Masa pandemi covid-19 pertanggal 24 April 2020 belum juga berakhir. Masih banyak orang-orang terdampak kasus covid-19 dan terpaksa harus melakukan isolasi di rumah sakit atau mandiri.
Pihak team medis di seluruh dunia saat ini sedang berjuang dengan sepenuh jiwa dan raga, begitupun dengan pemerintah Negara-negara terdampak virus covid-19.

Himbauan, aturan dan kebijakan telah ditetapkan serta diberlakukan untuk pencegahan dan penangan kasus ini.
Masyarakat diminta untuk tetap mengikuti arahan dari pemerintah agar terjaga keselamatan dan tidak menjadi carier dari virus ini.

Adapun kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah Negara-negara terdampak covid-19 atau corona, yaitu dengan pemberlakuan sistem lockdown.
Menutup akses wilayah Negara dari kunjungan serta mengunjungi Negara lain sampai waktu yang tidak ditentukan.
Dengan diberlakukannya kebijaka ini tentu masyarakat dapat diharapkan untuk tetap tinggal di rumah agar kasus penyebaran covid ini menurun dan tidak semakin banyak yang terpapar.

Salah satu Negara yang memberlakukan sistem lockdown yaitu Negara India, negara yang Polisi keamanannya sempat viral beberapa waktu ini kembali viral terkait penerapan keamanan dan penertiban pelanggar kebijakan lockdown.

Masyarakat India yang tidak menaati peraturan untuk diam di rumah, maka akan diberikan sanksi atas pelanggaran yang dilalukan.
Adapun sanksi inilah yang menjadi pergunjingan serta memancing komentar dari para warganet, sebab sanksi yang diberlakukan terkesan jail, lucu dan sangat anti mainstream.

Lembaga Kepolisian India yang bertugas menertibkan lalu lintas dengan berpegang pada kebijakan lockdown yang telah diambil pemerintah ini mempunyai sanksi yang tergolong unik bagi mereka yang melanggar peraturan.
Mereka yang didapati tetap berada di jalanan tanpa kepentingan darurat maka oleh pihak keamanan akan diberikan sanksi.

Apa sanksinya?
Polisi ini menangkap mereka para pelanggar untuk kemudian dipaksa masuk ke dalam ambulance yang berisi pasient positif corona.
Sebelum dimasukan para pelanggar ini diberikan pengertian bahwa yang di dalam mobil adalah orang dengan kasus positif corona dan mereka harus masuk ke dalam mobil.

Para Polisi ini pun memaksa mereka masuk ke dalam ambulance, meski memberontak namun tetap dipaksa dan digeret.
Seperti di dalam video yang beredar, terdapat tiga orang pelanggar aturan lockdown yang dimasukan ke dalam ambulance. Mereka menolak dan meronta-ronta nangis tidak mau namun tetap dipaksa masuk.

Setelah ketiga pemuda ini masuk, mereka dikunci dari luar. Sedangkan di dalam pasient positif corona yang sebenarnya hanya Polisi yang menyamar ini mendekati mereka bertiga.
Nampak sangat ketakutan ketiga pemuda ini menempel ke tepian mobil ambulance menghindari pasient positif corona ini.

Seperti apa videonya?
Lihat di bawah ini!

Benar-benar jail sekali ya GanSis para Polisi India yang sedang bertugas mengamankan lalu lintas dari para pelanggar peraturan lockdown ini.

Namun sepertinya cara ini cukup efektif jika dilakukan, karena pastinya akan meninggalkan dampak trauma untuk keluar rumah dan melanggar peraturan lagi.

Tapi apakah cara seperti ini bisa dibenarkan jika diberlakukan di Negara-negara yang menjunjung HAM terlalu berlebihan, sedangkan para pelanggar HAM nya sendiri sebenarnya tidak memikirkan HAM orang lain.

Coba bayangkan jika para pelanggar ini tetap kolot untuk terus melanggar peraturan lockdown atau peraturan lain yang telah ditetapkan oleh pemerintah, apakah tidak akan menambah masalah dan tentunya merubuhkan semangat mereka yang telah taat terhadap peraturan.

Memang kebijakan dan penerapan sanksi yang semacam ini seharusnya diterapkan, agar tidak banyak lagi masyarakat yang menyepelekan peraturan dan kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah!

Bagaimana menurut GanSis, apakah cara ini cocok jika diterapkan di Negara kita tercinta?
Coba berikan pendapat Agan dan Sista dengan ikut berkomentar di bawah ya!

Oke, terima kasih sudah singgah dan sampai jumpa di thread-thread Agan TS yang lain.