Beberapa fakta kenapa kita bisa galau adalah serupa berikut ini :


*Tekanan di tempat kerja

Pada fase itu seringkali orang terjebak galau akibat dari tekanan yang berada dalam pekerjaan. Apalagi jika persaingan yang dialami. Sudah pasti timbul bahasa galau dalam pikiran dan akhirnya kondisi tubuh menjadi tidak seimbang.

*Tekanan finansial

Dalam kondisi ini sudah pasti pikiran kita tidak lagi bisa digunakan sempurna. Sebab tekanan ini paling mudah membajak kegalauan sehingga pada akhirnya menjadi tidak sejalan. Bahkan bisa salah arah dan terjebak oleh kejahatan.

*Hubungan personal

Dalam fase ini pastinya berpengaruh kepada hubungan antara aku dan dia atau disebut dengan aset masa depan. Yang mana apabila tidak sesuai dengan keinginan, maka segala kegalauan menjadi bahan pertimbangan yang paling sulit. Karena semuanya itu adalah tentang jiwa dan hatinya.

*Hubungan sosial

Interaksi sangatlah dibutuhkan. Namun jika seandainya salah memilih, maka sudah pasti akan timbul kegalauan. Memandang ke segala aspek apalagi jika mentok kepada ekonomi, sudah pasti perbandingan kasta dan harta semakin memukul diri, bagian adaptasi inilah yang paling sulit untuk disederhanakan dalam kancah pergaulan bersosialisasi.

*Penyakit

Karena penyakit bisa membeda-bedakan antara dia yang lebih sehat dan berkualitas. Serta jiwa yang sakit dan hanya ketergantungan kepada obat untuk melangsungkan hidupnya.

*Kegagalan

Nah ini yang paling sering diketemukan. Kegalauan karena gagal bisa menciptakan sebuah stigma yang pada akhirnya terpuruk dan jatuh.

*Kondisi fisik dan mental

Kesempurnaan adalah keinginan semua orang. Namun jika terlanjur terlahir dengan kekurangan, maka rasa galau timbul dan membuat keadaan menjadi lebih tidak stabil dan pada akhirnya hanya bisa berkata pasrah pada nasib. Walau pada dasarnya bukankah nasib itu kitalah yang membentuknya, bukan?

*Kematian orang-orang tersayang.

Rasa kehilangan akan membuat ratusan galau melekat tajam. Apalagi jika yang meninggal adalah sumber inspirasi. Sudah pasti akan lebih terjatuh dan terpuruk.