hugomaranAvatar border
TS
hugomaran
Apa pentingnya, bergabung dalam kelompok pecinta alam?
Alasan bergabung dalam kelompok pecinta alam




Beberapa permenungan yang sampai pada hari ini masih menjadi perdebatan yang panjang. Dari kalangan yang tidak pernah bergabung langsung di dalam dunia pecinta alam. Tetapi mengkritik lebih dari pada orang yang paling tahu mengenai tujuan sebenarnya para pecinta alam itu ada dan terbentuk di Indonesia.


Tidak masalah, segala sesuatu akan bernilai ketika kita masih mampu memberikan sebuah kritikan. Tetapi, kritikkan akan bernilai ketika dibarengi dengan beberapa poin untuk menyempurnakan sudut pandang kritikkan kita itu.


Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pecinta alam. Walaupun dalam perjalanan sampai pada detik ini, masih banyak memiliki keterbatasan pengetahuan. Karena bermain ke alam bebas dan bergelut dalam dunia hobi yang didasarkan karena cinta akan melestarikan lingkungan tempat kita hidup sangatlah tidak mudah. Seperti membalikkan telapak tangan. Kita harus memiliki mental yang siap dalam kondisi apa pun.


Dan segala sesuatu akan lebih bermakna ketika kita mau dan terus belajar dari orang lain. Untuk mencapai hal-hal itu, kita mesti lebih dekat dengan semua orang.


Kalangan tua, muda, anak-anak atau siapa pun itu, jadikan mereka sebagai guru pengisi pengalaman dan terus saling berbagi dalam mewujudkan pelestarian lingkungan alam sekitar kita.





Di thread kali ini, saya sedikit menyampaikan. Tujuan bergabung diri dalam sebuah Kelompok Pecinta Alam yang perlu kita ketahui bersama-sama sebelum benar-benar masuk didalamnya.


Supaya, ketika kita sudah bergabung di dalam komunitas tersebut. Kita tidak hanya menjadi orang atau kader yang sifatnya hanya mengikuti arus, faktor pengaruh dari teman-teman, numpang tenar dan lain-lain.


Karena pemikiran seperti itu, akan fatal bagi diri kita sendiri. Karena sampai kapan pun kita tidak akan mencintai apa yang kemudian sudah menjadi pilihan kita.



1.Melatih Hidup Mandiri



Jelas bahwa melatih hidup mandiri tidak selamanya kita harus berada dalam Kelompok Pecinta Alam saja saudara bisa melatih hidup mandiri. Tetapi dimana saja atau kelompok mana saja bisa. Dalam keluarga sendiri pun bisa.


Hanya saja di sini, di dalam kelompok ini kita akan lebih paham, dan merasakan betul bagaimana dilatih untuk mandiri. Karena:
Kamu akan merasakan bagaimana berada di tempat yang jauh dari keluarga dan orang tua.


Kamu akan benar – benar dilatih untuk bisa bertahan hidup sendiri di dalamnya. Kamu harus bertahan hidup tinggal di Alam Bebas, Hutan, Gunung dan lain sebagainya. Tanpa mengandalkan siapa pun, melainkan dirimu sendiri. Kau harus bisa tanggap dalam segala macam hal.


Ketika sudah sendiri. Tidak akan bisa, ketika kita tidak mampu menyesuaikan diri bersama orang lain.


2.Memahami Karakter Orang Lain




Siapa pun kita, tidak akan bisa mengubah karakter seseorang dengan mudah. Ketika kita sendiri belum paham bagaimana menjadi diri orang tersebut. Menyatukan beragam karakter itu cukup sulit.


Maka, dengan bergabung dalam sebuah komunitas, kita makin banyak mengetahui berbagai ragam karakter dan sifat dari masing-masing individu yang tumbuh berkembang di dalamnya. Untuk dijadikan sebagai pelajaran hidup serta instrospeksi untuk perbaikan diri kita sendiri.


Dari sahabat kelompok kita akan menemukan sisi baik dan buruknya sebuah makna kehidupan. Bersaudara namun tidak dilahirkan dari rahim yang sama.


Ada beberapa orang mengatakan, ketika kau berada dalam lingkungan yang pekerjaannya hanya mencuri, kau akan menjadi pencuri juga.


Ada juga yang mengatakan, ketika kau berada dalam lingkungan yang suka mabuk-mabukan, pertengkaran dan lain sebagainya. Maka kau pun akan menjadi seperti itu.


Bagi saya, pandangan pemikiran yang demikian cukup keliru. Jangan serta merta mengatakan semua hal yang buruk itu karena lingkungan.


Tetapi perlu digaris bawahi, bahwa itu semua karena pola pikirnya individu tersebut yang mudah saja dipengaruhi. Tidak punya prinsip diri yang kokoh. Tidak pandai membawa diri dalam suasana lingkungan.


Tetapi individu yang peka terhadap sekelilingnya, maka dia tidak akan terjerumus ke dalam hal yang sama. Itu semua kembali pada prinsipnya sendiri.


Dengan seiring berjalannya waktu dia dapat memperbaiki diri atau menjadi contoh untuk sebuah perubahan pada komunitasnya dan di luar komunitas itu. Walaupun tidak semuanya berjalan mulus dan dapat diterima sekejap mata memandang langit dan tanah.

 
3.Membangun Persaudaraan dan Silaturahmi



Dengan bergabung di sebuah komunitas, cepat atau lambat kita makin banyak teman dan sahabat. Biasanya pertemanan karena komunitas akan menjadi lebih erat karena adanya kesamaan minat.


Seiring dengan intensnya kebersamaan dalam melakukan program kerja, biasanya makin lama akan makin akrab antara satu anggota dengan anggota lainnya dalam suatu komunitas. Karena sangat akrabnya seakan-akan seperti saudara dan keluarga sendiri yang biasanya akan saling tolong-menolong baik dalam koordinasi maupun kegiatan lainnya.


4.Mengasah Manajemen Diri


Perlu kita ketahui bersama, bahwa. Kegiatan mendaki gunung atau beberapa kegiatan yang mengharuskan kita untuk turun ke Hutan.


Bukan sebuah aktivitas yang mudah saja, yang serta-merta dapat langsung dilakukan. Maka dari itu kita dituntut agar pandai dalam mengatur waktu. Dengan beragam persiapan sesuai standar aturan masing-masing kelompok tersebut. Seperti;


Di mana lokasi kegiatan dan kapan waktu yang tepat untuk berkegiatan, berapa lama waktu istirahat, bagaimana agar bekal yang mereka bawa cukup sampai puncak dan lain sebagainya.


Dalam kegiatan pendakian, atau kegiatan Alam terbuka lainnya, biasanya kita menjumpai banyak kendala yang jarang ditemui dalam kehidupan normal sehari-hari.


Dengan medan terjal, bekal yang terbatas, keletihan yang amat sangat, segala sesuatu kegiatan menguras tenaga dan pikiran. Semua itu membuat seseorang akan keluar sifat alaminya. Sifat malas, pengecut, dll akan sendirinya terlihat dalam situasi tersebut.

 
5.Mental Akan Terbiasa Menyelesaikan Masalah dan Bahaya yang Mengancam



Pada poin ini sebetulnya kita dilatih untuk mampu menyelesaikan satu tugas dengan baik. Menjadi kader yang mampu mengatasi setiap permasalahan.


Karena kecenderungan kegiatan di Alam menjadikan materi-materi kepencintaalaman akan lebih banyak aplikasi ketimbang teori. Media belajar Pecinta Alam adalah langsung di Alam.


Bahaya yang mengancam, seperti hujan, dingin, binatang buas dan jalur jalan yang berat, akan sering dialami kamu yang berkecimpung dalam Komunitas Pecinta Alam.



6.Menumbuhkan Sikap Positif



Soal tanggung jawab tak usah ditanya. Medan keras dan ekstrem mana lagi yang tak dia tempuh meski dengan punggung yang sarat beban.


Hujan, panas, badai, lembah, lereng, punggungan, puncak, gua, lautan, rawa, semua berhasil dilalui. Segalanya atas semangat juang serta berkat perlindungan Tuhan. Tanpa itu semuanya tidak akan dilalui dengan lancar.


Sudah dilatih untuk bersikap tanggung jawab, jujur, konsisten, dan kooperatif. Ini akan menumbuhkan sikap positif dalam diri kita. Sikap ini akan berguna saat kita terjun ke masyarakat, atau hidup bermasyarakat dengan beragam perbedaan.

 
7.Mengenal Diri Sendiri




Kita bisa berdiam sejenak sambil mengamati Alam sekitar. Menikmati semilir angin sejuk hijaunya pepohonan, dan gemericik air sungai yang mengalir.


Mampu membawa suasana yang menyenangkan. Segala perasaan terbayar dengan beragam permenungan diri.


Kita akan bisa merasakan rasa syukur yang sebenarnya atas alam ciptaan Tuhan tersebut. Dan bagaimana cara kita untuk menjaganya. Demi anak cucu kita di masa yang akan datang.


Ketika mental yang sudah terbina, dan sudah mampu melewati beberapa tahap mulai dari pelaporan LPJ, penyusunan program kerja, diskusi tentang kendala yang akan dihadapi, sampai dengan persiapan matang jika ingin ber-kegiatan di Alam Bebas. Sudah kita jalankan maka, setiap kita akan tahu sejauh mana hasil peran serta kita dalam kegiatan itu. Dari situlah kita bisa mengukur diri kita. Apakah mampu bertahan dalam kelompok ini atau tidak bisa.


8.Melahirkan Sifat Cinta Terhadap Alam




Setiap perjalanan selalu menyelipkan maknanya sendiri.


Setelah bertualang, ada sebuah keinginan untuk kembali bertualang lagii. Ataupun merekomendasikannya kepada kerabat. Menghasilkan karya berupa fotografi, karya tulis ataupun lukisan dari pengalaman perjalanan yang telah dilakukan.


Kamu kemudian merasa terpanggil untuk menjaga alam, minimal tidak membuang sampah sembarangan. Sikap ini tidak hanya bermanfaat untuk alam dan Anda sendiri, tetapi juga orang lain yang turut serta menikmati keasriannya.



Baca Juga:
Pantai Di Flores yang Wajib Dikunjungi
Diubah oleh hugomaran 22-04-2020 19:40
KambaliLasmono
081364246972
indrag057
indrag057 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
4.9K
164
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.