Nama 'Aliansi BEM Jakarta Bersuara' sempat ramai menjadi perbincangan setelah mereka mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menangani virus Corona di Ibu Kota. Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM dari beberapa kampus merasa dicatut Aliansi Jakarta Bersuara.

BEM yang telah secara resmi membantah tergabung dalam Aliansi Jakarta Bersuara di antaranya BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta, BEM Universitas Esa Unggul, dan BEM Universitas Trilogi. Klarifikasi itu disampaikan mereka dalam akun Instagram masing-masing.

"Tidak adanya bentuk komunikasi yang dilakukan oleh Aliansi BEM DKI Jakarta ke internal BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta yang masih aktif," tulis BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta periode 2020/2021 dalam surat yang mereka unggah di Instagram seperti dilihat Selasa (7/4/2020).

BEM Universitas Trilogi menyebut pihak yang mengatasnamakan almamater mereka dalam konferensi pers itu bukan anggota aktif. BEM Trilogi amat menyayangkan pencatutan nama mereka.

"Menyayangkan terkait dengan narasi yang beredar di media karena tidak relevan dan tidak berkoordinasi dengan BEM Trilogi 2020 secara massif terkait mekanisme pengkajian narasi yang telah beredar di media massa," tulis BEM Trilogi 2020 dalam surat yang juga diunggah ke Instagram mereka.

BEM Universitas Esa Unggul juga membantah tergabung dalam Aliansi Jakarta Bersuara yang mengkritisi langkah Anies Baswedan dalam menangani Corona. BEM Esa Unggul menyatakan orang yang hadir dalam konferensi pers itu bukanlah anggota mereka.

"Oknum yang mengaku mewakili BEM Universitas Esa Unggul ialah bukan merupakan bagian dari BEM Universitas Esa Unggul," tulis BEM Esa Unggul di Instagram @bemueu_official.

Aliansi BEM Jakarta Bersuara diketahui menggelar konferensi pers pada 4 April 2020. Mereka menyoroti kebijakan Anies dalam menangani Corona, salah satunya penyediaan hotel mewah bagi tenaga medis.

https://news.detik.com/berita/d-4968...kritik-anies/2

kok jadi inget sama mhs yg demo pro RUU KPK