Saat libur seperti ini enaknya kita ajari anak untuk mengetahui cara melakukan pekerjaan rumah, anak-anakku semua senang melakukannya. Mumpung di rumah aku mengajari mereka tentang cara merawat rumah agar besih dan sehat.

Dari mencuci piring, masak telur dan mencuci baju aku ajarkan pada mereka agar mereka tak kaku dan merasa aneh dengan apa yang selalu dilakukan ibunya. Mereka akan menghargai setiap pekerjaan yang orang lain lakukan.

Dengan penuh semangat saat sudah shalat subuh dan sesudah bantu aku masak. Sekitar jam enam, aku menyuruh mereka menjemur kasur lantai yang dipakai untuk tidur semalam juga semua bantal dijemur agar tak ada kuman yang nempel.

Senang rasanya jika punya anak yang patuh dan tak banyak bantah. Sebagai hadiah kadang aku masak kesukaan mereka yang menurutku hanya makanan sederhana sup ayam. juga telur dadar.

Setelah menyapu dan mengepel mereka belajar bersama. Aku senang mereka mengerjakan tugas sekolah melalui grup sekolshnya dengan tanggung jawab dan senang hati.

Ada hikmah dibalik mumpung ada di rumah aku bisa dengan total mengajarkan tentang tugas seorang wanita juga tugas seorang lelaki pada kedua anakku. Agar mereka tahu hidup seorang ibu rumah tangga bukan hanya leha-leha dan santai. Kita mempunyai tugas 25 jam dalam sehari, jika kita punya bayi mungkin waktunya lebih dari perkiraan.

Aku hanya memberi mereka pengertian jika seorang lelaki jangan pernah meremehkan seorang wanita karena sebenarnya tugas rumah adalah tugas seorang lelaki yaitu suami. wanita hanya meringankan saja tugas sang suami agar wanita bisa mendapat ridho dari seorang suami dan pahala balasannya. Asal wanita itu sholehah dan mematuhi semua perintah suami.

Aku selalu tersenyum saat melihat mereka mengerjakan semua perintahku. Saat semua selesai saatnya istirahat dan bermain aku akan ajarkan mereka apapun yang aku tahu. Mengaji, menggambar, menulis, membaca dan mengarang apapun selama mereka berada di rumah ini sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan.

Pergunakanlah waktu mumpung di rumah ini dengan sebaiknya. Membangun pribadi anak menjadi lebih baik karena tak ada faktor luar untuk saat ini. Kitalah guru, koki, perawat, penasehat, dan pembimbing yang tepat untuk setiap anak kita, dan satu-satunya.
Sehat terus mak untuk anak.