tuandornaAvatar border
TS
tuandorna
Seorang Warga Serang yang 2 Hari Minum Air Galon karena Dampak Corona Meninggal
PERISTIWA | 20 April 2020 20:39
Reporter : Dwi Prasetya


Merdeka.com - Yuli, warga Kelurahan
Lontarbaru, Kecamatan Serang,
Banten sempat ramai diberitakan
tidak makan dua hari dan hanya
minum air galon karena imbas dari
sulitnya perekonomian di tengah
pandemi corona dikabarkan
meninggal dunia, Senin (20/4).

Camat Serang, Tb. Yassin

membenarkan kabar tersebut. Dia
mengatakan, Yuli dinyatakan
meninggal pada pukul 15.30 WIB.
"Infonya saya dari Pak Lurah, melalui
telepon. Saya setengah empat ke
lokasi (rumah almarhum)," ujarnya.
Yasin mengaku belum tahu pasti
penyebab meninggalnya salah satu
warga Kota Serang tersebut. Namun
dia mendapatkan informasi, Yuli
meninggal saat akan dibawa menuju
Puskesmas Singandaru.

"Saya kurang tahu itu karena apanya.
Yang saya tahu itu ketika almarhum
sedang dibawa ke Puskesmas
Singandaru, sebelum sampai sudah
tidak ada nyawa," katanya.

Yassin mengungkapkan, dia sempat
mendatangi rumah Yuli, Minggu
(19/4). Saat itu kondisi Yuli masih
bugar.

"Segar kok. Sempat berbicara,
sempat foto. Minggu, Senin
kemudian, saya dapat kabar dari Pak
Lurah, yang bersangkutan sudah di
puskesmas Singandaru dan kondisi
sudah meninggal," ucapnya.

Sebelumnya, Ibu Yul kesulitan
memenuhi kebutuhan keluarga.
Bahkan selama dua hari, Yuli dan
keempat anaknya tidak bisa makan.
Untuk menahan rasa laparnya, ia
bersama keluarganya hanya minum
air galon isi ulang.

"Dua hari ini kami cuma minum air
galon isi ulang. Anak-anak bilang
lapar juga, paling minum air saja,"
katanya saat ditemui, Jumat (17/4).
Ia mengaku sempat mengadu kepada
Rukun Tetangga (RT) setempat untuk
meminta bantuan sembako. Namun
pihak aparatur pemerintah tersebut
menyatakan belum menerima ada
bantuan.

"Saya sudah datang ke RT. Katanya
enggak bisa dapat bantuan,"
ungkapnya.

Untuk menyambung hidup, sang
suami kerap mencari barang bekas,
yang bisa membawa uang ke rumah
kisaran Rp25-Rp30 ribu.
"Lumayan saja, satu hari kadang
dapat Rp25-30 ribu. Beli beras satu
liter untuk kami berenam, itu pun
diirit-irit," ujarnya.

Sebelum ada virus Corona, kehidupan
Yuli terbantu oleh anak sulung yang
telah bekerja. Saat ini, harapan itu
musnah lantaran anaknya sudah tidak
bekerja karena dirumahkan pihak
perusahaan.
"Tadinya anak saya kerja. Sekarang
dirumahkan karena tempat kerjanya
tutup. Tambah, gaji terakhir tidak
diberikan," tuturnya.

https://m.merdeka.com/peristiwa/seor...meninggal.html


Tetangga nya dan pemerintah desa nya ga peka nih....turut berduka cita emoticon-Turut Berduka
infinitesoul
sebelahblog
nona212
nona212 dan 95 lainnya memberi reputasi
94
7K
147
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.