- Beranda
- Wedding & Family
Perjuangan Operasi Caesar, Nomor 4 Efeknya Jangka Panjang Loh!
...
TS
adediana
Perjuangan Operasi Caesar, Nomor 4 Efeknya Jangka Panjang Loh!
Assalamu'alaikum warga kaskus, semoga semua dalam keadaan sehat dan dapat beraktifitas sebagai mana mestinya.
Aamiin Alloohumma aamiin
Aamiin Alloohumma aamiin
Sebagian orang menganggap ibu yang dapat melakukan persalina normal adalah ibu yang paling sempurna, sedangkan ibu yang melakukan persalinan melalui operasi caesar adalah ibu yang payah.
Tak jarang ketika mengunjungi ibu yang baru saja melahirkan, mereka akan bertanya 'Normal apa caesar Bu?' kalau jawaban yang keluar 'Normal, Bu' lalu hanya akan di respon 'alhamdulillah' tanpa ada komentar lain. Tapi kalau jawabannya 'Operasi, Bu', pasti omongannya sudah panjang kali lebar, seperti rumus mencari luas persegi panjang.
'Yah, kenapa?', 'Kok gak normal aja?', 'Emang gak bisa normal?', dan lain-lain. Sungguh mak, pertanyaan itu seolah menghakimi mereka yang melewati persalinan dengan operasi caesar. Apalagi di tambah kata-kata 'Enak kalo caesar mah, ga ngerasain sakit!'. Aduh, Hello! Siapa bilang gak sakit? Coba deh rasain dulu baru ngomong. (Ah, jadi emosi kan 😁)
Siapa sih yang tidak mau melahirkan dengan cara normal? Kalau memang bisa, pasti mereka juga memilih untuk melahirkan normal saja dari pada operasi. Walaupun resiko kematian ibu juga besar, tapi pemulihan pasca melahirkan bisa dibilang memang lebih cepat.
Sekali lagi, bukan mereka tidak mau melahirkan normal, tapi memang tidak bisa. Bahkan ada yang sudah merasakan sakit karena proses pembukaan dan hampir sempurna. Tapi tiba-tiba dokter menyatakan harus segera dilakukan tindakan operasi caesar karena si ibu sudah kehilangan tenaga atau karena posisi bayi yang tiba-tiba berubah hingga dapat membahayakan keduanya jika dipaksakan persalinan normal juga alasan medis lainnya.
Kalau sudah begitu, mau tidak mau sang ibu harus menuruti dokter agar melakukan hal yang terbaik demi keselamatan calon buah hatinya. Karena ada banyak hal yang bisa membuat ibu harus melalui persalinan caesar. (Kalau ane karena pecah ketuban dini dan tidak ada pembukaan selama 24jam)
Jadi, buat netijen yang masih mau nyinyirin ibu yang lahiran caesar, nih derita yang harus dilalui untuk operasi caesar. Coba di tengok dan di bayangkan kalau kalian yang melalui proses itu.
1. Cek Lab atau cek darah
Sumber : Google
Cek lab perlu dilakukan sebelum tindakan operasi agar dokter dapat mengetahui kadar hemoglobin serta golongan darah ibu. Tes golongan darah perlu dilakukan guna persiapan transfusi apabila dibutuhkan.
2. Suntikan tes alergi
Sumber : Google
Tes alergi harus dilakukan untuk mengetahui apakah ibu memiliki indikasi alergi terhadap makanan atau obat tertentu. Tes yang dilakukan biasanya menggunakan metode tes kulit intradermal (intradermal skin test) dengan menyuntikkan alergen ke lapisan kulit, ini terasa perih dan sakit di tangan. (Bahkan ane sampai nangis waktu itu, dasarnya emang cengeng 😅)
3. Berpuasa
Sumber : Google
4. Anastesi epidural (pembiusan)
Sumber : Google
Biasanya sebelum operasi caesar dilakukan dengan bius regional, yakni anestesi spinal atau epidural yang disuntikkan di tulang belakang. Anastesi ini adalah bius lokal yang akan membuat tubuh bagian bawah mati rasa dan ibu tetap dalam keadaan sadar saat operasi berlangsung. Anastesi ini perlu posisi yang tepat, karena jika posisi tidak tepat akan menyulitkan dokter menyuntikkan anastesinya. (Bahkan ane sampai tiga kali suntikan baru anastesinya masuk 😰)
5. Pemasangan kateter (alat bantu pipis)
Sumber : Google
Pemasangan alat bantu pipis ini bertujuan untuk membantu ibu selama dan pasca operasi. Karena pasca operasi caesar ibu harus membatasi gerakan pada tubuhnya untuk beberapa jam. Jadi kateter bisa membantu ibu jika ingin buang air kecil.
6. Tindakan operasi
Sumber : Google
Proses operasi yang pertama adalah sayatan pada perut, pada peoses ini ibu akan merasakan sensasi seperti tubuhnya digoyang-goyang oleh dokter (ini yang ane rasain 😅).
Selanjutnya sayatan pada rahim untuk proses persalinan, tak perlu menunggu lama bayi sudah keluar dan diperlihatkan ke ibunya. Tenang, lega, bahagia bercampur menjadi satu. Ketegangan pun hilang seketika saat melihat bayi keluar dalam keadaan sempurnya dan tak kurang satu apapun.
Tak jarang muncul rasa mual saat operasi, ini terjadi karena efek anastesi tadi. Jika ada rasa mual, dokter akan segera memberikan obat pereda mual agar membuat ibu nyaman kembali.
7. Pasca operasi
Sumber : Google
Beberapa menit setelah operasi, biasanya tubuh akan terasa begitu dingin sampai menggigil walaupun sudah pakai selimut. Itu terjadi karena pengaruh anastesi tadi sudah habis dan untuk menjaga jahitan operasi, pasien dibatasi ruang geraknya untuk beberapa jam agar tidak terjadi infeksi pada luka operasi.
Seiring sensi dingin menghilang, barulah terasa sakit di bagian operasi tadi. Tidak cukup sampai disitu, jika pasca persalinan normal bisa langsung bergerak seperti biasa, pasca persalinan caesar justru sulit bergerak. Bahkan untuk batuk saja terasa begitu sakit dan menyiksa.
Ketika sudah diijinkan bergerak, pasien diminta untuk belajar memiringkan badan ke kanan dan ke kiri juga mengalami kesulitan untuk menyusui karena belum bisa duduk dengan benar.
Sumber : Google
Efek dari anastesi epidural tadi juga akan dirasakan ibu dalam waktu yang panjang. Biasanya punggung akan mudah pegal atau sakit pada tempat yang disuntik. Ditambah lagi luka bekas operasi yang akan terasa nyeri jika ibu kelelahan, bahkan jika ibu memiliki riwayat keloid, luka itu akan menjadi keloid yang panjang dan besar tentu akan merusak penampilan.
Tak jarang ketika mengunjungi ibu yang baru saja melahirkan, mereka akan bertanya 'Normal apa caesar Bu?' kalau jawaban yang keluar 'Normal, Bu' lalu hanya akan di respon 'alhamdulillah' tanpa ada komentar lain. Tapi kalau jawabannya 'Operasi, Bu', pasti omongannya sudah panjang kali lebar, seperti rumus mencari luas persegi panjang.
'Yah, kenapa?', 'Kok gak normal aja?', 'Emang gak bisa normal?', dan lain-lain. Sungguh mak, pertanyaan itu seolah menghakimi mereka yang melewati persalinan dengan operasi caesar. Apalagi di tambah kata-kata 'Enak kalo caesar mah, ga ngerasain sakit!'. Aduh, Hello! Siapa bilang gak sakit? Coba deh rasain dulu baru ngomong. (Ah, jadi emosi kan 😁)
Siapa sih yang tidak mau melahirkan dengan cara normal? Kalau memang bisa, pasti mereka juga memilih untuk melahirkan normal saja dari pada operasi. Walaupun resiko kematian ibu juga besar, tapi pemulihan pasca melahirkan bisa dibilang memang lebih cepat.
Sekali lagi, bukan mereka tidak mau melahirkan normal, tapi memang tidak bisa. Bahkan ada yang sudah merasakan sakit karena proses pembukaan dan hampir sempurna. Tapi tiba-tiba dokter menyatakan harus segera dilakukan tindakan operasi caesar karena si ibu sudah kehilangan tenaga atau karena posisi bayi yang tiba-tiba berubah hingga dapat membahayakan keduanya jika dipaksakan persalinan normal juga alasan medis lainnya.
Kalau sudah begitu, mau tidak mau sang ibu harus menuruti dokter agar melakukan hal yang terbaik demi keselamatan calon buah hatinya. Karena ada banyak hal yang bisa membuat ibu harus melalui persalinan caesar. (Kalau ane karena pecah ketuban dini dan tidak ada pembukaan selama 24jam)
Jadi, buat netijen yang masih mau nyinyirin ibu yang lahiran caesar, nih derita yang harus dilalui untuk operasi caesar. Coba di tengok dan di bayangkan kalau kalian yang melalui proses itu.
1. Cek Lab atau cek darah
Sumber : Google
Cek lab perlu dilakukan sebelum tindakan operasi agar dokter dapat mengetahui kadar hemoglobin serta golongan darah ibu. Tes golongan darah perlu dilakukan guna persiapan transfusi apabila dibutuhkan.
2. Suntikan tes alergi
Sumber : Google
Tes alergi harus dilakukan untuk mengetahui apakah ibu memiliki indikasi alergi terhadap makanan atau obat tertentu. Tes yang dilakukan biasanya menggunakan metode tes kulit intradermal (intradermal skin test) dengan menyuntikkan alergen ke lapisan kulit, ini terasa perih dan sakit di tangan. (Bahkan ane sampai nangis waktu itu, dasarnya emang cengeng 😅)
3. Berpuasa
Sumber : Google
Biasanya dokter atau perawat akan mengingatkan ibu untuk berpuasa minimal delapan jam sebelum operasi di mulai atau bisa tidak perlu dilakukan jika dalam keadaan darurat. Puasa merupakan salah satu prosedur sebelum dilakukan tindakan operasi untuk memperlancar proses operasi.
4. Anastesi epidural (pembiusan)
Sumber : Google
Biasanya sebelum operasi caesar dilakukan dengan bius regional, yakni anestesi spinal atau epidural yang disuntikkan di tulang belakang. Anastesi ini adalah bius lokal yang akan membuat tubuh bagian bawah mati rasa dan ibu tetap dalam keadaan sadar saat operasi berlangsung. Anastesi ini perlu posisi yang tepat, karena jika posisi tidak tepat akan menyulitkan dokter menyuntikkan anastesinya. (Bahkan ane sampai tiga kali suntikan baru anastesinya masuk 😰)
5. Pemasangan kateter (alat bantu pipis)
Sumber : Google
Pemasangan alat bantu pipis ini bertujuan untuk membantu ibu selama dan pasca operasi. Karena pasca operasi caesar ibu harus membatasi gerakan pada tubuhnya untuk beberapa jam. Jadi kateter bisa membantu ibu jika ingin buang air kecil.
6. Tindakan operasi
Sumber : Google
Proses operasi yang pertama adalah sayatan pada perut, pada peoses ini ibu akan merasakan sensasi seperti tubuhnya digoyang-goyang oleh dokter (ini yang ane rasain 😅).
Selanjutnya sayatan pada rahim untuk proses persalinan, tak perlu menunggu lama bayi sudah keluar dan diperlihatkan ke ibunya. Tenang, lega, bahagia bercampur menjadi satu. Ketegangan pun hilang seketika saat melihat bayi keluar dalam keadaan sempurnya dan tak kurang satu apapun.
Tak jarang muncul rasa mual saat operasi, ini terjadi karena efek anastesi tadi. Jika ada rasa mual, dokter akan segera memberikan obat pereda mual agar membuat ibu nyaman kembali.
7. Pasca operasi
Sumber : Google
Beberapa menit setelah operasi, biasanya tubuh akan terasa begitu dingin sampai menggigil walaupun sudah pakai selimut. Itu terjadi karena pengaruh anastesi tadi sudah habis dan untuk menjaga jahitan operasi, pasien dibatasi ruang geraknya untuk beberapa jam agar tidak terjadi infeksi pada luka operasi.
Seiring sensi dingin menghilang, barulah terasa sakit di bagian operasi tadi. Tidak cukup sampai disitu, jika pasca persalinan normal bisa langsung bergerak seperti biasa, pasca persalinan caesar justru sulit bergerak. Bahkan untuk batuk saja terasa begitu sakit dan menyiksa.
Ketika sudah diijinkan bergerak, pasien diminta untuk belajar memiringkan badan ke kanan dan ke kiri juga mengalami kesulitan untuk menyusui karena belum bisa duduk dengan benar.
Sumber : Google
Efek dari anastesi epidural tadi juga akan dirasakan ibu dalam waktu yang panjang. Biasanya punggung akan mudah pegal atau sakit pada tempat yang disuntik. Ditambah lagi luka bekas operasi yang akan terasa nyeri jika ibu kelelahan, bahkan jika ibu memiliki riwayat keloid, luka itu akan menjadi keloid yang panjang dan besar tentu akan merusak penampilan.
Jadi, sampai sini paham kan gimana perjuangan persalinan caesar? Yuuk, jangan lagi meremehkan persalinan caesar. Karena perjuangannya pun tidak semudah mulut netijen bicara. Hargai dan tetap support mereka agar tidak terjadi depresi.
Oke gan, sis, sekian thread ane kali ini. Thread ini bukan untuk menakuti sista yang belum melahirkan yah, hanya untuk mengingatkan netijen yang mulutnya lebih pedes dari bon cabe. Ehh 😅
Saling menghargai itu penting kan.
Send love for each other 🥰
Bye bye
Saling menghargai itu penting kan.
Send love for each other 🥰
Bye bye
Bekasi, 26 Maret 2020
Sumber : opini pribadi
Sumber : opini pribadi
Diubah oleh adediana 26-03-2020 05:57
tien212700 dan 59 lainnya memberi reputasi
60
16K
364
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
8.9KThread•11.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya