Semakin luasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia tentunya membuat masyarakat geger dan semakin khawatir. Namun, sebenarnya cara mencegah virus tersebut agar tidak semakin luas penyebarannya ya jawabannya didasarkan dengan perilaku kita sendiri.



Dalam kondisi krisis seperti ini, seharusnya kita menaruh unsur solidaritas diatas kepentingan pribadi. Dengan saling peduli satu sama lain, tentunya Covid-19 dapat kita redam penyebarannya secara signifikan.

Namun, tidak semua orang berpikir seperti itu. Ternyata masih banyak orang yang mengais keuntungan dalam situasi pandemi global seperti ini. Seakan tak punya moral, banyak orang yang menimbun masker untuk dijual kembali dengan harga yang tidak masuk akal.



Efek dari perilaku oknum tersebut pun gak bisa dianggap sepele. Mulai dari orang sakit yang tidak bisa menggunakan masker untuk pencegahan, hingga para dokter yang berguguran karena kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker.

Melihat kondisi yang memilukan seperti ini, membuat banyak orang tergerak untuk menghimbau kepada para oknum penimbun masker agar tidak bersikap berlebihan. Salah satu orang tersebut adalah Edward Suhadi.



Edward membuat sebuah video yang ia unggah melalui platform Twitter. Video tersebut berisi tentang potret masyarakat kita yang masih menaruh kepentingan pribadi diatas kepentingan bersama tentang ketersediaan masker.

Apalagi menurut Edward banyak banget dokter menghubungi dirinya dan bilang kalau tenaga medis banyak yang berguguran karena mereka tidak punya APD.

Selain itu ia juga berharap agar para penimbun masker di Indonesia bisa meniru para orang yang tidak dikenal di China yang dengan sukarela memberikan beberapa box masker kepada tim medis. Edward berharap para penimbun masker mau melakukan hal terpuji tersebut.

Kini, video yang berjudul "dari pembuat telor ceplok untuk para penimbun" ini menarik atensi warganet. Hingga tulisan ini dibuat, video tersebut telah di-retweet sebanyak 55 ribu kali.

Tonton deh selengkapnya dibawah ini Gan: