indradiantiAvatar border
TS
indradianti
Kisah desa yang dilimpahkan air tiba-tiba kering!


Terdapat sebuah kisah tentang asal usul bagaimana sebuah desa menjadi tempat yang keramat, desa ini berada di daerah Madura.

Kondisi geografi desa tersebut berada dekat pantai dan menjulang seperti bukit.
Desa ini bernama desa Bunajih.
Desa Bunajih sangat kaya dengan sumber daya air. Meski musim kemaraupun sumber mata airnya tak pernah kering.
Didesa tersebut memiliki ketua adat yang sudah turun temurun diwariskan oleh keluarganya.

Spoiler for :


Meski begitu, pemimpin desa merupakan orang yang sombong, ia telah memiliki warisan kekayaan yang dimiliki keluarganya. Namanya Rusman, perawakannya gagah dan tinggi, kulitnya coklat dan rambut sedikit bergelombang.

"Sebentar lagi musim kemarau, tapi tidak masalah karena kita tidak perlu kuatir akan kekurangan air." Ucap Rusma kepada warganya saat melakukan musyawarah desa membahas kegiatan desanya.

Memang rakyatnya sudah terbiasa dengan kemakmuran didesanya tersebut.
Dan membuat mereka sombong seperti pemimpinnya itu.

Suatu ketika terdapat seorang nenek-nenek dari desa seberang yang sedang mampir ke desa mereka. Dan hendak meminta sedikit air untuk diminumnya.

Spoiler for :


Seorang warga bernama Warsih didatangi oleh nenek tersebut.

"Nak, minta sedikit air ya, saya haus sekali!" Ujar nenek tersebut sambil mengusap keningnya yang berkeringat.

" Memangnya nenek berasal dari mana?"
Ujar Warsi penasaran.

"Dari desa seberang nak, nenek mampir karena haus, di desa nenek sedang kekeringan."

Warsipun menjawab " Oh tenang saja nek, kalo didesa kami tidak akan pernah kekeringan, desa kami sangat makmur. Itu didepan ada sumur silahkan ambil airnya disana!"
Sambil menunjuk ke sebuah sumur di ujung jalan. Nenek itu berterimakasih kemudian pergi menuju ke sumur yang ditunjuk Warsi, namun karena terlalu berat ember disumur tersebut, nenek tidak kuat dan pergi ke rumah warga lainnya.

Tibalah nenek tersebut ke sebuah rumah, Di rumah tersebut nenek bertemu Rusman dan meminta air kepadanya.

" Nak, permisi! bolehkah saya meminta air, saya sangat haus!"

" Oh, siapakah anda?"

"Saya Nilam, bolehkah saya meminta sedikit air untuk diminum?"

Kemudian Rusman menunjuk ke salah satu sumur di dekat jalan.

"Sudah, nenek ambil saja airnya disana, disana ada sumur yang banyak airnya, sumur kami ya untuk kebutuhan keluarga kami!"

Nenek Nilam menjawab" Saya sudah kesana, namun tidak kuat mengambil embernya, bolehkah saya minta air di rumah ini Nak?"

Spoiler for :


Rusman menjawab dengan kesal" Anda ini sudah diberi air masih minta air dsini."
Kemudian ia pergi ke belakang membawa segelas air untuk nenek tersebut.

Nenek itu berterimakasih dan berharap diberi sedikit air lagi, untuk bekal karena di desanya tidak ada air.

"Nak, bolehkah saya minta air lagi untuk saya bawa pulang, dirumah saya tidak ada air!"

Namun puncak kekesalan Rusman akhirnya tertumpahkan.

"Nek, saya sudah kasi air untukmu, meski disuruh ambil sendiri kau tidak mau. Masih saja kau minta buat bekal dirumah. Apa-apaan sih!"

Mendengar cemooh yang dilontarkan kepadanya membuat nenek tersebut menangis, Ia tak kuat mendengar kata-kata Rusman.

Tiba-tiba nenek Nilam berkata" Hei kau, sombong sekali kau karena memiliki sedikit sumber air saja sudah menghina orang yang meminta bantuan kepadamu, Aku berdoa semoga desa ini mengalami apa yang desaku alami!"

Rusmanpun marah mendengar ucapan nenek tersebut.

"Kenapa kau bicara seperti itu?, desa kami selalu makmur, tidak pantas kau berkata seperti itu!"Ucapnya sambil menutup pintu rumahnya.

Nenek itupun pergi. Dan tak lama kemudian Rusman beranjak ke kamar mandi untuk mandi dan membersihkan lantai kamar mandinya.

Tidak terasa air di dalam bak kamar mandi tinggal sedikit, ia berusaha mengisi air dengan menimba air di sumurnya.

Spoiler for :


Namun, sampai timba yang ia masukkan berada di ujung, dia tidak mendapatkan suara percikan air tanda timba telah mencapai permukaan air. Ia heran kenapa terasa dalam air yang akan ia ambil.

Sambil celingukan kedalam sumur ia menemukan air yang memantul di permukaan sumur, ternyata sumurnya mengalami kekeringan, hanya sedikit pantulan air yang ia lihat. Rusman merasa heran dengan apa yang dilihatnya.
Ia pergi ke ruang tamu mencari istrinya yang sedang berada di dapur.

"Santi, Kau tau air dalam sumur kita mengalami kekeringan? apakah Aku tidak salah lihat?"

Santi keheranan dengan apa yang dikatakan suaminya, dan segera beranjak ke belakang rumah tempat sumur mereka berada.

"Loh, iya mas, kenapa bisa air sumur kita kering? ini tidak pernah terjadi sebelumnya!"

Mereka masih keheranan, dan Rusman bercerita tentang kedatangan nenek Nilam ke rumahnya tadi, Ia panik apakah ini sebuah kutukan, namun ia belum sepenuhnya percaya.

Ia segera pergi ke rumah tetangga sebelah dan bertanya tentang kondisi sumber air di rumah mereka.

Teryata apa yang Rusman alami juga terjadi di rumah tetangganya. Mereka keheranan atas kejadian tersebut. Dan Rusman segera memberikan pengarahan untuk mengadakan musyawarah.

"Bapak-bapak, apakah sumber air di rumah bapak-bapak tidak ada masalah?"

Merekapun saling menjuk tangan berebut menjawab.

"Ia pak, di rumah kami tiba-tiba mengalami kekeringan sumber air. Padahal 2 jam yang lalu sumbernya banyak sekali."

Masyarakat lainnyapun ikut menjawab hal yang sama. Mereka terkejut dengan keadaan yang mereka alami.

Rusman bercerita kepada warganya perihal kedatangan nenek Nilam ke rumahnya, sontak warga lainnya juga bercerita hal yang sama, dan mereka juga terkejut bahwa cerita mereka hampir sama. Mereka kaget dan ketakutan karena kata-kata nenek Nilam bisa saja benar terjadi dan menjadi kutukan didesa mereka.

Mereka berbondong-bondong mencari nenek Nilam ke seluruh desa, berharap menemukannya dan meminta maaf kepadanya, jangan sampai ini adalah sebuah kutukan atas tindakan mereka.

Setelah mencari kepenjuru desa, mereka tak menemukan nenek Nilam. Mereka akhirnya sadar bahwa ini merupakan teguran dari sang Kuasa, atas kesombongan mereka selama ini.
Mereka berdoa meminta ampun kepada Tuhan, agar desanya kembali makmur seperti dahulu kala.

Spoiler for :


Tiba-tiba salah satu warga berteriak,
"Hei, disini ada mata air yang tidak kering!"

Ternyata ada sebuah sumur di seberang jalan yang mata airnya masih mengalir, orang-orang berbondong-bondong mengunjunginya dan mengambil air disana.
Sumur itu satu-satunya sumber mata air didesa tersebut, dan digunakan warga untuk keperluan sehari-hari secara bergantian.


Sumber : Mitos desa setempat

Sumber ilustrasi gambar : Link

Link

Link

Link

Link
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.