Adalah Isaiah Acosta, seorang pemuda kelahiran tahun 99, yang kini namanya bersanding jumawa dengan rapper-rapper negeri Paman Sam. Sebuah capaian yang menggetarkan dunia jika kita ukur dari kesempurnaan fisiknya. Ia sudah berjuang sejak detik pertama kelahirannya ke dunia. Sebuah kondisi bernama Situs Inversusatau tak bisa menghirup oksigen selama 15 menit harus Isaiah kecil derita. Lantas dokter memvonisnya takkan mampu bertahan, Seandainya ia bertahan pun saat besar nanti ia takkan bisa berjalan.

Dokter berkata demikian namun Sang Maha Kuasa berkata lain. Isaiah mampu berjalan secara sempurna. Namun kemampuan berbicaralah (dan makan) adalah hal yang tak mampu ia lakukan. Pasalnya ia lahir tanpa rahang.

Dengan kekurangannya ini, Isaiah tergolong anak yang periang dan supel di sekolahnya. Tapi hal ini tak membuat ia aman dari cemoohan dan perundungan. Dia berbicara melalui kata-kata yang ia ketikkan di gawainya. Sebab ini lah yang membuatnya hobi menulis puisi dan lirik lagu. Namun semua lagu yang ia tulis hanya tertanam di benaknya karena ia tak bisa menyuarakannya, sampai ia bertemu Trap House.



Trap House adalah seorang rapper dari Phoenix, Arizona yang bernama asli Tikey Patterson. Tuturnya saat pertama kali kongkow bareng Isaiah, bakat sebagai songwritersangat potensial dalam diri anak ini. Maka dari itu ia mulai memutuskan diri untuk jadi 'mulut' Isaiah. Sebuah single yang ditulis Isaiah pribadi berjudul "Oxygen to Fly" dan dengan bantuan beat dan suara Trap House, mampu meledakkan kancah musik rap Amerika kala itu.

Sejak saat itu, Isaiah dibantu dengan Trap House terus menapaki jalan bintangnya di tengah hiruk-pikuk permusikan Amerika. Isaiah juga pernah hadir di Ted Talks, tentu dengan sukarelawan untuk menyuarakan suara nya. Naas, Trap House harus menutup usia pada Januari 2019 tatkala ia sudah tak mampu melawan penyakit kanker. Isaiah tentu sangat terpukul dengan kematian sahabatnya itu. Di akun Instagram pribadinya (@xvx_6) Isaiah kerap membuat postingan yang mengungkapkan rasa kerinduannya terhadap Trap House. Ia merasa belum cukup berterima kasih atas jasa-jasanya yang membuat ia terbang tinggi di langit kepopuleran seperti saat ini meski dengan kekurangan yang ia miliki.