lembugantengAvatar border
TS
lembuganteng
"Panik-Buying" di Seluruh Dunia, Indonesia bagaimana?



Yah begitulah update info terkini dari virus Corona alias Covid-19. Selain memberikan dampak kesehatan secara langsung kepada yang terjangkit, karena virus Corona barang-barang pokok di toko swalayan kini diincar oleh masyarakat umum. Bahkan penutup muka alias masker dan hand-sanitizer menjadi barang langka di beberapa kota yang masih belum (atau sedikit) terjangkitpun termasuk di beberapa kota di negeri sendiri.



Di Italy, infeksi covid-19 sudah mencapai angka 7000 orang, menyusul juga Korea Selatan yang juga 7000 orang, kemudian Iran 6500 orang, Perancis 1200 orang, Jerman 1000 orang dan negara lainnya yang terjangkit. Angka tersebut sudah menjadi angka yang berpotensial untuk menjadi epidemik global alias pandemik mengingat kecepatan penularan dari virus Corona yang begitu cepat. Hal yang sedemikian itu kemudian menimbulkan "panik-buying" bagi sebagaian masyarakat dunia. Jadi, semisal seseorang hanya membeli beras 1 kg untuk per hari maka bisa-bisa seseorang tersebut bisa membeli beras 10 kg per harinya. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan diri dan keluarga juga sewaktu-waktu virus Corona terjangkit di daerah mereka mengingat kecepatan penularan dari virus Corona yang lumayan tinggi.

Tidak hanya bahan pokok seperti beras, bahkan barang pembersih seperti kertas toilet dan tisu menjadi barang yang semakin susah dicari pada sebagian swalayan di Jepang. Bagaimana dengan di Indonesia?

Well, menurut gue kita perlu waspada pada bencana global virus Corona ini. Namun, tidak boleh takut alias panik. Mengapa? Peristiwa "panik-buying" memang kadang dianggap sepele tetapi jika dianalisa lebih lanjut secara signifikan tentu saja hal tersebut akan mempengaruhi sistem ekonomi bangsa ini. Gue pribadi tinggal di salah satu kota besar Indonesia dan merasakan salah satu akibat dari "panik-buying" tersebut yaitu kelangkaan masker atau melambungnya harga masker.

Gue sebenarnya orang yang aware dengan kesehatan jadi meskipun gue sakit atau tidak sakit gue selalu menggunakan masker. Namun, akhir-akhir ini harga masker semakin melambung dari yang sebiji cuma 2000-an kini bisa-bisa sebiji menjadi 6000-an, meningkat 300 persen. Bahkan semakin kesini masker semakin susah dicari. Tentu saja hal tersebut tidak bagus untuk sistem ekonomi walaupun cuma "masker". Terlebih lagi, kemarin gunung Merapi habis erupsi sehingga warga Jateng selatan seperti warga Boyolali dan sekitarnya sangat membutuhkan masker.



Yang lebih mirisnya, di waktu krisis tersebut ternyata masih ada oknum-oknum yang masih nakal. Mereka berusaha untuk menimbun masker kemudian menunggu harganya tinggi baru menjualnya. Ga masuk akal menurut gue. Padahal di luar sana para profesional medis sedang bekerja keras untuk menangani pasien yang "mungkin" terpapar oleh virus tersebut. Kalau profesial medis tersebut tidak memiliki APD yang cukup tentu saja membahayakan dirinya, keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

So guys, waspada sih boleh, panik jangan, apalagi bertindak yang tidak sesuai nalar manusia. Terakhir, semoga virus Corona ini bisa segera berakhir. Amin ....



anasabila
sebelahblog
infinitesoul
infinitesoul dan 20 lainnya memberi reputasi
17
12.9K
164
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.