bkusumanugraha
TS
bkusumanugraha
Anies Sudah Antisipasi Corona Sejak Januari Saat Pemerintah Minta Warga Tenang
Jakarta kini sudah menjadi kawasan episenter menyebaran virus corona. Berbagai hal dan kebijakan sudah dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona.




Sejak awal kemunculan virus corona di Wuhan, China, Gubernur DKI Jakarta AniesBaswedan terus memantau perkembangan kasus ini. Sebab, virus corona sangat mungkin muncul di Jakarta. Alasannya sederhana, Jakarta merupakan gerbang dunia ke Indonesia.





Langkah Pemprov DKI Jakarta antisipasi virus corona. Foto: DOk. Pemprov DKI Jakarta

Langkah Anies dimulai pada 27 Januari 2020. Saat itu, Anies meminta semua rumah sakit di Jakarta bersiap. Dinas Kesehatan kemudian mengeluarkan siaran pers soal bahaya pneumonia novel coronavirus. Saat itu, belum terkenal istilah COVID-19.




"Kita langsung menjangkau pelayanan kesehatan di Jakarta 190 rumah sakit, klinik. Kita namanya masih pneumonia wuhan. Berita tahu kepada semua rumah sakit ini indikasinya, orang orang potensi seperti apa, baru pulang dari luar negeri, sekarang disebut ODP," kata Anies saat berbincang dengan Deddy Corbuzier, dikutip dari channel Youtube, Minggu (29/3).





Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan terkait  rapid rest tenaga medis. Foto: Dok. Pemprov DKI

Dua hari kemudian, Anies menggelar rapat pimpinan khusus untuk membahas bahaya penyebaran corona di Jakarta. Salah satu yang menjadi perhatian yakni peran imigrasi dalam mencatat pergerakan warga yang masuk.





"Untuk kita menjaga batas-batas kita. Kita undang imigrasi. Saya waktu itu ingin tahu siapa saja yang datang dari Tiongkok. Ke mana dia tinggal di mana karena kita mau jagain wilayah ini. Kalaupun masuk periksa, ternyata datanya enggak ada," tutur Anies.




Dari rapat itu, Anies meminta semua SKPD menyusun langkah-langkah mitigasi, termasuk menyusun Pergub untuk penanganan virus corona. Kemudian, Dinas Kesehatan mengeluarkan surat edaran kewaspadaan bahaya corona.




Tak lama kemudian, Anies mendapatkan data setiap hari. Dia bahkan tahu satu orang ke mana saja dan bertemu siapa saja.




"Ini sangat serius. Kita pantau terus tiap 2 hari sekali dapat data berapa jumlah ODP berapa PDP datanya makin hari makin naik. Saat itu sudah ada kasus kita enggak punya kewenangan melakukan pemeriksaan," jelas Anies.





Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan teleconference dengan pimpinan kota jaringan C40 membahas penanganan corona. Foto: Facebook/Anies Baswedan

Saat pemantauan terus dilakukan, Anies akhirnya mengeluarkan Instruksi Gubernur No. 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi COVID-19 pada 25 Februari 2020.





Empat hari kemudian, atau pada 29 Februari 2020, Anies mengumumkan telah membentuk Tim Tanggap COVID-19 untuk memimpin pengendalian penyebaran corona.




Bahkan, saat itu, Anies sudah mengungkap 115 orang yang dipantau dan 32 orang diawasi terkait kasus corona.





Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Tapi, sikap Anies sempat mendapat sorotan dari pemerintah pusat. Sehari setelahnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan pernyataan Anies kurang tepat.




"Jadi kurang tepat pernyataan itu. Jadi setelah dites dengan PCR hasilnya negatif. Artinya apa memang enggak ada. ODP enggak ada karena sudah jelas negatif maupun PDP juga enggak ada karena negatif hasilnya. Jadi saya menyataan bahwa sampai detik ini semua hasil pemeriksaan bahan yang diperiksa negatif," kata Terawan (1/3).





Di saat yang sama, Pemerintah pusat terus menyerukan masyarakat tenang. Terawan bahkan meminta warga tak perlu pakai masker karena masker hanya untuk orang sakit.





"Kalau sakit pakai masker, kalau sehat ya enggak usah. Jadi mengurangi oksigen dalam badan kita juga," ucap dr Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3).




Pernyataan ini disampaikan Terawan di hari yang sama di saat Presiden Jokowi mengumumkan 2 kasus pertama positif COVID-19 di Indonesia. Keduanya merupakan warga Depok yang beraktivitas di Jakarta.




Anies tak ingin menyalahkan siapa-siapa. Ia hanya berpandangan bahwa yang dilakukannya sejak awal semata-mata hanya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.




"Iya di awal-awal begitu, Anies nakut-nakutin membuat masyarakat khawatir. Sekarang bagaimana kita enggak khawatir," ucap Anies.




***


https://kumparan.com/kumparannews/an...1zF8w4jJh7u8Q




https://www.antaranews.com/berita/1261861/wabah-pneumonia-merebak-dinkes-dki-imbau-warga-jakarta-waspada

===

Makan nasi kucing
Tantang ahli dari Harvard
Diskon tiket pesawat
Doa dan Qunut
si miskin nularin yang kaya
silakan deh yg lain kasih rangkuman nya, betapa diremehkan nya virus ini oleh pusat emoticon-Smilie

keluarga gw terancam
keluarga lu terancam
semua orang tanpa terkecuali mau agama kadrun mau agama cebong mau yang ga beragama terancam

Ayo hadapi problematika COVID-19 ini dengan serius! emoticon-I Love Indonesia




Diubah oleh bkusumanugraha 29-03-2020 10:58
sebelahblog4iinchstomap
stomap dan 27 lainnya memberi reputasi
26
6.5K
146
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.