i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Mahfud Minta Aparat Tindak Tegas Warga yang Masih Keluyuran


Mahfud Minta Aparat Tindak Tegas Warga yang Masih Keluyuran

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta aparat keamanan menindak warga yang masih keluyuran atau kumpul-kumpul untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hal ini merespons imbauan Presiden Joko Widodo agar warga tetap tinggal di rumah guna menekan penyebaran virus corona Covid-19.

"Aparat harus bertindak tegas terhadap mereka yang masih membuat pengumpulan atau kerumunan orang," kata Mahfud melalui akun Instagram Kemenko Polhukam RI, Sabtu (21/3).

Dalam siaran Instagram TV, Mahfud juga meminta agar masyarakat mentaati peraturan pemerintah yakni tak keluar dari rumah dan melakukan social distance atau jaga jarak.

Sebab, kata dia, semua peraturan ini dikeluarkan untuk mengatur bagaimana menanggulangi dan menghadapi virus corona ini. "Tindakan pemerintah adalah untuk menyelamatkan rakyat dan itu sama dengan menegakkan hukum," kata Mahfud.

Dia menjelaskan, dalam hukum ada sebuah dalil filosofis soal keselamatan rakyat. Dalil itu, kata dia, menjelaskan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus dijunjung oleh segenap warga negara.

"Oleh sebab itu, setiap tindakan pemerintah menyelamatkan rakyat dan segala instruksi yang dikeluarkannya itu harus dianggap merupakan tindakan untuk menegakkan hukum. Dalam rangka menyelamatkan rakyat," ucap dia.

Tak hanya unsur filosofis, Mahfud juga memperkuat pernyataannya dengan unsur keagamaan. Kata dia, hal ini tertuang dalam dalil fikih Islam soal menghadapi bencana.

"Menghadapi bencana, menghindari kerusakan itu harus lebih didahulukan. Itu harus didahulukan daripada meraih keuntungan. Mari kita jaga diri kita masing-masing," kata Mahfud.

Hingga Jumat (20/3), pasien positif virus corona di Indonesia sebanyak 369 orang. Sebanyak 32 orang di antaranya meninggal dunia, dan 17 orang dinyatakan sembuh. (tst/dea)
sumber

********

Spesifik saja Prof. Kerumunan seperti apa yang dimaksud? Demo? Resepsi pernikahan? Pasar malam? Kumpul di pinggir jalan? Acara keagamaan? Atau mungkin malah ibadah agama?

Bangsa ini semakin kopig! Dan yang membuat kopig justru mereka yang katanya paham agama. Semakin mereka merasa paham agama justru mereka semakin kopig. Ini kesalahan terbesar bangsa ini karena pemerintahnya tak bisa tegas! Selama ini siapapun juga yang terjun dalam politik selalu memberi angin kepada pihak-pihak yang merasa punya massa besar dalam ormas keagamaan, memberi peluang kepada mereka yang merasa menjadi pemimpin ummat, sehingga sekarang keadaannya semakin runyam.

Pemprov dimanapun di Indonesia ini punya aparat sipil yang namanya Satpol PP. Tapi boro-boro mereka berani membubarkan kerumunan massa. Gayanya saja yang petantang petenteng kalau lagi jalan ditempat sepi.

Bahkan Polisi saja yang punya kuasa untuk memberi ijin keramaian harus menunduk-nunduk bernegosiasi dan membujuk agar sebuah acara keagamaan dibatalkan. Ini sudah keblinger! Gak bener!

Tinggal TNI yang diharapkan bisa menjadi garda terdepan untuk menjalankan disiplin bagi bangsa ini ditengah wabah virus yang mematikan.

Pemerintah harus tegas!
Tangkap mereka yang justru memberi narasi-narasi menyesatkan berbumbu agama. Tangkap mereka yang membuat keramaian, mau itu pasar malam sampai acara keagamaan! Jangan pandang bulu! Tak perlu takut!

Tadi Prof. Mahfud telah bicara bahwa segala yang dilakukan oleh pemerintah adalah untuk menyelamatkan rakyat. Dan menyelamatkan rakyat adalah tindakan penegakan hukum. Lantas apa lagi yang ditunggu?

Mau dia pemuka agama apapun juga, jika masih saja melawan apa yang telah digariskan, tangkap! Tangkap!!! Tak perlu takut dianggap atheis atau komunis! Yang jelas nawaitu nya ada, demi rakyat. Nawaitu nya ada, demi bangsa.

Bangsa ini bisa hancur lebur bukan karena serangan dari negara lain. Bangsa ini bisa hancur karena makin banyak orang yang memakai topeng agama untuk membentuk manusia-manusia bodoh!

Jadi, jika ada acara apapun juga yang masih saja memgumpulkan massa, bubarkan! Kalau perlu pakai kekerasan! Sudah tak ada waktu lagi untuk bermanis-manis mulut dengan mereka. Tak perlu lagi bujukan. Tak perlu lagi diskusi. Bubarkan!

Jika pemerintah masih saja setengah-setengah memberi petunjuk atau perintah, maka hasilnyapun akan setengah-setengah.

Kalau masih saja ada tokoh atau siapapun juga yang tetap menganjurkan untuk datang pada keramaian, tangkap dan beri dia virusnya. Biarkan dia menderita sampai dia memohon ampun!

Lama-lama jengkel juga.
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 35 lainnya memberi reputasi
36
6.4K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.