NadaMaya
TS
NadaMaya
STOP POSTING MAKANAN!

Belakangan ini di salah satu grup penulis yang gue ikuti di Facebook tengah ramai postingan yang membahas soal upload poto makanan. Gue nemu postingan yang cukup ramai dihujani reaksi dan komentar. Postingan singkat tapi membuat banyak pembaca (yang kalo gue lihat dari komenannya) merasa tersayat.

Postingan itu kurang lebih seperti ini.

Quote:



Dan masih ada beberapa postingan lain yang senada di atas dengan dalih bahwa tindakan mengupload foto makanan di media sosial tergolong perbuatan pamer. Sehingga postingan di atas dan beberapa postingan senada tidak sedikit komentator yang mampir untuk sekedar men-judge dan menyudutkan si pemosting.

Menurut gue ini soal sudut pandang. Pernah dengar, kan, peribahasa yang berbunyi, "Dalamnya laut bisa diukur, dalam hati siapa tahu?"

Di sosial media kita tidak bisa mengatur orang lain sesuai keinginan kita. Dan setiap postingan yang orang lain bagikan kita juga tidak tahu pasti maksud tujuan sebenarnya. Kalau semua orang yang posting di medsos kemudian yang muncul di kepala lo cuma kata pamer, pamer, dan pamer (dalam konotasi negatif) itu urusan lo sama pikiran lo sendiri. Artinya, lo belum bisa me-manage pikiran lo agar nggak gampang baperan, nggak gampang tersinggung dan iri sama postingan yang ada.

Sedikitnya, gue tahu postingan tersebut didasari rasa kemanusiaan yang saat ini banyak di antara kita yang dilanda kesulitan ekonomi. Atau kalau ditulis secara bahasa kasarnya, "Ada orang kelaparan, kok kalian malah pamer makanan!"

Tapi jangan sesempit itu juga kali pemikirannya. Menurut gue medsos itu memang tempatnya untuk ajang pamer; pamer karya, pamer tulisan, pamer lukisan, pamer tampang, pamer editan, bahkan pamer makanan. Kalau lo suka tinggal like, kalau enggak suka yang nggak usah dilihat!

Spoiler for show:




Sorry, sorry ... terbawa suasana juga gue, kan.
Kembali ke soal posting foto makanan. Dari sudut pandang gue (yang lebih suka posting pamer karya), Terlepas dari banyaknya alasan lainya yang positif, memposting foto makanan sama seperti memposting karya-karya lainnya. Apalagi saat mengambil gambarnya betul-betul memerhatikan sudut jepret dan angelnya agar foto terlihat menawan.

Adapun bagi orang yang hobi masak menampilkan hasil masakannya ke sosmed memiliki nilai kepuasan tersendiri, layaknya pelukis yang memposting hasil lukisannya, editor yang memposting hasil editannya, penulis yang memamerkan tulisannya kek gue ini. wkwk.. dan lain sebagainya.

Banyak juga orang-orang yang suka stalking foto masakan yang diposting teman medsosnya untuk rekomendasi atau sekkedar cuci mata.

Intinya banyak deh hal-hal positif yang bisa kita ambil.  Lagi pula media sosial itu sifatnya personal, pemilik akun bebas membagikan apapun di media sosialnya.

Oke itu saja dulu yang gue bagiin kali ini. Jadi, Bagaimana kalau menurut pandangan gansist sekalian?

Penutup kata kali ini gue cuplik dari salah satu komentar dengan semua hurufnya yang di-capslock:
Quote:


infinitesouldeal71tien212700
tien212700 dan 45 lainnya memberi reputasi
46
3K
55
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.