sakmerdekamuAvatar border
TS
sakmerdekamu
JAWABAN: Kenapa WNI Eks-Karantina Natuna Tidak "Diperiksa"?
Quote:



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sudah lama saya ga bikin Trit Sembarangan, nama tulisan dari akun saya, Sak Merdekamu šŸ˜‚

Jadi inget dulu kenapa memilih username alay, tapi yasudah lah ya.

Back to the topic!
Perkenalkan, saya Fahmi, aktif di beberapa medsos dengan username @afnfahmi, dan..
...
Saya adalah alumni observasi WNI Sehat, satu dari 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

Saya pengen berbagi sedikit saja, terlebih soal banyaknya artikel dan pemberitaan yang viral mengenai "kami alumni observasi natuna tidak diperiksa"

Rata-rata, media mengutip pernyataan Ibu Wiendra Waworuntu, soal Swab dan Reagen seharga satu miliar.

CNN Indonesiadan Suara.com menyebut bahwa pernyataan ibu Wiendra adalah jawaban dari "Mengapa WNI di Natuna tidak diperiksa?" dan menyimpulkan bahwa proses pemeriksaan yang mahal menjadi alasan utama.

Sedangkan Katadata mengutip pernyataan serupa namun menjelaskan bahwa pernyataan ibu Wiendra terkait dengan punya atau tidaknya kita dengan sarana prasarana deteksi wabah COVID-19 ini.

Pemberitaan tersebut, terutama dari dua media di awal, tersebar luas dan menimbulkan banyak pertanyaan dari teman-teman dan saudara kami.

"Benarkah kami sehat?"

Saya coba cerita soal pemeriksaan ini, apakah kami memang dibiarkan atau seperti apa...

Saya dan teman-teman sempat mempertanyakan...

Dari 238 WNI yang diobservasi, saya termasuk satu dari mungkin segelintir dari kami yang bertanya... "mengapa tidak ada tes lab untuk kami?"

Jawaban paling jelas saya dapatkan pada hari keempat (atau kelima) observasi, dari seorang dokter tim Kementrian Kesehatan yang duduk di depan tenda saya.

Dari penjelasalan beliau, saya tahu bahwa Tes Lab (yang saya maksud, dan termasuk Swab dan Reagen yang viral ini) adalah tes untuk orang yang mengalami gejala COVID-19.

Selama 14 hari masa observasi, 238 dari kami tidak satupun yang mendapatkan gejala COVID-19.

Kami juga mendapat Kartu Kuning, kartu tanda kami adalah alumni observasi dari Natuna. Fungsinya? agar kami bisa LAPOR ke DINKES SETEMPAT jika kami mendapat gejala COVID-19 saat DI RUMAH.

Setelah lapor? Ya kami sesuai prosedur akan di tes lab, isolasi, termasuk mendapat tindakan Swab dan Reagen atau apalah itu tadi.

Karena sebelumnya, kami diobservasi sebagai orang yang sehat bukan diisolasi karena kami memiliki gejala atau sakit.

Emang di Natuna gimana?

Di Natuna, kami diberikan pelayanan kesehatan terbaik. Pagi dan malam, kami di cek suhu tubuh. Rutin dicek tekanan darah, diberi vitamin.

Makan kami tiga kali sehari super sehat, sterilisasi juga rutin dilakukan menggunakan disinfektan oleh bapak-bapak TNI dan kemenkes.

Kami juga didampingi dokter dan psikiater yang super humble, nanya soal apapun dijawab bahkan ada yang kena kutu air juga dirawat.

Berulang, dokter-dokter mengatakan bahwa observasi ini "selain melihat apakah kamu sakit atau tidak, kita juga berusaha jaga kalian agar tidak sakit."

Kalian tuh kontak langsung, kamu tinggal di Wuhan juga

Well, ini adalah alasan mengapa saya tanya kenapa saya tidak diperiksa. "Saya dari kota dimana wabah ini merebak lho, pak".

Tapi, ada satu hal yang tak banyak media buka yakni...

"Akses saya ke tempat2 potensial terkena virus sangatlah minim"

Teman-teman saat Wuhan dikunci sangat patuh dengan imbauan untuk tidak menuju tempat keramaian. Kami menjaga diri di apartemen mahasiswa atau apartemen pribadi dengan kewaspadaan tinggi.

Hingga kini, di kampus saya di Wuhan University, masih belum ada kasus terduga COVID-19 yang terjadi di apartemen kampus. Yang artinya, di dalam kampus saat itu, hingga sekarang, kami cukup steril.

TAMBAHAN: 3 maret berarti sudah melebihi 28 hari masa inkubasi virus sejak kami dipulangkan 1 Februari lalu.

Info hari ini, alhamdulillah semua dari kita sehat dan semoga tidak ada yang terkena virus ini.

Terus kenapa ada yang gagal dievakuasi?

Kami dievakuasi dari jarak yang bermacam. Paling jauh kota di Provinsi Hubei yang ada WNI nya ditempuh dalam waktu 5 jam.

Jelas, kita bisa dalam kondisi tidak fit pada saat itu dan bisa mempengaruhi thermal scanning, prosedur pengecekan apakah anda bisa meninggalkan China atau tidak?

Karena jika tidak dilakukan scanning sebagai bagian dari prosedur plus mengisi beberapa lembar surat pernyataan, maka kami tidak diperbolehkan pergi dari China. Secara hukum jika petugas melepaskan kami yang tak lolos prosedur akan terkena sanksi internasional.

Usai prosedur, teman-teman kami dikarantina 14 hari dan SEHAT. Mereka saat itu suhunya naik karena mungkin kecapean. Karena saya yakin, kepatuhan kami terhadap imbauan pemerintah plus kewaspadaan kami serta sterilnya lingkungan tempat kami tinggal bisa memperkecil kemungkinan kami terpapar wabah.

Apa perhatian kami saat ini?

Pemberitaan sekarang cukup mengusik kami yang masih dalam advokasi ke.pemerintah untuk membawa 3 teman kami yang sehat.

So, saya tidak tahu siapa yang ngadi-ngadi, apakah pernyataan pejabat dipelintir atau memang ada pernyataan yang terlampau spontan.

Pernyataan saya ini mungkin akan menimbulkan pro dan kontra, saya pun tidak berharap harus viral, tapi saya berharap buat gansis yang baca bisa mendapat sudut pandang lain.

Thanks! bisa juga.baca jurnal pengalaman saya di:
https://www.skor.id/entertainment/sk...i-ke-indonesia

Katanya sekarang semua akun bisa nyendol dawet ya? hehe
lama banget ga ngaskus, jadi gatau.
Boleh lah emoticon-Cendol Gan dikit hehehe

Diubah oleh sakmerdekamu 05-03-2020 11:59
milktoasthoney
sebelahblog
999999999
999999999 dan 182 lainnya memberi reputasi
183
13.1K
201
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThreadā€¢82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.