- Beranda
- The Lounge
Pengalaman saat Dilarang Mandi Wajib oleh Mertua. Alasannya Konyol Sekali!
...
TS
aduhaisayang
Pengalaman saat Dilarang Mandi Wajib oleh Mertua. Alasannya Konyol Sekali!
Di daerah asal istri TS ada kepercayaan kalau pengantin baru itu dilarang mandi karena bisa (pasti) menyebabkan turunnya hujan. Nah jadi cerita lengkapnya gini guys:
Akad nikah dilangsungkan hari jumat di rumah mempelai wanita, begitupun juga dengan pesta resepsi pernikahan juga di sana tapi dilangsungkan pada hari besoknya (sabtu). Akad nikah berlangsung lancar tanpa hambatan, pagi hari itu rasanya cerah sekali. Tahu sendirilah seperti apa bahagianya sudah menjadi pasangan yang sah secara hukum agama dan negara.
Siang harinya TS dan istri sama-sama bersemangat untuk segera menunaikan 'sebuah ibadah'. Setelah itu, saat makan siang bersama ibu mertua menyampaikan pesan dengan serius. "Jangan sampai kalian mandi. Nanti bisa hujan. Berantakan ntar acara pesta kita. Ibu serius." Ucapnya dengan tatapan tajam.
"Alamak! Yang benar saja. Masa pengantin baru gak boleh mandi. Itu sama saja dengan melarang mandi wajib dan melarang ibadah wajib lainnya." Begitu jerit hati TS. Istri langsung memberi kode kerutan dahi dan mata, sebuah tanda agar TS jangan membantah. Demi menjaga perasaan orang tua.
TS pun dengan senyum terpaksa sambil bilang 'Iya'. Beberapa saat kemudian TS tarik tangan istri, mengajaknya ke kamar dan membahas persoalan serius ini. "Maaf yaang, tapi beginilah kepercayaan orang-orang daerah kami turun temurun. Kita yang waras ini gak perlu ikut-ikutan percaya, tetapi juga jangan membantah frontal ke orang tua. Gak apa-apa ntar diam-diam mandi aja." Begitu kata istri.
Di waktu menjelang sholat Ashar, TS menuju kamar mandi. Duh terlihat benar tu ujung mata mertua mengawasi gerak-gerak TS. Berkali-kali dia berdehem dengan disengaja saat TS sudah di dalam kamar mandi. "Awas loh ya, jangan mandi!" Begitu teriaknya cukup keras. Sungguh kaget diri ini.
"Oh nggak bu, cuma buang air kecil." Sahut TS sekenanya. Berkali-kali TS mengucap sumpah serapah kepada leluhur yang bikin aturan konyol ini. Konyolnya pake banget. Masa pengantin baru gak boleh mandi, artinya gak boleh mandi wajib dong, dan sama saja gak boleh sholat.
Saat itu TS sudah tak tahan. Diam-diam pinjam motor tetangga, TS menuju masjid cukup besar di daerah itu. TS mandi di toilet masjid.
Lalu sholat berjamaah. Mengadukan segala permasalahan hidup kepada Sang Pencipta.
Sementara istri berhasil mandi dengan triknya sendiri. Katanya dia punya jurus mandi tanpa suara. Ah tak tahu teknisnya seperti apa. Yang terpenting istri berhasil mandi wajib.
"Nah loh, sepasang pengantin mandi. Mari kita lihat, apakah benar pasti akan turun hujan." Begitu ucap TS dalam hati.
Malam harinya cuaca tenang-tenang saja tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Keesokan harinya sampai acara resepsi selesai di sore hari pun cuaca cerah merona. TS mengembangkan senyum lebar-lebar.
Akad nikah dilangsungkan hari jumat di rumah mempelai wanita, begitupun juga dengan pesta resepsi pernikahan juga di sana tapi dilangsungkan pada hari besoknya (sabtu). Akad nikah berlangsung lancar tanpa hambatan, pagi hari itu rasanya cerah sekali. Tahu sendirilah seperti apa bahagianya sudah menjadi pasangan yang sah secara hukum agama dan negara.
Siang harinya TS dan istri sama-sama bersemangat untuk segera menunaikan 'sebuah ibadah'. Setelah itu, saat makan siang bersama ibu mertua menyampaikan pesan dengan serius. "Jangan sampai kalian mandi. Nanti bisa hujan. Berantakan ntar acara pesta kita. Ibu serius." Ucapnya dengan tatapan tajam.
"Alamak! Yang benar saja. Masa pengantin baru gak boleh mandi. Itu sama saja dengan melarang mandi wajib dan melarang ibadah wajib lainnya." Begitu jerit hati TS. Istri langsung memberi kode kerutan dahi dan mata, sebuah tanda agar TS jangan membantah. Demi menjaga perasaan orang tua.
TS pun dengan senyum terpaksa sambil bilang 'Iya'. Beberapa saat kemudian TS tarik tangan istri, mengajaknya ke kamar dan membahas persoalan serius ini. "Maaf yaang, tapi beginilah kepercayaan orang-orang daerah kami turun temurun. Kita yang waras ini gak perlu ikut-ikutan percaya, tetapi juga jangan membantah frontal ke orang tua. Gak apa-apa ntar diam-diam mandi aja." Begitu kata istri.
Di waktu menjelang sholat Ashar, TS menuju kamar mandi. Duh terlihat benar tu ujung mata mertua mengawasi gerak-gerak TS. Berkali-kali dia berdehem dengan disengaja saat TS sudah di dalam kamar mandi. "Awas loh ya, jangan mandi!" Begitu teriaknya cukup keras. Sungguh kaget diri ini.
"Oh nggak bu, cuma buang air kecil." Sahut TS sekenanya. Berkali-kali TS mengucap sumpah serapah kepada leluhur yang bikin aturan konyol ini. Konyolnya pake banget. Masa pengantin baru gak boleh mandi, artinya gak boleh mandi wajib dong, dan sama saja gak boleh sholat.
Saat itu TS sudah tak tahan. Diam-diam pinjam motor tetangga, TS menuju masjid cukup besar di daerah itu. TS mandi di toilet masjid.
Lalu sholat berjamaah. Mengadukan segala permasalahan hidup kepada Sang Pencipta.
Sementara istri berhasil mandi dengan triknya sendiri. Katanya dia punya jurus mandi tanpa suara. Ah tak tahu teknisnya seperti apa. Yang terpenting istri berhasil mandi wajib.
"Nah loh, sepasang pengantin mandi. Mari kita lihat, apakah benar pasti akan turun hujan." Begitu ucap TS dalam hati.
Malam harinya cuaca tenang-tenang saja tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Keesokan harinya sampai acara resepsi selesai di sore hari pun cuaca cerah merona. TS mengembangkan senyum lebar-lebar.
"Air di toilet masjid agung seger ya, sekujur badan rasanya segar bugar!" Ucap TS cukup keras di saat makan malam bersama. Ibu mertua langsung berhenti mengunyah rendang. Dia tak berucap apa-apa. Istri menepuk jidat dan menarik nafas panjang-panjang, memberi kode. TS gak peduli, sengaja mau memberikan pelajaran kepada mereka yang berpikiran kolot.
Malam harinya cuaca tiba-tiba berubah, petir menyambar-nyambar. Angin berhembus kencang. Air seperti ditumpahkan dengan derasnya dari atas langit. "Loh hujan beneran loh yaang." Ucap istri sambil cekikikan tertawa. "Bagus dong, suara kita jadi redam, bebas berekspresi." Balas TS sambil mencubit manja kakinya. Lalu terjadilah adegan yang tak mungkin bisa TS ceritakan di sini. Malam itu sangat indah dan romantis.
=-=-=-=
Begitulah suka duka kisah TS menghadapi kepercayaan konyol. Bisa jadi hal demikian juga terjadi di daerah-daerah lain.
Sumber: 100% Pengalaman Pribadi
Malam harinya cuaca tiba-tiba berubah, petir menyambar-nyambar. Angin berhembus kencang. Air seperti ditumpahkan dengan derasnya dari atas langit. "Loh hujan beneran loh yaang." Ucap istri sambil cekikikan tertawa. "Bagus dong, suara kita jadi redam, bebas berekspresi." Balas TS sambil mencubit manja kakinya. Lalu terjadilah adegan yang tak mungkin bisa TS ceritakan di sini. Malam itu sangat indah dan romantis.
=-=-=-=
Begitulah suka duka kisah TS menghadapi kepercayaan konyol. Bisa jadi hal demikian juga terjadi di daerah-daerah lain.
Sumber: 100% Pengalaman Pribadi
bumibulat123 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.7K
25
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.7KThread•82.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru