Menjalin hubungan yang sehat, akan membentuk pikiran dan kepribadian yang sehat juga. Tapi bagaimana kalau kita justru sedang barada dalam lingkaran toxic relationship? Pasti akan melelahkan hati dan juga pikiran.

Istilah toxic relationship merujuk pada sebuah hubungan yang ditandai dengan adanya perilaku negatif seperti merusak fisik ataupun psikis pada diri seseorang. Pola-pola ini bisa melibatkan sikap yang mendominasi, maniputif, posesif, kecemburuan, keegoisan, penolakan dan keputusasaan.

Dampak negatif dari hubungan yang beracun ini sangatlah berbahaya. Namun sayangnya pada saat menjalani hubungan tersebut, banyak orang yang kerap mengabaikan perasaannya sendiri, dan bahkan tak menganggapnya sebagai sesuatu yang serius.

Sebelum jauh terlibat dalam hubungan yang tak sehat, ada baiknya untuk mengenali tanda-tanda dari toxic relationship.

Sering disalahkan oleh pasangan
Kalau kamu merasa selalu disalahkan oleh pasanganmu, bisa jadi itu adalah pertanda kalau kamu sedang berada dalam toxic relationship.

Profesor psikologi bernama Gary W. Lewandowski Jr. PhD, menganggap bahwa seorang pasangan yang sering memberikan saran yang tidak tepat, tidak mendukung hobi atau minatmu, dan selalu mengkritik sisi kepribadianmu, adalah ciri dari orang yang toxic.

Menghancurkan kepercayaan diri
Ciri dari toxic relationship yang selanjutnya ialah saat merasa sering diremehkan. Ia kerap mengolok-olokmu, sehingga membuat tingkat rasa kepercayaan diri bisa menurun.

Berusaha untuk mendominasi dan posesif
Jika pasanganmu suka mengendalikanmu, dan sering cemburu tak karuan, itu pertanda ia adalah seorang pasangan yang toxic. Ia selalu memantau apa yang sedang kamu lakukan, dengan siapa kamu melakukan kegiatan, dan di manapun keberadaanmu harus ia ketahui.

Ada baiknya kamu harus berhati-hati dengan pasangan yang posesif. Jika dia sudah dalam tahap sering melarangmu dengan alasan yang tak jelas, perilaku tersebut pastinya akan membuatmu selalu merasa gak nyaman.

Tak bisa memberikan kepastian
Dalam hubungan yang baik, pasanganmu akan mencoba untuk memberi kepastian yang jelas. Tapi seseorang yang toxic pasti akan merasa kesulitan untuk memberi kepastian. Ia merasa bangga ketika kamu merasa membutuhkannya, dan akan terus memainkan perasaanmu sampai kamu menarik diri dan menjauhinya.

Selalu ada alasan untuk perilaku buruknya
Setiap kali pasanganmu melakukan kesalahan, ia selalu memiliki alasan, dan kamupun selalu memaafkannya dengan berbagai alasan. Bahkan, ada beberapa orang yang masih tetap mempertahankan hubungannya meskipun sering mendapatkan kekerasan fisik atau verbal.

Menurut catatan Psychcentral, ada 3 faktor penyebab mengapa seseorang merasa sulit keluar dari hubungan yang beracun:
~ Telah lama menjalin hubungan
~ Memiliki keinginan untuk menjadi "pahlawan" di hidupnya
~ Memaksakan diri dengan menganggap bahwa dia ialah pasangan yang diharapkan

Hal yang penting untuk ditekankan dalam hubungan yang sehat adalah setiap pasangan harus mampu memberikan rasa hormat, sopan, dan penuh kasih sayang.

Menjalani toxic relationship memang sangat melelahkan fisik dan emosional. Tapi ada beberapa hal yang tak perlu ditolerir, yaitu pelecehan dan kekerasan fisik.