Opi.SabaiAvatar border
TS
Opi.Sabai
Memahami Ilmu dengan Caraku Edisi Corona
Di bagian ini, aku mau menuang sedikit ilmu yang pernah didapat dengan bahasa sendiri. Selama bertahun-tahun bergelut di bidang Biologi, kali ini agak tergelitik untuak menumpahkan segala isi kepala.

Hari ini mau bahas tentang sesuatu yang sedang mendunia.

Virus Corona.

Sumber: Screen Shoot Stiker Telegram

Kalau dalam bahasan Biologi, virus tidak tergolong ke dalam makhluk hidup. Kenapa? Karena mereka hanya akan aktif (hidup) ketika sudah berada di dalam inangnya.

Jadi jangan langsung panik aja. Alhamdulillah si Corona ini tidak langsung menyerang paru-paru sebagai mana yang ditakutkan banyak orang ketika membicarakan tentang Covid-19 ini.

Semuanya tergantung kebersihan kita dan sistem imun kita. Yang paling pengen di share saat ini adalah; jika kita lihat secara garis besar di dunia, telah banyak pasien yang sembuh dibandingkan yang meninggal dunia.

Pernah saya sampaikan di salah satu grup WhatsApp, akan tetapi teman saya yang mungkin tujuan-nya baik, share persentase data pasien di Indonesia. Hehe.

Semua memang akan ada pro kontra-nya. Dan saya memilih untuk up info-info yang menurut saya baik untuk diutarakan. Bukan maksud hati untuk menutup mata dari fakta, tapi lebih ke pemberian semangat.

Adik saya juga pernah berkata. "Tapi uni, jika pun sudah sembuh, jika sudah pernah terpapar virus ini, paru-paru kita tidak akan seperti semula". Dan saya juga pernah membaca entah itu hoax atau benar adanya, bahwa setelah terpapar virus, kita hanya bisa menjalani sisa hidup.

Ya memang begitu. Ada atau tidak ada pun virus ini, kita sebagai manusia akan menuju kematian. Masalah paru-paru sudah tidak seperti semula, ya itu resiko kita sebagai makhluk hidup. Jalani saja, dan terpenting syukuri masih bisa hidup dan sembuh dari virus yang menyerang, masih ada kesempatan untuk berbuat baik lebih banyak lagi.

Abai sekali sih mba!

Hihi, bukannya abai. Saya cuma mencoba berpikir positif. Semua ada hikmahnya kok. Jangan diambil negatifnya saja.

Selama di rumah, kami juga mulai terbiasa untuk bersih-bersih yang sebelumnya - sebelum virus ini mendunia - kami tidak begitu memperhatikan untuk harus melakukan. Seperti mencuci tangan.

Kenapa mencuci tangan sangat efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19?

Mencuci tangan, apalagi habis berbelanja atau dari bepergian yang tidak bisa ditunda, usahakan dengan menggunakan sabun. Sabun itu punya sifat hidrofobik dan hidrofilik. Dengan sifat inilah, ia mengikat bakteri dan virus yang ada di tangan, kemudian ketika kita bilas dengan air, si 'teman' yang sangat kecil ini ikut terangkut oleh air dan lepas dari tangan kita.

Nah ngomongin cuci tangan nih, adalagi jenisnya yang sampai saat ini kayaknya masih heboh ya. Keinget buat nulis ini, karena barusan dapat pic hasil screen shoot dari salah seorang yang katanya kerja di salah satu percetakan. Dan ada yang request untuk bikinin design stiker untuk botol sanitizer. Sanitizer yang dibikin entah dari bahan apa, tapi minta dibuatkan stikernya dengan bahan sanitizer yang sudah punya izin edar dari kemenkes.

Beuh... Zaman sekarang ya semua aji mumpung. Aku juga sebenarnya juga aji mumpung ini. Tapi lebih ke menumpahkan isi kepala juga sih dominannya. Greget aja.

Zaman sekarang semua info bisa diakses dimana saja, kapan saja. Tapi kita musti pilah pilih. Mana berita yang benar, mana yang dibenar-benarin dan mana yang hoax sama sekali. Dah lah, kalau bahas hoax ini, pikirannya langsung nyambung ke hari kiamat aja. Hari dimana Dajjal menebar pesona kemana-mana. Fitnah Dajjal yang mengerikan.

Penyakit kalau lagi menulis ini, ndak bisa fokus ke satu pembahasan saja. Karena semua di dunia ini ada kaitan satu sama lain.

Jadi kita balik lagi ke bahasan sanitizer ya. Kalau menurut saya sih, sanitizer kurang begitu efektif untuk 'cuci-cuci'. Sudah tahu alasannya kenapa kan ya?

Pembahasan selanjutnya ini sebenarnya rada-rada takut gitu mau bahasnya. Karena banyak dari teman akrab saya yang ikut buat dan jual masker kain.

Saya pernah lihat status teman saya di Depok. Beliau ini orangnya idealis sekali. Apa yang tidak dia suka, terang-terangan dia bilang tidak suka.

Beberapa hari yang lewat beliau ini bikin status tentang MASKER. Dan alhasil kita diskusi deh tuh di messenger Facebook.

Sebenarnya tujuan utama masker ini adalah untuk orang yang sakit. Tapi di Indonesia, kesadaran orang yang sakit ini untuk menggunakan masker sangatlah sedikit. Mungkin mereka merasakan 'udahlah hidung mampet, pakai masker pula, engap!' Hehe...

Ya begitulah beberapa diantara kita ya, maunya enak sendiri tanpa memikirkan orang lain. Jika tidak mau pakai masker, jangan keluar rumahlah minimal.

"eh, sotoy! Bosan tau di rumah aja"

Lha? Begimane ceritenye? Kalau sakit ya jangan nularin ke orang lain dulu. Sehat dulu, istirahat dulu.

Nah, jadilah ketika para pesakitan ini bandel, yang sehat ngalah. Yang sehat malah yang pakai masker. Melindungi diri, kalau tau-tau ada yang bersin, numpang muncrat ke yang sehat. Tapi kalau mau lebih amannya sih, bukan pakai masker yang nutupin hidung dan mulut doang. Yang nutupin mata sekalian.

Kemaren dikirimin video sama ustadzah, buat lucu-lucuan aja secara beberapa teman di grup kita sudah mulai panik dengan Corona ini. Jadi ada yang berbelanja ke pasar, yang pakai botol bekas yang dipotong atas dan bawah dan kemudian yang ditutup adalah semua area wajah. Mantap tuh!

Penyebaran virus Corona ini bisa juga lho lewat mata. Sebenarnya mata punya perlindungan sendiri. Kedipan reflek bisa melindungi mata dari cairan yang tidak seharusnya masuk. Tapi kadang kan ada yang suka banget ngucek-ngucek mata, atau pegang-pegang mata.

Ini tulisan sudah beberapa hari kok belum kelar juga. Hehe...

Balik ke masker lagi aja deh ya. Nah, karena banyaknya masker yang digunakan oleh orang sehat, tim medis pun jadi kekurangan masker. Karena sebelum adanya masker yang DIY, itu si sehat yang mau pakai masker ini malah rebutan masker dengan tim medis.

Dan akhirnya tim medis mengeluarkan 'fatwa', bahwa masker yang DIY yang terbuat dari kain pun bisa mengurangi penularan virus. Hehe... Biar ga rebutan lagi tuh sama tim medis.

Bagi teman-teman yang pakai masker dari kain, jangan lupa itu dicuci setiap habis dari perjalanan keluar.

Dah lah... Ini daripada disimpan di note doang, sampai di sini dulu tumpahan isi otak. Jika ada tambahan, nanti tinggal edit lagi aja. Salah satu uniknya Kaskus begitu ya. Tulisan yang sudah diposting, bisa diedit lagi semaunya... šŸ¤­
someshitness
NadarNadz
nona212
nona212 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
677
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Personal
B-Log Personal
icon
6.1KThreadā€¢9.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.