Anak remaja tanpa pacaran itu sungguh mustahil dan pastinya sangat menyiksa diri. Apa susahnya menemukan pasangan untuk menjadi teman cerita yang romantis. Melakukan sesuatu dengan penuh rasa bahagia, hingga kisah asmara itu menjadi lebih indah.

Remaja saat ini, memang tidak terlepas dari hubungan percintaan. Bukan masa kini saja, melainkan sejak zaman dahulu kala.


Pada prinsipnya setiap insan manusia diciptakan untuk hidup berpasang-pasangan. Fitrah manusia yang tak bisa dipatahkan oleh siapa pun.


Di dalam hubungan percintaan pun tak pernah terpisahkan dari namanya kesalahpahaman. Bercecok perasaan dan lain sebagainya. Ada yang mampu keluar dari masalah itu dan tetap merawat perasaan mereka, menumbuhkan kembali perasaan dengan saling memperbaiki diri.


Mereka percaya tentang cinta yang baik, selalu menemukan alasan terbaik untuk memperbaiki yang kurang.


Ada pun yang tidak mampu menemukan cara dalam menyelesaikan masalah hubungan mereka dengan beberapa alasan. Akibatnya sama-sama menyepakati untuk berakhir.


Ada juga yang kemudian diam-diam menemukan belahan hati yang baru tanpa menyelesaikan perkara perasaan sebelumnya.


Ada pun berakhir karena pengaruh orang lain kemudian hadir dan mematahkan kisah asmara yang sedang tumbuh. Permasalahan yang selalu muncul di dunia percintaan remaja masa kini.


Sangat sulit menyatukan perbedaan sikap dalam hal menentukan mana baik dan buruknya sesuatu hubungan asmara. Semua kembali pada kedewasaan di mana mampu melapangkan dada menerima segala kemungkinan atas kekurangan dalam diri masing-masing.


Dari berbagai macam pendapat terkait kisah asmara yang kadang membuat orang merasa sakit akan sebuah perpisahan, maka berbahagialah ketika kita belum melewatinya.


Tetapi tidak untuk menyalahkan siapa pun, terkait perasaan itu biarkanlah perasaan mu berlalu seadanya saja. Hingga dia mampu berlabuh pada semestinya dia harus berlabuh.


Ada beberapa orang yang memilih jalan pintas mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, menghabiskan waktu dengan mengurung diri dan mabuk-mabukan karena cinta. Alasan kecewa, sebab kisah asmara berakhir di kata putus.


Maka dari itu, cobalah menerapkan beberapa cara yang sederhana ini untuk tidak stres dan memilih bunuh diri karena kegagalan cinta.

Jika semua sudah gagal dan tidak menemukan cara terbaik menyelamatkan kegagalan tersebut, maka Iklaskan demi kebaikan bersama. Kembali dan melihat kesalahan dalam diri masing-masing.

Refleksikan diri dari setiap kekurangan itu, temukan letak kesalahan diri sendiri hingga Iklaskan untuk merelakan.

Sahabat terbaik akan paham bagaimana kekurangan dalam diri sahabatnya. Serta mampu menjadi pendengar yang baik. Temukan sahabat dekat dan berusaha mengeluarkan segala persoalan.


Masalah apakah sahabat kita mampu atau tidak menyelesaikan masalah yang tengah terjadi, itu bukan hal pertama. Namun dengan demikian beban pikiran kita bisa berkurang, hingga menemukan titik baik.

Bersenang-senanglah dengan aktivitas hobi sangat ampuh mengobati luka hati. Menemukan kesibukan diri sendiri tanpa berpikir dengan permasalahan yang berlalu. Ambil setiap masalah menjadi pembelajaran baru dalam diri.


Temukan hal-hal baru dalam hidup dan selalu bergembira, sambil menanti segala sesuatu yang baik itu menghampiri. Semisal cinta yang baru atau tidak sama sekali. Entah.


Selamat menunaikan kegembiraan dalam setiap masalah hidup. Mencari yang baru itu hal yang mudah. Namun berusaha menyatukan perbedaan sangat sulit. Maka berbahagialah kamu-kamu yang sedang dalam kedamaian menjalani hubungan percintaan. Tetap lakukan hal baik, menjadikan yang sederhana menjadi istimewa.


Kekurangan dalam diri adalah cerminan hidup. Seiring berjalannya waktu semua dapat berubah semua tergantung pada cara kita memperlakukan diri sendiri dengan baik-baik saja.


Untuk setiap patah tak akan mungkin bersambung kembali. Walaupun dipaksakan berkali-kali dia tetap terlihat tidak utuh. Tetapi ingin memperbaiki maka ciptakan benihnya cinta yang baru. Semai kembali dan pupuklah dengan kesungguhan. Dan percaya, dia menghasilkan buah kebaikan.


Layu akan mati jika dia tak disirami. Luka tak akan sembuh jika dia tak diobati. Cinta pun demikian, tak semudah menegakkan benang yang basah. Maka berbahagialah atas anugerah yang diberikan untuk hidup berdampingan hingga malam menjemput jiwa kita.

Penulis sendiri, kini sedang Jomblo. Mohon doa agar kiranya ditemukan dengan orang yang baik. Agar mampu mengimbangi segala letihnya beban hidup.


Untuk seseorang yang kini berteduh di lembahnya hati ku. Tetaplah kau pancarkan bias cinta yang jernih seperti air.