gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Perintah Bumi Hangus oleh Hitler dan Harapan Semu Hitler di Masa-masa Pamungkas

Musim Dingin 1945, pasukan Uni Soviet dengan jumlah lebih dari 1 juta orang telah mencapai perbatasan Jerman. Lewat serangan di wilayah Polandia, Prusia Timur, dan Silesia (Serangan Vistula-Oder), pasukan Soviet semakin mendekati wilayah inti Reich, Berlin. Dengan gerak maju Sekutu yang semakin cepat, sebuah ide gila pun muncul dari kepala FührerAdolf Hitler. Bulan terakhir Hitler juga diisi dengan fantasi soal memenangi perang yang tidak mungkin lagi dilakukan.

Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Latar Belakang

Kebakaran Besar Roma tahun 64 M yang diduga menjadi salah satu inspirasi Nerobefehl.

Pada 18 Juli 64 M, Kota Roma terbakar hebat pada masa pemerintahan Kaisar Nero, diduga atas perintah sang Kaisar sendiri yang ingin mendesain ulang kota tersebut. Sekitar tujuh belas abad kemudian, pada 1812, Rusia menjebak Grande Armée Napoeleon dengan membakar kota-kota dan desa-desa mereka dan mengosongkan Moskow lalu menyerang mereka setelah mereka mundur dan lemah. Kedua hal ini yang mungkin menginspirasi Adolf Hitler dalam menghadapi invasi pasukan Sekutu Barat dan Uni Soviet ke wilayah Jerman pada 1945. Reich beserta isinya harus dimusnahkan agar tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan Sekutu Barat maupun Soviet, baik saat pertempuran maupun saat pertempuran sudah selesai.

Sebelumnya pada saat Operasi Barbarossa dilakukan pada 1941, Stalin telah menggunakan taktik serupa dengan memerintahkan petani untuk membakar habis rumah dan ladang mereka sebelum pasukan Jerman tiba.

Pada 1944, saat Tentara Merah berhasil bergerak maju membebaskan wilayah mereka yang diduduki Jerman, pasukan Wehrmacht juga melakukan penghancuran infrastruktur dan bangunan saat mereka mundur dari wilayah pendudukan di Ukraina. 28.000 desa dan 714 kota mengalami pembakaran disengaja oleh pasukan Jerman yang mundur dengan total kerugian bagi Ukraina mencapai 285 miliar rubel atau 60 miliar dolar AS dengan nilai uang saat itu.

Dengan usaha membendung pergerakan Sekutu di Barat lewat Serangan Ardennes pada musim dingin 1944-45 gagal dan tidak cukupnya pasukan untuk menahan laju Soviet di Timur, perintah penghancuran menjadi sesuatu yang terlihat mengerikan tetapi layak dipertimbangkan.

Diabaikan Arsitek Favorit Hitler

Adolf Hitler dan Albert Speer memerhatikan sebuah maket desain bangunan, 1937. Speer ditugaskan untuk melaksanakan perintah bumi hangus Hitler namun ia abaikan.

Gagasan ini dikukuhkan dalam sebuah perintah yang dikeluarkan pada 19 Maret 1945. Nama resmi perintah ini adalah Perintah Penghancuran pada Wilayah Reich atau Befehl betreffend Zerstörungsmaßnahmen im Reichsgebiet. Namun, dekrit ini lebih dikenal dengan nama Perintah Nero atau Nerobefehl, dinamai berdasarkan Kaisar Nero. Secara umum, ini adalah taktik bumi hangus oleh Hitler. Semua infrastruktur dan bangunan yang ada di Jerman akan dihancurkan secara sistematis agar tak bisa digunakan baik oleh Sekutu Barat maupun Soviet.

Menteri Persenjataan, Albert Speer, ditugaskan oleh Hitler untuk melaksanakan perintah pembumihangusan seluruh Jerman ini.

Namun, arsitek favorit Hitler tersebut memilih untuk mengabaikan perintah ini. Speer dengan sengaja mengulur waktu dan menunda eksekusi perintah. Akhirnya, ketika menemui Hitler di bunkernya, Speer mengaku kepadanya bahwa ia dengan sengaja mengabaikan perintah tersebut. Hitler murka, namun membiarkannya pergi. Bukan kali ini saja perintah pembumihangusannya diabaikan. Ketika ia memerintahkan agar Paris dibumihanguskan pada musim panas 1944, perintah tersebut juga diabaikan.

Manakala penghancuran besar-besar sesuai perintah Hitler tidak dilakukan, pengobaman udara Sekutu pun sudah menimbulkan kehancuran bagi negara tersebut. Seperti yang terjadi di Dresden pada 13-15 Februari 1945. Pengeboman oleh 500 pesawat pengebom milik Royal Air Force dan 300 lainnya milik United States Air Force melulhlantakkan kota tersebut, menewaskan 25.000 orang. Pengeboman ini menjadi tindakan Sekutu paling kontroversial dalam Perang Dunia II.

Harapan Semu Hitler di Hari-hari Pamungkas

Presiden AS, Franklin Delano Roosevelt. Berita kematiannya pada 12 April 1945 sempat membangkitkan harapan semu bagi Hitler untuk memperoleh keajaiban yang sama dengan yang diperoleh Frederick yang Hebat pada 1762.

Syahdan, Hitler memperoleh berita yang tampaknya menjanjikan. Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt, wafat pada 12 April 1945 akibat pendarahan otak. Seketika, Hitler pun sumringah, teringat akan "Keajaiban Wangsa Brandenburg".

Mundur ke belakang, tepatnya pada 9 Januari 1762, di ambang kekalahan dari Rusia, Raja Prusia, Frederick yang Hebat, mendapatkan keajaiban. Tsarina Rusia, Elizabeth, meninggal secara mendadak. Pewaris tahtanya, sang keponakan, Peter III, adalah seorang pengganggum Frederick dan tentu saja pro-Prusia. Bukannya menggenapi kemenangan yang telah di depan mata, ia malah membuat perjanjian damai dan persahabatan dengan Prusia. Prusia dan Frederick selamat dari kehancuran dan malah berkembang menjadi kekuatan dominan selepas Perang Napoleon.

Hitler pun mengharapkan keajaiban yang sama seperti idolanya 183 tahun sebelumnya : pemimpin baru AS akan berbalik mendukungnya dan menghindarkannya dari kehancuran total. Namun, harapan tinggal harapan. Serangan Sekutu Barat maupun Soviet tetap berjalan seperti yang sudah direncanakan. Pada 20 April 1945, pasukan Soviet sudah mulai menghujani Berlin dengan tembakan dari Katyusha dan empat hari berikutnya telah mengepung total ibu kota Reich tersebut. Setelah mendengar kabar mengenai nasib akhir Benito Mussolini yang dieksekusi partisan dan mayatnya dihina massa pada 28 April 1945, juga pengkhianatan oleh Hermann Göring dan Heinrich Himmler, Hitler pun bunuh diri pada 30 April 1945. Turut bunuh diri bersamanya Eva Braun, yang ia nikahi hanya sehari sebelumnya.

Demikian thread dari saya kali ini. Bagaimana tanggapan Anda? Sampaikan pada kolom komentar.


Weigley, Russell Frank. The Age of Battles: The Quest for Decisive Warfare from Breitenfeld to Waterloo. 1991. Bloomington : Indiana University Press.
Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII
Referensi IX
Referensi X
Referensi XI
Referensi XII



Diubah oleh gilbertagung 16-08-2020 02:15
tangguhdyoichi
y4ns4n
kicquck
kicquck dan 137 lainnya memberi reputasi
136
7.4K
131
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.