8 Pemain yang Pernah Memaksa Penonton Berikan Standing Ovation
TS
eliana.kalila
8 Pemain yang Pernah Memaksa Penonton Berikan Standing Ovation
Terkadang, saat pemain lawan menjebol gawang tim favorit kalian, dipastikan kalian juga biasa merasa kesal, tidak menyukainya. Namun ada beberapa momen di mana suporter dengan senang hati memberikan standing ovation kepada klub rivalnya.
Ada beberapa pemain yang berhasil mendapatkan hal tersebut, memaksa suporter lawannya untuk mengangkat topi setelah menyaksikan permainan yang luar biasa selama 90 menit penuh. Apresiasi ini bukan karena mereka mengaku kalah, melainkan sebagai bentuk respek dan kekaguman mereka.
Karena itu, hanyalah pemain-pemain sepsial saja yang mendapatkan penghormatan spesial itu. Momen di mana ketika seisi stadion penuh memberikan standing ovation untuk pemain lawan merupakan hal yang sangat langka.
Squawaka sudah merangkum beberapa momen standing ovation yang tidak bisa dilupakan dalam dunia sepak bola. Mari kita simak bersama 8 momen tersebut.
Standing Ovation yang satu ini mungkin yang paling terkenal. Sewaktu itu Ronaldo Nazario berhasil untuk mengubur mimpi Manchester United untuk mendapatkan piala Liga Champions.
Pada pertandingan yang tersebut, MU berhasil memengkan laga dengan skor akhir 4-3. Namun hattrick dari Ronaldo yang menarik perhatian seisi Old Trafford, seiring dengan kemenangan agregat Madrid 6-5.
Penonton yang saat itu berada di Olf Trafford sadar kalau mereka baru saja menyaksikan sesuatu yang spesial. Ronaldo El Fenomeno baru saja menyajikan permainan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Santiago Bernabeu terkenal sebagai tempat yang sangat keras, terutama jika menjamu rival abadinya, Barcelona. Namun pada saat itu mereka semua, bahkan fans Los Blancos garis keras rela mengangkat topi mereka untuk seorang Ronaldinho.
Pemain ajaib asal Brasil, Ronaldinho, berhasil memberikan tontonan yang spesial bagi seisi Bernabeu. Dua gol yang dicetaknya membuat Barca memenangkan El Clasico itu dengan skor akhir 3-0.
Madrid tidak berkutik saat berhadapan dengan Ronaldinho yang tampil sangat impresif. Dengan senang hati dan tanpa paksaan, publik Bernabeu secara serentak beridiri dan memberika aplaus untuk magis dari Ronaldinho.
Permainan apik yang dipersembahkan oleh Alessandro Del Piero untuk tim tuan rumah, juga membuat publik Bernabeu harus mengakuinya. Juventus memenangkan duel tersebut dengan skor akhir 2-0 dan dua gol itu juga diciptakan oleh Del Piero.
Madrid sudah tahu bahwa mereka kalah dari Juventus. Tanpa paksaan, lagi-lagi seisi Bernabeu dengan senang hati memberikan penghormatan spesial, tapi kali ini untuk Del Piero, yang ditarik keluar beberapa detik sebelum akhirnya wasit membunyikan peluit panjang tanda kemenangan bagi Juventus.
Setelah laga tersebut, pemain yang bertugas di pos-pos pertahanan Real Madrid langsung memahami seperti apa kualitas Del Piero pada masa kejayaan karirnya. Kualitas mantan kapten Juventus itu tidak bisa dipandang dengan sebelah mata saja.
Tidak hanya satu kali saja Messi mendapatkan pujian langsung dari salah satu rivalnya, Atletico Madrid. Wajar saja jika pemain asal Argentina itu mendapatkan pujian spesial dari tim lawannya.
Megabintang Barcelona itu mencetak hattrick dan berhasil memenangkan laga dengan skor akhir 3-1. Messi yang masih muda saat itu sudah bisa membuat suporter lawan memberikan penghormatan spesial.
Mencuri perhatian dari fans Atletico Madrid bukanlah sesuatu yang mudah. Messi adalah salah satu dari segelintir pemain yang pernah berhasil mendapatkannya.
Messi pernah, Ronaldo pun pernah. Ujung tombak Portugal ini pernah menjadi musuh bagi penduduk kota Liverpool, yaitu saat Ronaldo masih membela Manchester United selama enam tahun, yang tidak lain adalah rival abadi dari Liverpool.
Setiap kali Ronaldo menyentuh bola, Liverpudlian bersama Kopites pasti langsung bersiul mengkritik guna menjatuhkan mentalnya. Namun, saat Ronaldo menggunakan seragam Real Madrid dan memenangkan laga dengan skor 3-0, saat itu juga untuk yang pertama kalinya Ronaldo mendapatkan aplaus dari publik Anfield.
Dalam pertandingan tersebut, seisi Anfield setuju untuk mengakui ketajaman dari Ronaldo. Tidak seperti saat masih membela The Red Devils.
Masih mengenai Liverpool. Sang kapten, Steven Gerrard juga pernah mendapatkan penghormatan spesial dari salah satu klub rivalnya. Pada era itu, gelandang yang juga kapten dari The Reds ini selalu diserang oleh suporter Chelsea sepanjang karirnya. Pasalnya suporter The Blues mercaya bahwa Frank Lampard lebih baik dari Gerrard.
Namun, sebelum memtuskan untuk meninggalkan Liverpool, Gerrard berhasil mencetak gol di Stamford Bridge. Satu gol itu cukup membuat seisi Stamford Bridge berdiri dan memberikan aplaus kepada Gerrard saat meninggalkan lapangan.
Yang unik adalah, Gerrard memberikan respon berkelas untuk penghargaan tersebut.
“Saya tidak akana terbawa suasana dan mendoakan fans Chelsea yang terbaik. Rasanya menyenangkan melihat mereka berdiri satu kali hari ini.”
Dan lagi-lagi Ronaldo. Saat itu, saat masih bersama Real Madrid, Ronaldo, berhasil mencetak gol dengan tendangan salto ke gawang Juventus pada Liga Champions 2017/18. Uniknya, gol tersebut langsung membuat fans si Nyonya Tua jatuh cinta kepada Ronaldo (cinta yang berbalas).
Gol itu menjadi salah satu gol terindah sepanjang sejarah Liga Champions. Ronaldo melompot begitu tinggi, kemudian menendang bola dengan presisi tanpa melihat arah gawang. Buffon yang berada di bawah mistar gawang sejenak mematung melihat aksi dari Ronaldo.
Tepat ketika Ronaldo berniat untuk melakukan selebrasi “Siuuuu” biasanya, dia malah mendapati sebagian besar fans Juve berdiri dan memberikan aplaus. Momen inilah yang juga membuat Ronaldo tertarik untuk bermain membela Juventus pada musim berikutnya.
Yang satu ini merupakan yang terbaru. Tahun lalu, Messi meluluhlantakkan pertahan dari Real Betis. La Pulga mencetak tiga gol ke gawang Betis yang terpaku melihat keindahan dari permainan Messi.
Publik Benito Villamarin memang kecewa dengan kekalahan tersebut, namun mereka tetap mengakui kehebatan dari Messi. Saat itu Messi sendiri mengaku beruntung bisa mendapatkan aplaus itu.
“Saya tidak ingat pernah mengalami malam seperti ini [mendapatkan aplaus dari suporter lawan]. Saya sangat bersyukur atas respons fans lawan.”