Sebelum membahas masalah ini lebih jauh, ada kiranya kita berdo'a agar bangsa kita dapat keluar dari krisis dan pandemi ini. Meyakinkan diri bahwa wabah saat ini tidak akan lama terjadi karena teknologi sudah modern. Tidak seperti masa lalu, wabah dapat merenggut puluhan juta jiwa. Saat ini wabah bisa di minimalisir dengan kegiatan yang sudah terintegrasi agar manusia tetap bisa berinteraksi dengan nyaman.



Maka dari itu manusia dari zaman batu hingga sekarang selalu berusaha untuk hidup senyaman mungkin. Kalau saat ini kita sudah masuk dalam era yang nyaman, semua serba ada. Tak seperti nenek moyang kita dahulu mau makan harus berburu, dengan resiko kalau tak menemukan makanan ya bisa dimakan oleh mahluk buas di hutan. Saat ini mau makan tinggal beli di pasar pun beres, bahkan semua kemudahan itu di permudah lagi dengan sistem yang namanya "online".

Manusia zaman sekarang semakin nyaman apalagi untuk kaum rebahan, disinilah para pengusaha sudah mulai mengubah arus barang yang ingin di jual. Dari sistem konvesional ke sistem online, belum cukup sampai disitu industri kreatif kini menjadi satu industri yang akan banyak di gemari kaum millenial.



Kembali mengenang masa lalu kalau dahulu nonton tv saja dahulu harus nobar rame-rame, sekarang tinggal buka smartphone pun beres. Bahkan bicara beda kamar saja terkadang pakai WA, bener-bener kaum rebahan akan semakin dimanja.

Apalagi melihat perkembangan zaman yang semakin masif, dimana banyak sektor industri sudah memakai AI dan robotik. Dan manusia pun semakin tidak banyak di butuhkan di sektor ini.

Namun jangan berputus asa, manusia saat ini butuh hiburan, butuh eksistensi diri, butuh estetika dan juga prestise. Disinilah industri kreatif pun menjadi sangat penting untuk bersaing menenuhi kebutuhan itu. Bahkan kedepannya kebutuhan manusia yang paling penting adalah masalah jiwa.



Mungkin manusia semakin lama akan kembali berevolusi dengan peradaban yang baru, bisa dibilang inilah new era. Para penggiat konspirasi lebih senang dengan menyebutnya sebagai tatanan dunia baru.

Kita bisa lihat berapa banyak yang bisa di kelola dari industri kreatif ini, karena industri ini tolak ukurnya serba abu-abu.

Bisnis kreatif memang akan semakin menggema, maka tak heran mulai saat ini bisa dilihat berbagai macam bisnis yang aneh-aneh. Karena kreatif berkaitan dengan sebuah ide dan gagasan yang imajinatif. Pernah lihat bisnis pacar sewaan, bisnis meluapkan amarah, bisnis udara segar, bisnis menolong orang mabuk, bisnis pom bensin berjalan dan bisnis-bisnis aneh lainnya.





Bahkan setelah wabah mereda di prediksi era 5G dan cloud akan hadir bagi seluruh umat manusia, sudah pasti era ini nantinya akan membuat dunia terasa lebih sempit. Dunia akan di genggam oleh mereka pengguna otak kanan yang selalu imajinatif dalam memberikan ide dan peluang.

Maka jangan heran bila saat ini banyak anak-anak yang berfikir kritis, aneh dan nyeleneh bukan tak mungkin di masa depan merekalah orang yang akan menjadikan dunia ini dalam genggamannya.

Orang-orang yang berfikir out of the box, cenderung akan menyalahi sistem pada umumnya mereka akan menjadi pilar penting dimasa depan.





Akan banyak manusia dengan cara pandang seperti Steve Jobs, terlihat kini banyak usaha yang menerapkan konsep ekosistem bagi dunia usaha seperti yang dilakukan oleh Steve Jobs.

Terlebih saat ini bisnis berbasis kontent pun sudah mulai mewabah, dan disinilah kita sedang berada. Apa akan lebih cepat lagi perkembangannya saat ini? "Jelas Iya" dimulai dari wabah corona banyak manusia memanfaatkan berbagai bisnis dari layanan daring ini.

Bisnis konvesional gulung tikar tak dapat bertahan di tengah gempuran wabah, tapi bisnis online semakin menjamur di tengah wabah. Disini kita seperti dipaksa untuk berevolusi secara cepat untuk memanfaatkan digital dari semua sisi.



Lihat banyak perusahaan besar sudah menggelontorkan uang yang begitu besar untuk menciptakan ekosistem bisnis digital untuk masa depan. Semua itu juga sudah ditopang dengan yang namanya digital money.

Semua ini dibentuk untuk menciptakan rasa nyaman bagi kaum rebahan yang jumlahnya akan meningkat seiring berjalannya waktu, dan dari semua bisnis ini ada yang menopang bisa dibilang inilah tulang punggung yang sangat penting dinamakan intelektual property.



Tapi sayang banyak yang kurang paham dengan maksud dari intelektual property ini, maka banyak masyarakat kita akhirnya hanya bisa berkreasi dari bisnis kreatif ini namun hak patennya di pegang orang luar.

Trade mark, hak cipta dan bisa disebut hak paten ini harus ada pada setiap bisnis kreatif. Dari sinilah keuntungan yang di peroleh bisa menjadikan sebuah negara pun mampu berubah ekonominya seperti yang terjadi di korea dengan fenomena K Pop, animasi dan games Jepang yang luar biasa banyaknya, mobile games dari China yaitu tencent. Namun dari semua bisnis kreatif, yang terbesar intelektual propertynya masih di pegang oleh Amerika bisnis hiburannya mencakup segala hal.



Terlihat bagaimana intelektual property dari sebuah hal yang imajinatif menjadikan sebuah negara dapat dikenal, dan bisnis kreatifnya memberikan efek yang besar kepada dunia.

Bisa dibayangkan bila semua infrastruktur penunjang seperti 5G sudah beroperasi, maka industri kreatif adalah bisnis masa depan.



Pertanyaannya dimana posisi kita nanti dimana posisi Indonesia di era industri kreatif?

Salam saya c4punk see u next thread.