tatikartiniAvatar border
TS
tatikartini
Setan Nekad

Aku menempati sebuah kamar di sebuah rumah milik yayasan tempat aku bekerja

Rumah tingkat dua, dan aku menempatinya seorang diri.

Malam itu tak seperti biasa, aku langsung tertidur sehabis sholat isya, ngantuk  berat. 

Seperti biasa sebelum tidur aku menikmati alunan murottal ustadz favoritku, tanpa terasa aku pun tertidur pulas sangat nyaman. 

Tiba-tiba aku dikejutkan suara ledakan yg lumayan keras, aku pun terbangun. 

Kulihat di kamar gelap gulita, begitupun seluruh ruangan yang lain. 

'Waduh mati listrik.'Aku membatin'

Di luar terdengar ramai suara, banyak orang rupanya baru selesai acara di rumah tetanggaku.

Entah acara apa. 

Kulihat jam di gawaiku menunjukkan jam 10 malam, belum terlalu larut, ada baiknya aku panggil pesuruh sekolah yang tak jauh dari rumahku. 

"Halo… Deni, listrik mati coba kamu kesini tolong periksa, aku tunggu ya."

"Baik bu."Terdengar jawaban Deni dari ujung telpon. 

Deni adalah pesuruh sekolah di tempatku mengajar, aku menempati kamar guru yang disediakan oleh yayasan.

Tak menunggu lama Deni datang.

"Assalamu'alaikum." Terdengar suara Deni mengucap salam

"Wa'alaikumus salam warohmatullohi wabarokatuh, masuk Den … coba periksa kenapa listrik mati."

"Baik bu." Sahut Deni sambil melihat box listrik diterangi lampu senter yang di bawanya. 

Tak begitu lama Deni selesai dengan pekerjaannya.

"Alhamdulillah … terimakasih Den, tidurlah disini temani ibu." ucapku pada Deni. 

"Hiiiihhh … gak bu, Deni pamit aja." Dengan tergesa Deni meninggalkan aku yang keheranan melihat Deni seperti ketakutan, seolah melihat sesuatu. 

Kulihat kembali jam dinding kamarku menunjukan tepat jam 12, tengah malam.

Aku bersiap-kembali memejamkan mata untuk tidur. 

Tiba-tiba terdengar ketukan pada jendela kamarku diiringi suara seperti langkah-langkah dengan menyeret alas kaki. 

"Srrett… Sreett." Membuat penasaran kubuka tirai jendela tak nampak siapapun. 

Aku kembali ke tempat tidurku dan suara itu pun kembali terdengar, begitu terus berulang-ulang hingga pagi hari, bahkan menjelang pagi sesudah melewati waktu subuh.

Aku yang hampir tak tidur karena terus diganggu, bahkan langkah2 itu terdengar melewati ruang keluarga menuju ke dapur.

Dengan sangat jelas terdengar bunyi tarikan gagang pintu, dan di dapur seakan beraktivitas sedang memasak.

Dengan perasaan geram kubuka tirai sekat dapur, akupun bicara sedikit keras 

"Ayooo … tunjukan dirimu kalau kau berani."

Aku menantang. 

Bukan hanya kali ini pengalaman serupa, aku sudah terbiasa menghadapi makhluk gaib.

Aku berani karena ustadzah memberi tahu bahwa manusia mempunyai nur lebih tinggi daripada makhluk halus,  memang benar kalau kita berani setan akan takut. 

Bagaimanapun berani, tetap saja berakibat pada fisik, aku meriang … masuk angin. 

Segera setelah selesai solat subuh aku berniat jalan pagi sambil menenangkan diri.

Bersamaan aku keluar pagar halaman rumah, Deni datang untuk bersih-bersih.

Baru saja melangkahkan kaki keluar pagar Deni berteriak.

"Bu di dapur ada siapa?Ko berisik banget seperti ada yang masak."

Aku cuma tersenyum tanpa menyahut. 

'Dasar setan nekad' Aku bergumam

~~~End
Diubah oleh tatikartini 19-03-2020 09:41
annuu
monicamey
lianasari993
lianasari993 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
2.1K
126
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.