Ramadhan pertama tanpa sosok seorang Ayah, bagaimana rasanya?



Pertama kali selama usia sudah hampir menginjak 22 tahun akan menjalani ramadhan tanpa sosok seorang Ayah, aku biasa memanggilnya "Bapak". Ga tau gimana jelasin rasanya karena bener-bener ngerasa hampa aja gitu.

Tahun ini juga jadi tahun pertama aku ngerasain kehilangan yang pahitnya ga berujung. Kehilangan sesosok laki-laki yang pertama kali dicintai dalam hidup itu bisa ngebuat hidup kita juga berhenti saat itu juga tapi masih bernafas. Berbicara seperti itu bukan bermaksud untuk tidak percaya atau seakan menduakan Tuhan, hanya saja cinta terhadap seseorang orang tidak bisa disetarakan dengan Sang Pemilik kehidupan ini (Semoga, tidak disalah artikan oleh para pembaca).

Maaf, baru pertama kali soalnya..

"Lama-lama juga akan terbiasa".. Tolong untuk siapa pun jangan pernah mengatakan hal itu kepada orang yang kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupnya karena tidak ada kata terbiasa..

Untuk siapa pun yang lebih dulu tau bagaimana rasanya merasakan ramadhan tanpa sosok orang tua baik itu ayah maupun ibu, aku harap kalian tetap kuat dan tetaplah menjadi penyemangat untuk kami para pemula yang masih belum cukup ilmu ini..

Pak, semoga Allah selalu menjaga bapak di sana. Kami di sini kelak pasti akan menyusul namun hanya Allah yang tau waktunya. Hanya doa yang bisa anakmu ini panjatkan semoga Allah tetap sampaikan walaupun yang mendoakanmu ini masih berlumur dosa.

Teruntuk kalian yang membaca ini, entah yang sudah lebih dulu merasa kehilangan atau yang baru saja merasa kehilangan sepertiku semoga Allah kuatkan pundak kita semua untuk tetap melanjutkan kehidupan ini.

Dan Teruntuk kalian yang masih memiliki orang tua utuh, cintai mereka. Karena setiap waktu itu sangatlah berharga.



Salam cinta dari anak bungsumu ini Pak. Al-Fatihah

Marhaban ya Ramadhan