• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Dulu Dijadikan Ikan Asin dengan Kasta Rendah, Kini Arwana Menjadi Raja Ikan Hias

iissuwandiAvatar border
TS
iissuwandi
Dulu Dijadikan Ikan Asin dengan Kasta Rendah, Kini Arwana Menjadi Raja Ikan Hias


Assalamualaikum

Bagi pecinta ikan hias, pasti tidak asing dengan ikan arwana. Ikan Arwana adalah ikan hias yang harganya fantastis. Ikan ini diyakini membawa hoki bagi pemiliknya. Tak tanggung-tanggung, bahkan ikan ini mendapat julukan "Raja Ikan Hias" oleh para pecinta ikan hias. Warnanya yang cantik dan mempesona siapapun yang melihatnya. Semakin cerah warna ikan arwana maka semakin tinggi harga yang ditawarkan. Ikan arwana ada beberapa jenis dengan keunggulan warnanya masing-masing.

Apalagi bagi yang percaya mitos tentang ikan arwana yang bisa mendatangkan keberuntungan, mereka tak segan-segan merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk mendapatkan seekor ikan arwana.

Alasan ikan arwana dihargai mahal bukan hanya karena mitos saja, ikan ini sudah termasuk hewan langka. Di tempat budidayanya ikan jenis ini sudah makin terbatas. Jadi, suatu kebanggaan bagi seseorang jika di dalam akuariumnya terdapat ikan arwana.


Dulu, sebelum ikan arwana terkenal, ternyata ikan jenis ini pernah merasakan terbuang, tidak diinginkan, dan berakhir sebagai ikan asin.

Di daerah asalnya, Sumatera dan Kalimantan, ikan arwana termasuk jenis ikan biasa yang nyangkut di jaring para nelayan ketika mencari ikan. Bentuknya yang besar dan dagingnya yang tebal membuat para nelayan menjadikannya ikan asin jika tidak habis dikonsumsi. Pengolahan ini supaya ikan arwana awet dan dapat dinikmati di lain waktu.

Meskipun sudah berubah bentuk menjadi ikan asin, ikan arwana masih dipandang sebelah mata. Kastanya lebih rendah dibanding ikan asin peda. Daging ikan arwana yang rasanya tidak begitu enak di lidah menjadi penyebabnya.

Dilihat dari bentuknya pun masyarakat dulu tidak menyukai ikan arwana, badannya yang besar dengan mulut yang lebar, mereka tidak tertarik untuk menjadikannya sebagai ikan hias.

Sejarah kemudian berubah, menjungkirbalikkan keadaan, ketika salah satu organisasi pecinta satwa Internasional Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN)—mengadakan pertemuan di Polandia. Dalam pertemuan tersebut, dianjurkan semua hewan langka dibatasi penjualannya. Tidak lama setelah pertemuan tersebut, adanya penandatanganan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yang merupakan sebuah konvensi perdagangan internasional jenis fauna dan flora langka.

Sejak tahun1969, ikan arwana yang sebelumnya disepelekan ini masuk dalam Red Data Book Volume IV, dalam kategori Depleted Species (spesies rawan). Negara Indonesia ikut serta menandatangi CITES pada tanggal 28 Maret 1979. Sejak saat itu, arwana naik daun hingga hari ini.

Itulah sekilas sejarah perjalanan panjang ikan arwana yang awalnya cuma dijadikan ikan asin dengan kasta rendah, hingga hari ini menjadi primadona bagi pecinta ikan hias.

Jadi, buat yang sekarang merasa belum jadi apa-apa, belum dianggap, tidak terlihat, diremehkan, percayalah semua akan berubah jika kita mau berusaha. Berusaha semaksimal mungkin, jangan lupa diiringi doa. Semua yang terjadi atas kehendak-Nya. Jangan patah semangat. Mungkin hari ini, omongan kita cuma dianggap angin lalu, nggak terlihat. Siapa tau, nanti, entah kapan, jika tiba waktunya, jika Allah berkehendak, kentut yang kita keluarkan pun akan terdengar merdu.

Sumber gambar : Google
Referensi : 1, 2
infinitesoul
DianAhmadKaskus
tien212700
tien212700 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
6.2K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.