Kasih tak sampai


cinta tapi beda
ku selalu memberikan mu . memikirkanmu. namun selalu terbawa arus kekacauan. tak pernah diriku mengacuhkanmu walau kau selalu tak pedulikanku. tubuh terkulai lemas Aku selalu mengharapkanmu namun di hatimu selalu kosong. Kau pun selalu berkata wahai cintaku jantung hatiku pesonaku, itu dulu kau tahu itu. mengerikan sebut yang pergi tersapu bulan janji.

hey, apa kabarmu tetapkanlah hatimu padaku? tak sejalan tak apa-apa. nomor yang selalu kau simpan sendiri takkan kau bagi termasuk pada raga ini pada jiwa ini. begitulah maksudnya ada nyata dirimu. sesering apapun kau menyatakan cinta. kau menghampiriku dengan bayangan palsu. sedangkan tak kau berteriak takkan mampu menjadikan aku idolamu.

kau berencana datang ke tempatku namun kau mengingkarinya. memilih dia akhirnya kamu dapatkah tebak siapa dirimu. yeah Salah, memang tak jelas bukan orang kaya namun aku selalu punya kesempatan untuk menjatuhkan lawan ku. dengan cara apa dengan cara positiflah. kau takkan pernah tahu maksudku.apakah aku seperti orang gila yang berbicara sendiri menulis diatas diary hingga beribu-ribu halaman. itupun akan kau baca, padahal orang tuamu sudah mengatakan iya. pantaskah jarak memisahkan seperti di film ataupun drama cinta membawa masalah cinta terbagi berlembar-lembar seperti novel yang tak pernah selesai ujungnya penuh konflik.

sebuah kontes kecantikan yang mengubah jadi dirimu. bagan kesendirian menghilangkan warna indahmu. Kartika berdiskusi lah hewan-hewan dan burung-burung tak lagi menyapa. kenapa kau tak ikut berbincang dengan mereka mereka merindukan dirimu yang dulu sangat anggun. kau selalu menawarkan kopi sendiri dan kau seorang barista hebat dimata semua pria.

ya kita memang banyak perbedaan menteri agama tempat tinggal pekerjaan maupun ngopi meskipun ada beberapa kesamaan, itu pun takkan mampu menutupi semuanya. apa yang kamu kerjakan membuat hatiku selalu merindu dengan berbagai cara. seandainya aku harus mengosongkan cerita cinta ini. hancurlah pergilah bergantilah pada wajah yang selalu muram menyulut genangan indah.

Denting piano menjajah waktu. Itu lugu bagimu, menyesakkan jurang terdalam antara rasa. Pergi ke pesta mengantarkan pasangan hanya sesal kau simpan saja. Gurauan tumbuh membisu kenapa semua terjadi di saat pandemi. Di saat janjian dari awal kita kenal. Untaian hari meninggalnya si cantik, yang kau peluk selalu.

Berbeda gambar berbeda tema. Sempat kau balas. Perasaan senang sudah mencair seperti salju akibat pemanasan ozon. Pemakain ruang seni untuk melukiskan namamu suda tertutup.

Kenapa memperhatikan masihat yang tidak masuk di akal. Nasihat yang menyesatkan. Menjadikan dirimu yang terbaik dengan dorongan teman-temanmu. kau harusnya bangga dirimu selalu tampil cantik bagai Frozen putri yang memilik segudang jiwa suci.

Aku pamit. Jika aku banyak banyak salah. kekeliruan ku menjadi obat menutupi gelapnya ketakutan ku tanpa ada cinta. fatamorgana bercampur petasan di atas lautan Paris sedang menunggu hadirmu. oh cintaku tatkala kau berjalan riang menyusuri bebatuan an gajah lalu-lalang dan rumput yang bergoyang melalui lagu yang kau nyanyikan sungguh indah.