gabener.edanAvatar border
TS
gabener.edan
Gambaran Tes Besar-besaran Corona di Korsel yang Terbukti Efektif
Jakarta - Merespons kondisi darurat virus Corona, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendorong Pemerintah RI untuk melakukan tes cepat (rapid test) mencontoh Korea Selatan (Korsel). Begini gambaran penapisan cepat (rapid screening) virus Corona di Korsel yang terbukti efektif.
Secara umum di banyak negara, tes virus Corona selama ini masih menggunakan DNA/RNA. Tes dengan metode ini tidak bisa cepat, relatif mahal karena membutuhkan alat seperti mesin polymerase chain reaction (PCR). PCR ialah alat yang digunakan untuk mereplikasi DNA.

Namun, kini beberapa perusahaan farmasi di dunia telah memproduksi dan mengembangkan alat diagnostik rapid test atau test kit untuk Corona. Test kit Corona menggunakan alat ini untuk memeriksa sampel darah dan mengetes antibodi. Salah satu perusahaan farmasi yang sudah memproduksinya ialah SD Biosensor, perusahaan farmasi asal Korsel.

Sebagaimana dikutip dari laman situs SD Biosensor, Rabu (18/3/2020) test kit ini tak lagi membutuhkan alat tambahan. Hanya dalam waktu 10 menit saja, hasil tes Corona bisa keluar.

Maka dari itu, Korsel -- menggunakan alat tes dari SD Biosensor -- bisa melakukan tes besar-besar di negaranya sebagai tindakan preventif menekan korban Corona.

Tes ini terbukti efektif sebagai langkah rapid screening. Angka kematian pun bisa ditekan. Kendati demikian, rapid test ini juga masih didukung tes memakai PCR dengan pelayanan drive-thru yang gratis.
Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Korea Selatan, Jeong Eun Kyeong, pada 28 Februari lalu mengatakan tes sudah dilakukan ke ribuan orang di Korsel.

"Coronavirus tidak akan meruntuhkan Korea. Hingga hari ini, 28 Februari Korea telah melakukan pengecekan tes COVID-19 sebanyak 46 ribu. Negara tetangga, Jepang hanya melakukan tes 1.800 orang. Di Amerika Serikat, tes COVID-19 hanya dilakukan kurang dari 426 orang. Ditambah lagi, seseorang yang ingin melakukan tes diharuskan membayar sebesar 1600 dolar dengan uang sendiri," ujar Jeong Eun Kyeong.

Biaya tes Corona ini pun sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Korsel. Selain itu, biaya pengobatan dan perawatan ditanggung juga.

"Tidak ada asuransi yang membiayai tes ini termasuk juga di Jepang. Di Korea, pemerintah membiayai keseluruhan tes dan bila positif terinfeksi, pemerintah akan menanggung keseluruhan biaya untuk pengobatan dan perawatan," ungkapnya.

Per hari ini, Rabu (18/3/2020) seperti data yang dihimpun oleh Universitas Johns Hopkins, kasus Corona di Korsel mencapai 8.413 kasus dengan angka kematian mencapai 84 orang atau 0,1 %. Yang sembuh mencapai 1.540 agau 18,3 %.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi mendorong pemerintah untuk melakukan tes Corona secara besar-besaran bagi semua warga. Adib mencontohkan Korea Selatan yang telah mampu melakukan rapid screening untuk mencegah proses penularan virus Corona (COVID-19).

"Korea Selatan kenapa berhasil dan tidak melakukan lockdown karena di awal sudah dilakukan rapid screening," kata Adib kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).

Adib mengatakan peta sebaran penularan Corona saat ini sudah diumumkan oleh beberapa provinsi di Indonesia. Dia berharap data itu lebih dijabarkan lagi ke tingkat kota dan kabupaten.

"Secara geografis memang kita berbeda dengan Korsel, mau tidak mau kita harus buka terutama pada lokasi-lokasi yang sekarang sudah ada peta sebarannya, kan sekarang sudah ada peta sebaran untuk tingkat provinsi. Saya kira nanti perlu dibreakdown lagi untuk tingkat wilayah kota dan kabupaten sehingga nanti bisa menghitung kewilayahan yang bisa terjangkit di mana. Setiap wilayah itu kalau umpamanya ada tempat-tempat pemeriksaan yang itu didukung oleh pemerintah baik itu pusat dan daerah maka kita akan semakin cepat untuk menemukan kasusnya karena kalau kita semakin cepat menemukan kasus, kita melokalisir cepat," papar Adib.

Dorongan serupa juga disampaikan oleh Komisi IX DPR RI. Rapid test didorong agar dilakukan di seluruh Indonesia.

"Intinya sekarang setop dulu jangan ada pergerakan yang eskalasinya besar saat ini dulu. Yang kedua, tentunya ada dua pola, kita memberikan sebanyak mungkin rapid test ini untuk bisa dicek di seluruh Indonesia, yang kedua justru ketika semua kembali ke rumah, kembali ke komunitasnya kita bisa saling mengecek satu sama lain," kata Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).

Melki menyebut saat ini pemerintah telah membuka 13 laboratorium yang bisa digunakan untuk rapid test. Namun, butuh waktu untuk mendapatkan hasil tes tersebut.


Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, menyampaikan bakal ada penambahan signifikan kasus positif Corona dalam beberapa hari ke depan. Yuri menyebut ada berbagai alasan berkaitan dengan prediksinya itu.

"Ini disebabkan karena satu, contact tracing aktif kita laksanakan; kemudian kedua, edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilakukan sehingga masyarakat pun sudah mulai menyadari bahwa mereka pun juga harus waspada, beberapa kemudian yang merasa memiliki kontak dekat dengan kasus positif yang sudah kita nyatakan melaksanakan konsultasi kepada dokter di berbagai rumah sakit," kata Yuri dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube, Selasa (17/3).

Yuri sebelumnya menyebutkan saat ini ada 172 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Sementara pasien yang meninggal dunia berjumlah 7 orang.


https://m.detik.com/news/berita/d-49...ukti-efektif/4


Ayooo pakde.....setiap masukan positip dan sekirannya bermanfaat langsung gercep lah kagak usah di itung2 lagi ...karena ini sudah darurat statusnyaemoticon-Maaf Agan

Bonus biar kagak cemasemoticon-Ngakak

Spoiler for :
Diubah oleh gabener.edan 18-03-2020 07:35
nomorelies
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 11 lainnya memberi reputasi
12
5.6K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.