Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Memilih Teman Harus Bagaimana, Gan/Sist?





Kondisi sosial setiap orang tidak sama. Ada yang nasibnya baik, dan kaya raya. Status sosialnya berbanding lurus dengan kekayaannya.

Gw jadi teringat ketika memiliki teman, kebetulan satu angkatan ketika sama diangkat jadi PNS. Secara nalar sederhana, kondisi keuangan pasti tidak akan jauh berbeda. Dengan gaji yang relatif sama. Pun ada perbedaan paling pada tunjangan anak saja. Jadi bisa diperkirakan bahwa kondisi ekonominya setara.
Quote:

Tidak terlalu kaya, juga tidak miskin. Tapi ketika dalam sebuah acara reunian dia memang terlihat sangat sederhana. Kurang lebih Gw. Entah dari sudut mana mereka memandang kami berdua, memang dari segi penampilan beda.

Maklum tempat tugas kami berada di desa pedalaman. Adat kebiasaan yang digunakan dalam berpakaian memang sangat sederhana. Berbeda dengan mereka yang kebetulan berada di tengah kota. Pakaian dan penampilan sepertinya menjadi yang utama.
Quote:

Ketika itu salah seorang dari mereka nyeletuk dan mengomentari pakaian yang dikenakan teman Gw. Gaya berpakaiannya memang beda. Padahal tidak terlalu kampungan juga. Karena merasa dipermalukan teman saya, maklum dia perempuan. Tak kuasa melawan, hanya menjauh sambil menangis.

Bagaimana mungkin sesama teman masih bisa membuat malu? Ada apa dengan hati yang dimilikinya? Apakah memang sudah kebiasaan kerjanya membuat malu teman? Di samping membujuk teman yang menangis, Gw berpikir keras. Apa yang harus Gw lakukan? Diam saja, atau membela teman Gw.

Gw hanya berpikir. Kalau berusaha membela teman Gw yang telah dibuat malu, dengan membalas kembuatnya malu, sama juga kelakuan Gw. Kalau dibiarkan nanti malah besar kepala.

Dalam kondisi demikian, terilntas sebuah pesan yang guru SD Gw dahulu.
Quote:

Dari dalam teko yang isinya kotor, akan mengeluarkan air yang kotor. Biarkan saja. Kita tidak rugi juga. Jangan kotori tekomu dengan air kotor juga.

Perbuatan buruk yang dilakukan oleh orang lain bukanlah tanggung jawab kita. Kalau mampu kita perbaiki maka perbaikilah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika punya kekuasaan, lakukan perbaikan dengan kekuasaan yang dimiliki. Jika tak kuasa, maka tegorlah dengan baik-baik saja agar yang bersangkutan berubah. Kalau tak kuasa juga, maka setidaknya kita membenci perbuatan mereka.
Quote:

Tapi sepertinya rasa kemanusiaan Gw berontak. Masak iya sih, teman dipermalukan Gw diam saja. Pura-pura tak mendengar dan seolah tak terjadi apa-apa.

Dalam pergaulan di mana pun, di dunia maya juga di dunia nyata. Orang-orang yang memang gemar membuat orang lain malu memang tak sedikit. Entah apa yang mempengaruhinya. Latae belakang masa lalu, mungkin jadi salah satu penyebabnya. Sering dihinakan, kemudian membalas dendam pada orang lain.

Insting berburunya menjadi terasah, karena dahulunya sering kadi korban membuatnya terampil mencium kesalahan, kekhilafan, dan kekuarangan orang lain. Untuk menghibur diri bajwa sekarang sudaj berada di atas angin maka akan merasa bahagia jika ada orang lain yang jadi korbannya.

Atau mungkin juga pergaulan tidak sehat yang berada di sekitar lingkungannya. Budaya buruk saling menjatuhkan dan membuat malu orang lain akhirnya menjadi kebiasaan. Jadi ketika punya peluang emas untuk membuat orang lain malu sedikit membuatnya merasa berhasil dan senang.

Apa yang harus dilakukan?
Quote:

Ada pepatah mengatakan, berteman dengan penjual minyak wangi maka akan ikut terpapar wanginya, demikian juga berteman dengan pandai besi akan tercium bakaran arangnya. Dengan tidak bermaksud merendahkan pekerjaan pandai besi. Hanya sebuah peribahasa, bahwa pengaruh teman yang terlalu sering bergaul sedikit banyak akan mempengaruhi kelakuan kita.

Oleh karena itu, bisa-bisalah mencari teman. Hilang satu tumbuh seribu, patah tumbuh hilang berganti. Daripada rugi berteman dengan orang yang kurang baik kelakuannya, sementara kita tak kuasa memperbaiki dirinya. Daripada terpapar keburukannya mending menjauh saja.

Toh, di antar sekian ribu orang yang kita kenal hanya segelintir saja dari mereka yang memiliki kebiasaan membuat orang lain malu dan merendahkan. Masih banyak yang baik-baik. Siapa tau berteman dengan yang baik akan merubah diri kita menjadi lebih baik.





Diubah oleh Surobledhek746 12-03-2020 15:09
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.