Yah,dah dipotong!

Assalamualaikum Gansist di manapun kalian berada. Kali ini mari merapat kuy!




Khilaf, barangkali tepat untuk menggambarkan apa yang kemarin dilakukan oleh Lina alias Heyni yang berusia 40 tahun, warga PulPis, Kalimatan Tengah itu. Perempuan yang telah dikaruniai tiga orang anak tersebut tega membunuh dan memotong alat kelamin suaminya sendiri.

Halidi menjadi korban dari Lina yang menurut keterangan polisi melakukan tindakan keji tersebut dalam keadaan sadar namun penuh emosi. Keterangan lebij lanjut, Lina bahkan tak memiliki kelainan jiwa apapun. Naas, nasi telah menjadi bubur ya, Gansist?



Masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut, Lina mendekam di Polres Pulang Pisau. Menurut identifikasi, peristiwa pilu nun naas itu terjadi pada hari Minggu, 23 Februari, 2020 di kabupaten Pulang Pisau KalTeng.

Kronologinya banyak yang menyebut bahwa emosi Lina memuncak saat suaminya malah tidur dan tidak mau diajak bekerja. Pekerjaan pasangan pasutri tersebut adalah bertani, wajarnya saban hari mereka berdua ke kebun atau ke sawah.




Kalap, Lina yang merasa kesal akhirnya menuju dapur untuk mengambil pisau dapur. Sejurus kemudian perempuan tersebut menusuk-nusuk beberapa bagian tubuh suaminya hingga tewas. Tak sampai di situ ia juga memotong alat kelamin suamianya sendiri lalu dibuang di semak-semak belakang rumahnya.



Ada sumber lain yang menyatakan kalau Lina juga tidak mendapatkan nafkah batin selam sepuluh hari sehingga membuatnya merasa marah terhadap suaminya.


Halidi tewas dengan usus terburai dan alat kelamin yang telah terpotong. Ane salut ma pisau dapur yang benar-benar tajam itu. Hiks.😢

Saat Pers Liris di Pisang Pulau Kamis, Siswo Yuwono mengatakan kalau motif tersangka adalah karena tidak diberikan nafkah lahir dan batin.Korban dalam masa menjalankan ilmu keagamaan dari gurunya serta kerap berkelakuan aneh. Lalu Lina sebagai istri merasa tidak dihargai.

Kejengkelan istri yang terpendam selama 10 hari karena tidak diberikan nafkah lahir dan batin ini mencuat pada peristiwa pembunuhan tersebut. Hubungan kedua pasutri tidak harmonis selama 10 hari itu.

Berikut adalah urutan kejadian :

1. Saat Lina pamit, suaminya tidak menyahut.

2. Kekesalan Lina bertambah saat melihat Halidi, sang suami tidur di atas tikar yang berada di ruang tengah rumah. Lina mengambil pisau dapur dan menyayat leher korban sebanyak dua kali dengan posisi jongkok di sebelah kiri.

3. Belum puas karena suami masih bergerak, Lina menusuk perut Halidi iya dan menyayatnya hingga ususnya terburai. Korban pun sekarat dan meninggal hanya dalam hitungan menit.


4. Tahap selanjutnya, Lina menyeret jasad korban melalui pintu depan menuju tanah di belakang rumah yang berada sekitar 30 meter dari rumahnya.

5. Lina kembali mengambil pisau yang telah digunakan sebelumnya. Lalu aksi kejinya dimulai dengan menurunkan celana korban lalu menarik isinya. Alat vital korban dipotong hingga putus dan dibuang bersama pisau dapur tadi dalam perjalanan pulang menuju rumah untuk membersihkan darah yang masih tercecer.

Saat peristiwa naas terjadi, ketiga anak korban dan pelaku sedang berada di rumah keluarga alias tidak berada di tempat kejadian.

Menilik hasil otopsi, penis korban benar-benar terputus hingga pangkalnya. Potongan kemaluan korban sampai saat ini belum ditemukan. Barangkali dimakan oleh hewan atau menurut Ane semut.

Akhirnya, pelaku dijerat dengan Pasal 44 ayat 3 UU tahun 2004, tentang kekerasan dalam rumah tangga juga Pasal 340, Pasal 338, dan Pasal 351 ayat 3 KUHPidana, dengan ancaman minimal 15 tahun kurungan atau maksimal seumur hidupnya.




Ane spechlessdengan kejadian ini. Biasanya yang nolak itu wanita, ternyata ditampik oleh Lina. Semoga ada hikmah di setiap kejadian. Kasihan anak-anak harus melihat orang tuanya bubar.

Sekian thread Ane, semoga menambah wawasan kita. See you ....



Sumber
1




Ngawi, 13 Maret 2020
Salam Kenal,

Qonidio