pog94Avatar border
TS
pog94
Sulitnya Menjelaskan Keadaan Indonesia Saat Ini Pada Orang Tua

cnn.com


Indonesia saat ini sedang dalam keadaan genting menghadapi serangan virus corona. Jumlah pasien yang dinyatakan positif juga makin hari makin besar. Melansir dari tirto.id, hari ini,  Selasa 17 Maret 2020 jumlahnya sudah 138 orang. Sungguh luar biasa. Untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas, pemerintah pun menghimbau masyarakat menghindari kerumunan orang. Pekerja juga disarankan untuk bekerja dari rumah, yang pelajar disuruh belajar di rumah juga. 


Saya sendiri setuju dengan hal ini, karena di kota saya sendiri belum ada fasilitas yang mendukung buat pengecekan. Namun yang saya takutkan adalah jika ada yang pulang ke sini dan, amit-amit, ternyata seorang carier virus corona. Duh jangan sampe deh! 


Berbarengan dengan himbauan pemerintah, muncul juga berita tentang kegiatan umrah yang dihentikan di Arab Saudi, atau shalat Jumat yang dilarang di beberapa negara. Indonesia juga sudah mulai melakukannya, da seperti biasa, ada aja orang yang merasa paling "taat" dan menganggap hal tersebut sebuah kekonyolan dengan dalih "takut sama Allah atau takut sama virus yang juga ciptaanNya?"


Sudah banyak juga yang misuh di media sosial tentang hal ini. Saya sih awalnya biasa saja, dan percaya lingkungan saya sudah cukup pintar untuk memahami konteks saat ini. Sialnya, ternyata saya salah! Tadi pagi tetangga saya sendiri yang bilang "nah keheula, ini patut dipertanyakan nih. Lebih takut pada Allah atau pada ciptaanNya? Virus ini kan ciptaan Allah juga ya? Kalau Allah menghendaki kita sehat ya pasti sehat dong. Bener nggak?"


Saya diem. Udah gatel pengen ngomong dan menjelaskan konteksnya saat ini gimana, tapi kalau cuma bicara logika doi sendiri sudah menyanggah sebelum saya menjawabnya. Di akhir pertanyaan doi menambahkan kalimat "terlepas dari logika manusia ya, harusnya sebagai orang yang taat kan kita lebih takut sama Allah."


Haaar, ternyata menghadapi orang tua yang berpikir seperti itu sulit! Nggak semudah misuh di temlen twitter atau status whatsapp. Bahkan lebih mudah daripada menuangkan keresahan ini ke dala bentuk tulisan. 


Terus kenapa nggak dijelasin pake ilmu agama? 


Sayang sekali, baik saya ataupun doi, sama-sama cetek ilmu agamanya. Nggak banyak tahu tentang sejarah Islam dan kisah hidup Nabi Muhammad SAW. Pengetahuan tentang hadist Nabi juga nggak banyak. Saya juga percaya, ngomongin agama itu harus sama orang yang ilmunya udah banyak. Jangan yang menafsirkan hadist cuma berdasarkan logika sendiri. Nanti ujungnya pasti nggak ada jalan keluar dan jawaban yang didapat juga nggak terjamin. 


Terpujilah kalian yang sanggup menjelaskan keadaan negara saat ini kepada orang tua seperti tetangga saya ini. Udah deh jago pokoknya!!


Sebagai rakyat yang masih percaya pemerintah, saya cuma bisa meminta pemerinta melalui kementrian agama untuk mengedukasi masyarakat kelas menengah ke bawah yang nggak bisa mengedukasi dirinya sendiri lewat internet tentang hal ini. Gimana ya? Kalau soal urusan agama, memang sosok yang "punya nama" yang turun tangan. Medianya lewat televisi juga cukup tapi harus dijelaskan dengan baik. Karena ya kasian juga kalau mereka harus terjangkit virus karena ketidak-tahuannya. 


Akhirnya saya belajar satu hal dari perbincangan dengan tetangga ini, virus corona masih belum dianggap ancaman untuk sebagian orang Indonesia. 
sebelahblog
4iinch
infinitesoul
infinitesoul dan 29 lainnya memberi reputasi
30
11.2K
140
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.