Jangan lupa gunakan payung sebelum hujan!

Apa yang Gansist pikir tentang kesehatan? Banyak hal harus diperjuangkan termasuk yang namanya kesehatan tadi.

Sebenarnya merabaknya virus yang namanya indah beud itu gak akan membuat kita panik, kalau kita juga mau turut menjaga pikiran kita. Tak dimungkiri juga, kalau berita yang tersebar pada banyak portal berita bakal buat kita down kebangetan. Ane sendiri sempat panik banget, namun akhirnya Ane sadar kalau itu gak berguna. Buat apa panik ya, kan?

Selain dari luar penyakit ternyata banyak yang datang dari pikiran kita. Salah satunya karena panik yang bikin kita stress.



Panik banget mikirin virus Corona yang penyebarannya cepet beud ini. Huhuhuhu! Malah salah satu teman Ane di daerah Tangerang sempat parno yang kebangetan. Do'i gak bisa diajak komunikasi yang asyik. Katanya status menjadi siaga. Hiks, kasihan banget Ane ke Do'i itu. Semoga pandemi Corona ini segera berlalu ya, Gansist?🙌

Gak pernah ada sesuatu yang tidak Tuhan kehendaki, meskipun itu berupa wabah. Ane selalu ingat akan potongan surah yang berbunyi, "Ma kholaqta hadza batillan ..." yang memiliki arti tak ada sesuatupun yang kami ciptakan secara sia-sia.

Tadi malam Ane juga sempat dengerin prodcast di Kaskus dari Jasmerah itu, tentang sejarah kenapa China selalu jadi penyebar atau titik awal wabah? Ane cenderung gak faham, karena yang Ane tahu itu kuasa Tuhan sahaja.

Afrika penyebar HIV mungkin juga karena ada adat tentang penyucian gadis yang menggunakan jasa seorang lelaki (ini adalah pekerjaan). Banyak membaca memang membuat kita bermartabat kok, Gansist. Bagi Ane sendiri gak masalah baca semuanya, apapun itu, asal tetap punya pedoman untuk apa yang kita yakini kebenarannya sih.

Kesehatan tak ubahnya seperti aset yang berguna banget untuk menunjang segala aktivitas kita. Manusia diciptakan dengan akal yang membedakan ia dengan makhluk cipataan Tuhan lainnya. Mari kita saling social distance demi membuat kobaran api wabah Corona ini padam!

Wabah ibarat bola api yang terus menggelinding, ia tidak akan padam selama orang-orang gak mau sembunyi (dalam hal ini karantina untuk mencegah menyebarnya wabah), maka kita patutlah mengikuti saran para ahli, pemerintah, pemuka agama yang memang kompeten. Jangan sampai ada penyesalan ketika kita atau anggota keluarga kita terjangkit wabah.

Membaca kisah khalifah Umar bin Khatab yang beriman kepada takdir Allah, namun tetap menggunakan akal untuk menghindari takdir buruk adalah banyak hikmah yang sangat patuh manusia modern, seperti kita ini untuk meneladani beliau r.a. Sampai kita mampu untuk memadamkan api wabah bersama-sama. Aamiin.

Kemarin, Ane juga mendapatkan kiriman video yang menyatakan kalau tiap abad ke-20 selalu ada sekte yang notabene adalah sebuah konspirasi sahaja. Entah itu benar atau tidak, mungkin memang dunia punya suatu yang dinamakan siklus. Kadang ... perjanjian dengan tak kasat mata atau yang lainnya. wallahu a'lam bishowab.

Kalau kita dah punya ilmunya, insyaAllah gak akan gulana memikirkan hal yang bikin dada sesak. So, mari lakukan tindakan preventif yang kita bisa sahaja, yah!



Sumber gambar dari Pixabay & narasi murni dari TS
Ngawi, 21 Maret 2028
Salam Sehat,

Warna_Senja