ReniHujan17Avatar border
TS
ReniHujan17
Enggan Hamil Karena Tradisi Baru Ini. Apakah itu?
Assalammualaikum

Wellcome to Reni Hujan's

Apa kabar hari ini GanSist? Semoga sehat selalu, ya. Thread kali ini, ane mau ngulas tentang sebuah tradisi baru yang menyebabkan seorang perempuan enggan hamil kembali. Apa itu? Simak, yuk!


Sumber gambarklik


Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Tentunya semua pasangan sangat mendambakan buah cinta yang terlahir dari rahim sendiri. Ada yang diberi kemudahan untuk hamil dan melahirkan. Namun, ada juga yang hingga belasan tahun menjadi pejuang garis dua. Semua tentu sudah dalam takdir Allah.

Namun, bagaimana jika seorang wanita yang diberi kemudahan mengandung dan melahirkan, malah enggan hamil? Apalagi jika penyebab semua itu adalah munculnya tradisi baru bagi ibu melahirkan di daerahnya.

Sebut saja namanya Melati, seorang ibu rumah tangga dengan satu orang anak. Melati tinggal di salah satu kecamatan yang ada di sebelah barat Kabupaten Malang. Pengalaman pasca melahirkan anak pertamanya seakan memberinya rasa trauma untuk hamil dan melahirkan kembali.


Sumber gambarklik


Bukan berhubungan dengan kondisi fisik saat melahirkan, tetapi tradisi baru yang mulai mengakar di masyarakat. Normalnya, jika ada bayi baru lahir, maka saudara, tetangga, hingga teman akan berbondong-bondong membawa kado untuk ibu dan bayi. Begitu pula tradisi yang ada di daerah Melati. Namun, yang membuat dirinya seakan trauma adalah tradisi baru untuk menyediakan souvenir bagi setiap orang yang menjenguk.

Tentu, jika keluarga si ibu itu adalah orang dengan kondisi keuangan berlebih, tentu tidak masalah menyediakan buah tangan bagi yang sudah datang mendoakan bayi mereka.

Namun, bagaimana jika keluarga itu dalam kondisi keuangan yang pas-pasan seperti halnya keluarga Melati? Suaminya hanya seorang guru honorer yang mempunyai pekerjaan sampingan berjualan gorengan pada malam hari. Tentu hal ini semakin memberatkan beban mereka.

Apalagi, patokan souvenir itu bukan sekedar bingkisan kue atau pun roti tetapi sebuah barang. Seperti halnya payung, gelas satu duz, mangkuk besar, mangkuk kecil satu set, panci, toples kerupuk, dan lain sebagainya. Itu adalah souvenir normal untuk kalangan bawah. Jika keuangan lebih, tentu buah tangan itu lebih bervariasi lagi.

Seperti yang dituturkan Melati, dirinya sampai harus meminjam uang demi menyediakan souvenir. Belum lagi biaya persalinan yang mahal karena tidak memakai asuransi apapun. Jika dia memberi souvenir yang biasa saja, bisa dipastikan bisik-bisik tetangga akan menghampiri. Akhirnya, mau tidak mau terpaksa Melati dan suaminya mencari pinjaman uang.

Menurut ane, tradisi ini sangat memberatkan masyarakat. Entah, ane belum menemukan tradisi semacam ini selain di daerah tempat tinggal Melati yang hampir menyebar satu kecamatan.

Semoga saja tradisinya segera berganti menjadi hal yang saling memudahkan bagi keluarga yang mendapat kelahiran dan juga penjenguk.

Kira-kira di daerah Agan Sista ada tradisi yang seperti ini tidak?

Sekian dulu ulasan dari ane. Semoga tulisan ini bisa memberi wawasan bagi pembaca semuanya.

Terima kasih sudah berkenan singgah. Jangan lupa cendol, bintang lima, dan komennya.

See you emoticon-Big Kiss

opini pribadi

emoticon-Cendol Gan

emoticon-Sundul

emoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh ReniHujan17 10-03-2020 17:36
4iinch
infinitesoul
Gimi96
Gimi96 dan 37 lainnya memberi reputasi
36
9.9K
117
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.