dispenserr
TS
dispenserr
Penyemprotan Disinfektan di SBY Disorot Media Asing, Ini 'Bahaya' yang Mengintai
Di Surabaya, Jawa Timur, penyemprotan disinfektan massal dilakukan di sejumlah titik, seperti Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Kertajaya dan Sepanjang Jalan Darma Husada untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
WowKeren - Pandemi virus corona (Covid-19) yang kian meluas membuat pemerintah daerah maupun pusat melakukan sejumlah langkah antisipasi. Di Surabaya, Jawa Timur, penyemprotan disinfektan massal dilakukan di sejumlah titik, seperti Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Kertajaya dan Sepanjang Jalan Darma Husada.

Langkah Pemkot Surabaya tersebut lantas disoroti oleh media asing Reuters. Media tersebut melaporkan bahwa sudah banyak pakar kesehatan yang memberikan peringatan soal penyemprotan disinfektan massal.

Langkah penyemprotan itu disebut bisa menimbulkan "bahaya kesehatan serta pemborosan waktu dan sumber daya". Menurut ahli penyakit menular dari Singapura, Dale Fisher, hal tersebut merupakan "gambaran menggelikan yang tampak di banyak negara".

"Saya tidak percaya (disinfektan massal) menambah apa pun pada respons dan bisa berbahaya bagi orang-orang," tutur Fisher dilansir Reuters pada Rabu (1/4) hari ini. "Virus tidak bertahan lama di lingkungan dan orang-orang umumnya tidak menyentuh tanah (yang disemprot disinfektan)."

Sementara itu, juru bicara Wali Kora Surabaya Tri Rismaharini, Febriadhitya Prajatara, menyebut bahwa penyemprotan disinfektan massal dengan menggunakan drone tersebut perlu dilakukan di area yang memiliki pasien positif Covid-19. Pasalnya, virus tersebut "bisa ada dimana saja".

Prajatara menyamakan disinfektan benzalkonium chloride yang digunakan dengan sabun. Ia menyebut cairan tersebut dapat "melemahkan virus sehingga tak dapat memasuki tubuh manusia", padahal benzalkonium chloride konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi kulit.

Sementara itu, anggota Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah, menjelaskan bahwa mencuci tangan dan membersihkan permukaan yang sering disentuh manusia seperti tombol lift bisa memberikan perlindungan yang lebih baik dibanding disinfektan massal. "(Penyemprotan disinfektan massal) mungkin adalah cara yang murah dan langsung terlihat, tapi memperhatikan kebersihan pribadi dan lingkungan merupakan cara yang lebih efektif," tuturnya.

Profesor Kesehatan Publik dari Universitas Indonesia (UI), Wiku Adisasmito, juga mengungkapkan sejumlah "bahaya" yang mengintai usai penyemprotan disinfektan massal dilakukan. "Penyemprotan itu tidak baik bagi kulit, mulut, dan mata. Hal itu akan menimbulkan iritasi," pungkas Wiku.

https://www.wowkeren.com/berita/tamp.../00304187.html


blunder lagi...

akibat salah pilih menkes yg kebanyakan cengangas cengenges dan tidak ilmiah?emoticon-Big Grin




Diubah oleh dispenserr 01-04-2020 10:22
tata6044iinchsebelahblog
sebelahblog dan 7 lainnya memberi reputasi
8
4.5K
98
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.