adepras76
TS
adepras76
ADAKAH CARA BELAJAR DI KELAS YANG MENYENANGKAN? Sebuah Pendekatan Quantum Teaching

Foto Sumber : bslc.or.id


                 ADAKAH CARA BELAJAR (DI KELAS) YANG MENYENANGKAN?
Sebuah Pendekatan Quantum Teaching

Oleh : A.Prasetyo

 

A.   Pengantar

Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.

Proses belajar dapatdilakukan melalui pendidikan formal dalam kelas, maupun pendidikan non formal yang dapat diperoleh dimanapun dan kapan pun serta dengan menggunakan bahan belajar apapun.

Fenomena yang berkembang saat ini adalah banyak yang merasa bahwa sistem pendidikan terutama proses belajar mengajar, membosankan. Pola pendidikan (mengajar) yang lebih cenderung satu arah (dari guru ke siswa), dan metode mengajar ceramah menjadi salah satu sebab rasa bosan pada siswa.

Melalui beberapa diskusi dengan para siswa dan guru diperoleh suatu fakta yang terjadi akhir-akhir ini ada banyak keluhan murid tentang pendidikan. Di antaranya, murid menganggap sistem belajar di kelassaat ini kurang memberikan kebebasan berpikir, banyak materi hafalan, mata pelajaran banyak yang hanya mengejar target pencapaian kurikulum, mengajarkan pengetahuan bukan keterampilan, dan banyak mengajarkan logika tanpa melibatkan emosi atau soft skill.

Pengelolaan proses pembelajaran di kelas membutuhkan suatu metode yang lebih dapatmeng-eksplorasi kemampuan belajar siswa. Seiring dengan perkembangan dalam dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.

Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar(De Porter, 1992).

 
B.     Pembelajaran Quantum Teaching
1.        Pengertian Quantum Teaching
Quantum Teachingberasal dari dua kata yaitu "Quantum" yang berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya dan "Teaching" yang berarti mengajar. Dengan demikian maka Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar yang efektif yang dapat mempengaruhi kesuksesan siswa.

Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov), Multiple Intellegence (Gardner) Neuro-Linguistic Programing (Ginder & Bandler), Eksperiental Learning (Hahn), Socratic Incuiry, Cooperative Learning (Jhonson & Jhonson), dan Element of Effective Intruction (Hunter). Quantum Teaching merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi paket multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami, dan kemampuan murid untukberprestasi. Sebagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis dan mudah diterapkan.

Quantum Teachingyaitu sebuah metode pembelajaran yang terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar anak didik, meningkatkan prestasi, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan harga diri dan melanjutkan penggunaan ketrampilan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Metode Quantum Teaching merupakan salah satu metode yang dilukiskan mirip sebuah orkestra, dimana kita sedang memimpin konser saat berada diruang kelas, karena disitu membutuhkan pemahaman terhadap karakter murid yang berbeda-beda sebagaimana alat-alat musik yang berbeda pula.

Karenanya Quantum Teachingmengajarkan agar setiap karakter dapat memiliki peran dan terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran membawa kesuksesan. Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun mata pelajarannya.

Quantum Teaching, dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan yang akan melejitkan prestasi siswa. Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Dan Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan keterangan untuk belajar. QuantumTeaching menawarkan suatu sintesis dari hal-hal yang dicari, atau cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran yang dilakukan guru melalui perkembangan hubungan, penggubahan belajar, dan penyampaian kurikulum.

2.     Asas Utama  Quantum Teaching
Asas utama Quantum Teachingadalah Bawalah dunia mereka kedunia kita, dan antarkan dunia kita kedalam dunia mereka. Asas ini terletak pada kemampuan guru untuk menjembatani jurang antara dua dunia yaitu guru dengan siswa. Artinya bahwa tidak ada sekat-sekat yang membatasi antara seorang guru dan siswa sehingga keduanya dapat berinteraksi dengan baik. Seorang guru juga diharapkan mampu memahami karakter, minat, bakat dan fikiran setiap siswa, dengan demikian berarti guru dapat memasuki dunia siswa.

Inilah hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru, untuk mendapatkan hak mengajar, pertama-tama guru harus membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Mengajar adalah hak yang harus diraih, dan diberikan oleh siswa, bukan oleh Departemen Pendidikan. Belajar dari segala definisinya adalah kegiatan full contact. Dengan kata lain, belajar melibatkan semua aspek kehidupan manusia yang meliputi pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh, disamping pengetahuan sikap dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang. Dengan demikian, karena belajar berurusan dengan orang secara keseluruhan, hak untuk memudahkan belajar tersebut harus diberikan oleh pelajar dan diraih oleh guru.

Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengaitkan apa yang akan diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah kaitan terbentuk, guru bisa membawa siswa kedunia guru, dan memberi siswa pemahaman guru mengenai isi dunia itu.

Ketika seorang guru sudah dapat memasuki dunia siswa dan diterima dengan baik oleh siswa maka sudah saatnya pula siswa diajak untuk memasuki dunia lain yang lebih luas sehingga apa yang dipelajari oleh siswa tersebut dapat diterapkan pada situasi baru dalam kehidupan lingkungannya. Dalam interaksi edukatif yang berlangsung terjadi interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru ingin memberikan layanan yang terbaik kepada anak didik, dengan menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dan murid.

3.     Prinsip-Prinsip Quantum Teaching
Selain asas utama Quantum Teachingjuga memiliki prinsip atau yang disebut oleh DePorter sebagai kebenaran tetap. Prinsip-prinsip ini akan berpengaruh terhadap aspek Quantum Teaching itu sendiri, prinsip-prinsip itu adalah :

1)       Segalanya berbicara, maksudnya adalah segala hal yang berada dikelas mengirim pesan tentang belajar. Air, tanah, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia dan sebagainya memiliki jiwa dan personalitas. Oleh karenanya semua itu harus diperlakukan secara baik dan diberikan hak hidupnya, dirawat dan disayang, sehingga semuanya bersahabat dan bermanfaat bagi manusia

2)       Segalanya bertujuan, semua yang kita lakukan memiliki tujuan. Semua yang terjadi dalam penggubahan pembelajaran mempunyai tujuan.

3)       Akui setiap usaha, yaitu pengakuan setiap usaha yang berupa kecakapan dan kepercayaan diri terhadap apa yang dilakukan oleh siswa, sebab belajar itu mengandung resiko. Menghargai setiap usaha siswa sebagai bentuk pengakuan atas kecakapan untuk menumbuhkan kepercayaan diri, sekalipun usaha siswa kurang berarti.

4)       Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan, artinya terdapat umpan balik.

4.    Kerangka Perencanaan Quantum Teaching
Kerangka perancangan Quantum Teachinglebih dikenal dengan singkatan TANDUR, yaitu :

-      Tumbuhkan, yaitu tumbuhkan minat, sertakan diri siswa, pikat mereka, puaskan dengan AMBaK (Apakah Manfaatnya BagiKu).

-      Alami, yaitu ciptakan pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh semua pelajar, berikan siswa pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Hal ini sejalan dengan pendidikan akhlaq dan sopan santun yang harus dilakukan dengan membiasakan, seperti membiasakan berkata yang baik, menghormati kedua orang tua, mengerjakan sholat, menolong orang lain, dan seterusnya.

-      Namai, yaitu penyediaan kata kunci, model, rumus, agar dapat memuaskan, mengajarkan konsep, ketrampilan berpikir dan strategi belajar.

-      Demonstrasikan, menyediakan kesempatan bagi siwa untuk menunjukkan bahwa mereka tahu.

-      Ulangi, memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa " Aku tahu bahwa aku tahu ini". Dalam hal ini menunjukkan apa yang telah dijarkan oleh guru agar betul-betul terlihat hasilnya dan lebih mantap. Dalam hal ini Ari Ginanjar Agustian berargumen bahwa untuk membentuk sebuah karakter manusia unggul dibutuhkan mekanisme RMP (Repetitif Magic Power) atau pengulangan yang terus menerus. Dalam RMP ini, energy potensial yang maha dahsyat yang berada dalam diri setiap manusia diubah menjadi energi kinetik secara berulang-ulang, sehingga menghasilkan sebuah karakter manusia yang  pengulangan terhebat.

-      Rayakan, jika layak dipelajari maka layak pula untuk dirayakan. Memberi pengakuan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis belajar siswa.

Namun, satu hal yang harus disadari bersama adalah, bahwa belajar adalah hak dari setiap manusia. Sedangkan belajar (dalam kelas) yang menyenangkan adalah kebutuhan dari semua pembelajaran.

 

**

Sumber :

Bobbi DePorter. 2000.Quantum Teaching. Bandung : Kaifa
Munif Chatib. 2011. Gurunya Manusia. Bandung : Kaifa
Opini Pribadi

Diubah oleh adepras76 28-01-2020 04:53
someshitnessNadarNadznona212
nona212 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.2K
8
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Personal
B-Log Personal
icon
6.1KThread9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.