• Beranda
  • ...
  • Madura
  • [COC Regional: Makanan Tradisional] 5 Kuliner Khas Pamekasan, No. 1 dan 5 Ekstrim!

istijabahAvatar border
TS
MOD
istijabah
[COC Regional: Makanan Tradisional] 5 Kuliner Khas Pamekasan, No. 1 dan 5 Ekstrim!
Wisata kuliner Madura



Sumber: Pinterest


Hai, para Kaskuser.

Kadih napah kaber epon? Semoga selalu sehat walafiat enggie.

Hari ini saya masih ingin berbagi informasi tentang kekayaan kota gerbang salam (Pamekasan).

Jika kemarin saya membahas tentang tempat wisatanya, hari ini saya akan membahas tentang sesuatu yang berhubungan dengan lidah.

Yup, mari kita kenali juga kuliner-kuliner yang ada di kota wisata api abadi ini.


Cekidot ….

Nah, setelah puas berkunjung ke puncak ratu dan Kampoeng toron semalem, atau tempat wisata lainnya yang ada di Pamekasan. Rasanya tidak afdhol ya bila tidak mencicipi kulinernya juga. Jadi, saya akan perkenalkan juga makanan khas dan unik dari kota gerbang salam ini.


1. Sate lalat




Mendengar nama Madura tentu kalian tidak asing dengan yang namanya sate, bahkan mungkin di tempat kalian ada penjual sate yang dari Madura. Mengingat tersebarnya para penjual sate Madura hampir di seluruh daerah Indonesia dengan ciri khas baju garis merah putih yang dipakai penjualnya.

Tapi, pernahkah kalian mendengar tentang sate lalat yang ada di Pamekasan ini?

Oh, jangan salah persepsi dulu, ya saat mendengar namanya yang agak nyeleneh ini. Karena sate lalat ini hanya namanya saja, Sedangkan daging yang dipakai tetap daging ayam, sapi dan kambing bukan lalat atau saudara-saudaranya. Bedanya hanya daging ini di potong kecil-kecil dan ditusuk dengan lidi. Proses pemanggangannya juga tidak terlalu lama kurang lebih 2-3 menitan, agar daging tidak gosong sebelum dipanggang dicelupkan dulu ke dalam minyak goreng.

Selain perbedaan pada ukuran potongannya, rasa sate lalat ini juga lebih mantap. Daging satenya lebih matang sempurna juga bumbunya yang meresap secara merata, perpaduan keduanya membuat rasa sate lalat ini lebih nikmat.

 Pengolahan bumbunya/saus kacang yang tidak seperti pada umumnya juga membuat rasa sate lalat ini berbeda dari sate-sate biasanya. Bila pada umumnya kacang untuk bumbu sate itu digoreng maka tidak dengan bumbu sate lalat ini, kacang yang sebagai bahan utama bumbu ini disangrai, kemudian direbus baru setelah itu dihaluskan. Terkadang untuk mendapatkan hasil yang lebih nikmat tak jarang para penjual sate lalat ini memakai kecap hasil olahannya sendiri.

Sate lalat ini sudah dioperasikan oleh orang-orang Pamekasan kira-kira sejak 28 tahun lalu. Menurut cerita, Bapak Ento adalah orang Pamekasan pertama yang mengembangkan sate lalat ini, dulu beliau menjajakannya tidak dengan memakai gerobak, tapi memakai anyaman bambu yang dipikul keliling kampung.


Sate lalat ini biasanya buka pada jam menjelang malam hari (baca: sore ) sampai malam hari, untuk harga kalian tidak perlu khawatir. Karena dengan hanya membayar sebesar Rp 15 ribu saja kalian akan mendapatkan 25 tusuk sate lalat dengan sepiring nasi atau potongan lontong sesuai pesanan kalian. Murah meriah bukan?

Nikmatnya sate lalat ini bisa kalian temukan di sepanjang jalan Niaga, Pamekasan. Saat sampai di tempat ini hidung kita sudah disuguhkan bau-bau sedap yang membuat kita semakin lapar, karena di sepanjang jalan Niaga ini sudah berjejer warung lesehan para penjual sate lalat.

Bagaimana tertarik untuk menikmati kuliner yang satu ini? Jom berkunjung ke Pamekasan.


2. Campur Lorjuk




Bila dilihat dari namanya mungkin ada yang berpikir bahwa ini sejenis nasi campur, tapi setelah melihat penampakannya pasti gak nyangka kalau ini adalah makanan sejenis soto.

Campur lorjuk adalah makanan berkuah sejenis soto yang terdiri dari irisan lontong, mie soun, kacang panjang, kecambah, dan remahan rempeyek, disiram dengan kuah yang terbuat dari kaldu kerang lorjuk dengan bumbu-bumbu khusus dan dihidangkan dengan topping daging kerang lorjuk di atasnya.

Rasa gurih dari kaldu kerang lorjuk inilah yang membuat campur lorjuk ini rasanya berbeda dengan soto-soto pada umumnya. Apalagi ditambah dengan adanya campuran petis yang terbuat dari kerang lorjuk itu dalam penyajiannya menjadikan campur lorjuk semakin lezat.

Untuk bisa menikmati lezatnya campur lorjuk kalian bisa datang ke warung ibu Hamidah di alamat: sawah, majungan, pademawu, kabupaten Pamekasan.

Untuk harga pun campur lorjuk ini tidak membuat dompet menjerit. Cukup dengan uang sebesar Rp 10 ribu saja sudah bisa menikmati makanan khas Pamekasan ini dengan porsi jumbo.


3. Rujak tajin




Apa yang kalian pikirkan saat mendengar nama rujak tajin ini?

Apakah sama seperti saya yang langsung mengerutkan dahi saat pertama mendengar nama ini. Membayangkan bagaimana penampilan dan rasanya.

Jika biasanya rujak yang kita nikmati itu disajikan dengan irisan lontong, maka tidak dengan rujak tajin ini.

Rujak tajin ini terdiri dari bubur beras yang dimasak gurih dengan topping rujak sayur. Rujak sayur adalah kacang tanah yang dihaluskan bersama cabe, tomat, petis ikan tuna, dan penyedap (seperti biasanya rujak cingur) lalu dicampur dengan irisan mentimun, sayuran dan juga irisan cingur.

Rujak tajin ini menjadi primadona di saat bulan Ramadhan, tapi bila ingin menikmati di hari-hari biasa maka datanglah saat siang hari ke warung ibu Farida (ibu Ida) di jalan Purba Pamekasan. Kalian bisa menikmatinya dengan cukup dengan merogoh kocek sebesar 10 ribu saja.



4. Nase' Jhajan




Nase' jhajan atau dalam bahasa Indonesia nasi jajan ini adalah nasi yang disajikan dengan pincukan daun pisang. Hampir sama dengan nasi kucing, tapi ini beda porsi juga lauk, sih.

Kekhasan dari nasi jajan ini terdapat pada lauknya yang beraneka ragam. Mulai dari daging bumbu, telur kuah petis, tempe bumbu, serundeng kelapa, acar, mie, dan sambal terasi yang membuat lidah bergoyang.

Nasi jajan ini bisa ditemui di wilayah Parteker, Pamekasan. Di daerah ini terdapat banyak depot yang menyajikan kuliner yang cocok untuk sarapan pagi ini. Harganya pun sangat-sangat terjangkau, cukup dengan mengeluarkan uang sebesar 5 ribu rupiah saja sudah bisa menikmati kuliner khas Pamekasan ini. Nasi jajan ini juga bisa banget dibuat bekal untuk perjalanan.


5. Nasi kotep




Nasi kotep ini adalah makanan khas Pamekasan yang umurnya sudah tidak muda lagi, tapi rasanya tetap memanjakan lidah. Nasi kotep ini ada sejak 55 tahun lalu dan tetap eksis sampai sekarang.


Kata 'kotep' sendiri bila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah timbuk atau lempar. Ekstrim yak!

Eits, tapi bukan berarti nasi ini penyajiannya dengan cara dilempar, ya.

Dinamakan nasi kotep karena campuran beras dan ketan sebagai bahan utama nasi ini membuat nasinya sangat pulen. Sehingga meskipun dilempar pun nasinya tidak akan terburai.

Sedangkan lauk dari nasi kotep ini bermacam-macam, dari yang daging sapi, jeroan, otak sapi, telur, daging ayam masak santan dan lain-lain seperti serundeng dan kecap yang diirisi cabe semuanya tergantung pemilihan selera pembeli.

Untuk bisa menikmati nasi yang ekstrim dan melegenda ini kalian bisa datang ke jalan Dirgahayu, Pamekasan dan cukup menyediakan uang sebesar Rp 11 ribu untuk bisa menikmati kelezatannya.


Bagaimana, ada yang penasaran dengan rasa kuliner khas Pamekasan ini?


Yuk, segera atur waktunya untuk mengunjungi dan berkeliling pulau Madura.

GIF





Referensi dan gambar:

1. Sate lalat
2. Campur Lorjuk dan di sini
3. Rujak tajin
4. Nase' Jhajan
5. Nasi Kotep
revadhana
nona212
tien212700
tien212700 dan 41 lainnya memberi reputasi
40
10.8K
239
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Madura
Madura
icon
1.7KThread686Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.