Kemajuan teknologi adalah suatu hal yang berguna bagi kehidupan. Apapun bentuknya, perkembangan dalam pemanfaatan teknologi berdampak baik terhadap manusia. Sebagai contoh, masyarakat dulunya harus membuka toko secara fisik jika mau berjualan. Namun sekarang jika mereka masih ingin berjualan, kemajuan teknologi tak mengharuskan mereka untuk memiliki bangunan toko. Siapapun yang berjualan dapat menggelar lapaknya di situs atau aplikasi ecommerce. Sama seperti ecommerce yang tak mengharuskan orang untuk memiliki toko untuk berjualan, situs atau aplikasi kencan juga memberi kemudahan kepada orang yang ingin mencari jodoh. Aplikasi tersebut mempermudah orang dengan fitur-fiturnya yang mambantu dalam mencari pasangan. Namun sayangnya aplikasi tersebut disalahgunakan oleh banyak orang. Mereka menjebak orang-orang yang ditemui di dalam aplikasi dan mengambil keuntungan darinya. Tak hanya itu, penyalahgunaan aplikasi kencan bahkan berujung pada kematian.

1. Stefano Brizzi

Stefano Brizzi (50) merupakan seoeang pembunuh yang mendapat korbannya di aplikasi kencan Gridr. Pembunuhan yang dilakukan Brizzi terbongkar ketika polisi memeriksa bau tak sedap yang berasal dari kamar Brizzi. Setelah masuk ke dalam kamar pria tersebut, polisi menemukan beberapa bagian tubuh di dalam bath tub yang berisi cairan asam. Mayat yang ada dalam kamar tersebut adalah seorang pria bernama Sempel Gordon (59). Ketika diperiksa, Brizzi mengaku bahwa dia membunuh dan memutilasi Gordon karena dia sedang di bawah pengaruh Metamphetamine. Selain itu, Brizzi juga mengatakan kepada polisi bahwa Gordon meninggal karena kecelakaan dalam permainan seks yang mereka lakukan. Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, polisi juga menemukan hal tak kalah mengerikan dibanding yang sebelumnya. Polisi menemukan sisa kulit manusia, satu tas tulang dan bagian kepala Gordon di dalam oven.

2. Gable Tostee

Gable Tostee melakukan pembunuhan terhadap Warriena Wright. Pembunuhan Tostee berawal dari pertemuan keduanya di Tinder, sebuah aplikasi kencan yang banyak digunakan anak muda. Keduanya sampai di apartment Tostee pada malam hari. Namun saat itu keadaan mulai tak terkendali. Tostee dan Warriena bertengkar sehingga Tostee mengunci Warriena di balkon. Tostee mengintimidasi Warriena sehingga wanita tersebut ketakutan. Saking ketakutannya, Warriena barusaha untuk turun dari lantai 14 tersebut. Namun hal tersebut berujung pada jatuhnya wanita 25 tahun tersebut. Kejadian itu membuat Warriena meninggal seketika. Pada saat pemeriksaan, polisi menemukan rekaman di kamar Tortee. Rekaman tersebut berisi tangisan Warriena sambil mengatakan bahwa dia ingin pulang. Ketika diinterogasi oleh polisi Tostee awalnya tak mengakui kesalahannya. Pria tersebut malah mengatakan bahwa dia berusaha untuk menenangkan wanita yang labil.

3. Ben Bamford

Pembunuhan yang berawal dari aplikasi kencan berikutnya adalah yang dilakukan Ben Bamford kepada PaulJeffries. Bamford membunuh Jeffries dengan keji. Pemuda tersebut menyerang Jeffries sehingga si korban mengalami 40 luka termasuk 3 sayatan berbeda di tenggorokannya. Bamford dan Jeffries bertemu di aplikasi Grindr sejak dua tahun sebelum pembunuhan tersebut. Walaupun keduanya sempat putus, namun mereka saling berkomunikasi kembali. Pembunuhan dilakukan oleh Bamford lantaran butuh uang. Hutangnya yang banyak akibat kecanduan obat-obatan membuatnya gelap mata. Untuk mendapatkan uang Jeffries. Namun saat diperiksa polisi Bamford mengatakan bahwa dia justru melindungi dirinya dari serangan Jeffries. Selang beberapa lama setelah itu, Bamford dirawat di rumah sakit untuk mengobati luka yang dia derita. Ketika sembuh Bamford mengakui perbuatannya pada ibunya dan menyerahkan diri ke kantor polisi.

4. Clarissa Mcghee

Clarissa Mcghee membunuh seseorang yang dikenalnya lewat aplikasi kencan. Wanita tersebut mengenal Jordan Collins melalui aplikasi kencan PlentyofFish. Clarissa melakukan hal kejinya ketika merampok korbannya. Pada awalnya Clarissa menunggu Jordan di depan rumahnya dengan tiga temannya. Clarissa meminta Jordan untuk mendiamkan anjing yang berisik. Ketika si korban mendatangi Clarissa, wanita tersebut menembaknya. Tak hanya Jordan, saudaranya yang datang dan bermaksud membantu juga tertembak sebanyak 5 kali namun masih hidup.

5. Carl Langdell

Pembunuhan yang berawal dari aplikasi kencan selanjutnya adalah yang dilakukan oleh Carl Langdell. Pria tersebut mengenal korbannya yang bernama Katie Locke di aplikasi PlentyofFish. Langdell berbonhong pada korbannya dengan mengaku bahwa ia lari dari kantor advokatnya. Hal tersebut dilakukannya untuk membuat korbannya percaya kepadanya. Sebelum bertemu Locke, Langdell pernah menghabiskan waktu di klinik psikiater. Ketika berkonsultasi dengan psikiatenrya, pria tersebut sempat bercerita tentang keinginannya yang mengerikan. Di suatu kesempatan, Langdell juga sempat mengatakan kepada psikiaternya bahwa dia ingin membunuh seorang gadis dengan cara menyayat lehernya dan berhubungan seks dengan mayat gadis tersebut. Dia bahkan menjuluki dirinya sebagai monster. Langdell benar-benar melakukan yang dia cita-citakan setelah bertemu Locke. Pada malam natal, Langdell yang tengah mabuk membunuh Locke. Setelah itu, pria tersebut melakukan hal yang keji. Dia menyetubuhi mayat Locke dan meletakkan mayat tersebut ke dalam tempat sampah.

6. Miles Donelly

Pembunuhan yang berawal dari aplikasi kencan berikutnya adalah yang dilakukan oleh Miles Donelly. Dia bertemu dengan seorang yang bernama Usha Patel melaui aplikasi Oasis. Setelah cukup lama berkomunikasi, Patel mengundang Donelly ke rumahnya. Namun pada saat pasangan tersebut mabuk, Donelly membunuh Patel. Pria tersebut memukul, mencekik dan menusuk Patel sebanyak 13 kali di bagian perutnya. Penusukan tersebut dilakukan Donelly dengan menggunakan pisau roti. Setelah aksi tersebut dilakukannya, Donelly melarikan diri namun meninggalkan kunci, celana dalamnya, dan foto putrinya. Untuk mengamankan dirinya, Donelly bersembunyi di tempat tinggal tetangganya. Namun tetangganya tak mengizinkan Donelly untuk tinggal lebih lama. Hal tersebut membuat Donelly marah dan memukulnya menggunakan bangku. Setelah itu, Donelly lari dan menyerahkan diri ke polisi. Hal tersebut dilakukannya setelah dia menelepon polisi. Pada tahun 2016 Donelly menjalani hukuman seumur hidup.

7.Michelle Martens

Michelle Martens diduga melakukan hal yang sangat menyedihkan kepada putrinya Victoria. Wanita tersebut mengundang sepasang pria dan wanita datang ke rumahnya untuk merudapaksa anaknya. Martens mengundang pria dan wanita yang bernama Fabian Gonzales dan Jessica Kelley menggunakan Plentyoffish. Kasus ini sangat aneh karena Martens menyaksikan sendiri hal keji yang telah menimpa anaknya. Dia ada di lokasi ketika anaknya dirudapaksa 2 kali oleh Gonzales. Selain itu, Martens juga menyaksikan putrinya dimutilasi. Kasus tersebut terungkap setelah penemuan putri Martens di dalam sebuah selimut yang terbakar di New Mexico. Gadis tersebut ditemukan dalam keadaan tak berlengan. Saat penyelidikan petugas mengungkap bahwa sebelum dirudapaksa dan dibunuh Victoria dicekoki Metamphetamin. Kasus tersebut membuat Martens dituntut untuk kasus penculikan dan penganiayaan anak hingga tewas. Gonzales dan Kelley dikenakan pasal penculikan, pemerkosaan, dan penganiayaan anak di bawah umur hingga tewas.

8. Edward Bonilla

Pembunuhan karena aplikasi kencan selanjutnya adalah yang dilakukan oleh Edward Bonilla. Pria tersebut bertemu dengan korbannya Ashley Pegram melalui aplikasi kencan yang bernama Meet Me. Berdasarkan keterangan Bonilla kejadian naas itu terjadi pada suatu hari ketika mereka pulang dari sebuah pesta. Bonilla mengatakan bahwa dalam perjalanan pulang tersebut dia dan Pegram bertengkar. Hal tersebut berujung pada penyerangan Pegram terhadap Bonilla namun pria tersebut menangkis. Singkat cerita, Pegram terjatuh dan Bonilla membungkus kepala wanita tersebut dengan tas plastik. Setelah itu, Bonilla mengisolasi leher wanita tersebut dan mengubur mayat Pegram di hutan Harleyvill, South Carolina. Untuk menyamarkan tindakannya Bonilla mengatakan bahwa dia sempat mengirim pesan singkat kepada Pegram.

Pembunuhan yang berawal dari pertemuan melalui aplikasi kencan adalah hal yang mengerikan. Walaupun hal ini tak menjadikan semua orang yang ada dalam aplikasi kencan orang jahat, kejadian tersebut patut jadi pelajaran. Besarnya potensi untuk bertemu orang yang belum dikenal mangharuskan seseorang untuk berhati-hati dalam menggunakan aplikasi kencan. Sepertihalnya yang dialami oleh Katie Locke . Dia menegenal seorang pria yang bernama Carl Langdell di aplikasi kencan. Keduanya dekat sehingga Locke mengundang Langdell ke rumahnya. Locke sama sekali tak tahu latar belakang Langdell yang merupakan penderita gangguan mental. Di saat mereka menghabiskan waktu, Locke tewas ditangan Langdell.