Sumber foto : An-najah.net Klik Dimarih

Setelah menikah memiliki momongan adalah impian setiap pasangan suami istri. Seiring berjalannya waktu mengurus dan mendidik anak menjadi kegiatan utama. Saat itu barulah kesadaran menjadi orang tua tidaklah mudah, pernahkah ketika anak menangis saat posisi kita sedang makan? Mau tidak mau kita harus melepas piring lalu menenangkan si kecil, begitu pun dengan ibu kita dulu. Beliau akan melakukan hal yang sama, terlebih lagi Ayah yang berjuang di luar sana mencari nafkah, sedangkan kita di rumah hanya bisa meminta.

Pernahkah ketika sendirian di rumah kalian merasakan kangen sama keluarga? Tentu pernah ya Gansist, mau bagaimana pun dulu kita besar di rumah itu mungking dari bayi sampai menikah. Jika ada yang bilang senyaman-nyamannya di rumah mertua, tetap lebih nyaman di rumah orang tua sendiri. Percayalah setelah menikah lebih baik tinggal sendiri, mau ngontrak atau pun punya rumah. Karena pepatah mengatakan "Jauh wangi, dekat bau tai" artinya jika jauh akan selalu harum namanya disebut, perlakuan dan pemberiannya sekecil apapun akan diingat, tetapi jika tinggal dekat dengan mertua/orang tua terkadang apapun yang dilakukan tidak pernah terlihat sebanding dengan yang jauh.

Ketika masih lajang yang ada dipikiran kalian mungkin hanya bersenang-senang membeli kebutuhan pribadi ataupun mengoleksi barang kesayangan. Tapi setelah menikah Gansist akan dihadapkan pada situasi yang diluar dugaan, entah itu musibah kerja, kebutuhan sehari-hari yang habis dadakan ataupun anak sakit dan banyak lagi. Disini perlu bijaknya mengelola keuangan, membuang kebiasaan yang tidak perlu seperti saat lajang adalah tindakan yang tepat.

Sejatinya pernikahan itu bukan hanya menyatukan dua insan yang berbeda karakter dan pemikiran saja. Akan tetapi tujuan lain dari pernikahan adalah menyatukan dua keluarga yaitu keluarga suami dan keluarga istri. Pada kenyataannya hal itu tidaklah semudah teorinya, banyak drama terjadi dalam pernikahan seseorang terutama masalah keluarga karena hal itu akan menjadi tantangan yang lumayan berat, sebab harus berada di posisi menengahi.

Saat ada masalah dengan pasangan ataupun bertengkar, orang akan membutuhkan tempat untuk bercerita. Jika biasanya tempat cerita itu orang terdekat seperti adik, bibi, teman atau mungkin sahabat. Namun, setelah menikah hal itu tidak bisa dilakukan lagi demi menjaga nama baik pasangan. Kalaupun ingin cerita harus benar-benar memilih orang yang dipercaya, bukan hanya sekedar sharing tapi bisa menasehati.

Jaman sekarang banyak loh yang menikah di usia muda. Sangat salut dengan keberanian mereka yang berani mengambil keputusan menikah muda. Tapi tidak sedikit juga yang menikah muda pada akhirnya bercerai akibat tidak mampu menangani masalah rumah tangganya. Namun banyak juga yang mampu bertahan dan kuat menjalani rumah tangga juga membuat mereka semakin dewasa.

Sekian Thread emak kali ini semoga bermanfaat, jika suka silahkan share, rate dan cendolin. Hatur nuhun


Sumber : Opini Pribadi