i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
PLN Imbau Masyarakat untuk Mengirim Angka Stand Meter, Apa Itu?


PLN Imbau Masyarakat untuk Mengirim Angka Stand Meter, Apa Itu?

KOMPAS.com - Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono mengungkapkan, PT PLN telah menyiapkan layanan melalui WhatsApp terpusat bagi pelanggan yang ingin melaporkan angka stand dan foto kWh meter. Adapun tindakan pengiriman foto stand meter dan kWh meter dilakukan guna mencegah penyebaran wabah virus corona atas penangguhan sementara proses pencatatan dan pemeriksaan stand meter bagi pelanggan pascabayar. "Ini bagian dari physical distancing yang kita lakukan, mengurangi interaksi langsung antara petugas dengan pelanggan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona," ujar Yuddy dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Selasa (28/4/2020).

Sementara itu, tata cara pelanggan pascabayar dapat mengirimkan angka stand meter melalui WA antara lain: 1. Siapkan nomor kWh meter dan foto stan meter 2. Buka aplikasi WhatsApp dan kirim pesan melalui nomor 08122 123 123 3. Ketik 2 untuk lapor pemakaian pascabayar 4. Selanjutnya ikuti langkah-langkah yang ada dalam WhatsApp Pelaporan angka stand meter dapat dilakukan oleh pelanggan sesuai tanggal pencatatan meter masing-masing pelanggaan yang akan diinformasikan pada awal proses pelaporan mandiri melalui WhatsApp. Yuddy mengungkapkan, laporan dari pelanggan tersebut nantinya akan menjadi dasar perhitungan tagihan listrik pelanggan setiap bulannya.

Deadline dan sanksi bagi warga yang tidak mengirimkan

Di sisi lain, Executive Vice President Corporate Communication PLN, I Made Suprateka melalui Manager PT PLN Intan Fahdiana menyampaikan, kebijakan stand meter diberlakukan untuk menjamin layanan dan kepuasan pelanggan. " Stand Meter ini merupakan salah satu cara yang diberikan oleh PLN kepada pelanggan, agar memudahkan pelanggan, karena ada pelanggan yang merasa kurang sreg kalau dihitung-hitung rata-rata," ujar Intan. Tetapi, apabila ada pelanggan yang tidak mengirimkan foto maka dinilai tidak menjadi permasalahan.

Intan menjelaskan, pihaknya akan menghitung stand meter dengan metode rata-rata. Selain itu, pengiriman foto stand meter tidak memiliki deadline kapan akan dikirimkan. "Sebenarnya per orang berbeda-beda, misalnya nih masa catat meter tanggal 25, tapi ternyata belum mengirimkan foto, ya tidak apa-apa, toh ternyata bulan depan bisa," ujar Intan. "Artinya kalau bulan ini belum melakukan catat meter, tidak masalah, karena PLN punya metode sendiri untuk melakukan hal itu, yakni dengan penghitungan rata-rata 3 bulan terakhir," lanjut dia. Nomor WA sempat down Terkait nomor WA yang digunakan oleh PT PLN untuk menerima foto dari pelanggannya, Intan mengungkapkan bahwa nomor tersebut merupakan nomor yang sebelumnya digunakan saat pemberian diskon sama gratis listrik. Dengan banyakya pelanggan listrik atau PT PLN, nomor tersebut sebelumnya sempat down akibat banyaknya akses. Namun seiring berjalannya waktu, PT PLN telah berkoordinasi dengan pihak WhatsApp untuk memperbaiki sistem dan kelancaran bandwidth. "Akses WA sempat down, karena banyak pelanggan yang minta diskon dan gratis, dan WA sudah memperbaiki semua sistem, nanti kalau sudah coba stand meter, jika belum waktunya catat meter ini, pelanggan akan dikasih tahu opsionalnya," ujar Intan. Sehingga pelanggan dapat mengantisipasi tindakan pencatatan meter ini.
sumber

=======

Sebagai catatan, stand meter adalah angka-angka yang bergerak naik pada meteran listrik PLN. Dan aturan atau anjuran ini hanya bagi pengguna listrik pasca bayar yang tidak termasuk dalam subsidi Covid-19 dari pemerintah.

Jika tidak mengirim foto stand meter, maka PLN akan menghitung dengan besaran rata-rata pemakaian listrik bulan Desember-Januari-Februari, mau itu bulan Maret, April, atau Mei.

Jadi, jika bulan Desember tagihan listrik 400ribu, Januari 425ribu, dan Februari 375ribu, maka tagihan bulan Maret adalah jumlah pembayaran 3 bulan tersebut dibagi 3, yaitu sebesar 400ribu. Ini sama jika mau dihitung dengan pemakaian KwH. Lantas, apakah seandainya pemakaian bulan April dan Juni ternyata hanya sebesar 200ribu akan dihitung juga dengan pemakaian rata-rata bulan Desember-Januari-Februari? Jawabnya ya. Merugikan memang. Tapi PLN tak mau memberi penjelasan lebih lanjut soal hal ini, apakah nanti akan ada penyesuaian andai ada selisih pembayaran yang besar atau nilai KwH yang tercatat yang terpakai oleh pelanggan.

Ini sekedar contoh :

Pemakaian bulan Desember, stand meter awal 4025, akhir 4225 = 200 KwH = 300ribu.
Pemakaian bulan Januari, stand meter awal 4225, akhir 4475 = 250 KwH = 350ribu.
Pemakaian bulan Februari, stand meter awal 4475, akhir 4600 = 125 KwH = 175ribu.
maka perhitungan bulan Maret menjadi 200 KwH + 250 KwH + 175 KwH = 625 KwH/3 = 208 KwH = 310ribu. Dan selanjutnya akan seperti itu.

Sementara pastinya stand meter tak akan sesuai dengan besar KwH yang dipakai pelanggan. Bisa lebih, bisa juga kurang.

Jadi kalau perhitungan pembayarannya adalah 310ribu dibulan Maret, lalu April dan Mei juga 310ribu, maka stand meter yang seharusnya tercatat adalah selalu ditambah 208 KwH :

Maret catatan awal 4600, akhir 4808.
April catatan awal 4808, akhir 5016.
Mei catatan awal 5016, akhir 5224.

Kalau nanti di bulan Mei antara tanggal 20-24 Mei ternyata tercatat 5000, maka ada selisih 224 KwH atau sekitar 225ribu rupiah.

Rugi?
Pasti.
Apakah akan ada penyesuaian dari PLN? Mungkin. Artinya PLN akan mengurangi tagihan bulan berikutnya. Seharusnya sih begitu.

Maka dari itu, ikuti saja anjuran dari PLN agar nantinya tidak rugi.









wakyu06
zachwaadzromare
onik
onik dan 200 lainnya memberi reputasi
199
12.2K
189
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.