Berita tentang terjaringnya oknum PNS yang berhubungan badan di kamar-kamar hotel kemudian mendapat sanksi berat dan dipermalukan sedemikan rupa. Serta menjadi viral di pemberitaan media pasti.

Bagaimana jika mereka oknum yang melakukan itu LGBT? Keenakan mereka. Tak ada gangguan sama sekali. Karena tak ada aturan yang melarang sesama jenis menginap dalam satu kamar. Kapan pun di mana pun.

Wajar saja jika keberadaan PNS yang dicurigai LGBT mendapat peringatan dan ketika ketahuan melakukan hubungan badan sesama jenis mendapatkan sanksi yang berat juga.

Seperti disampaikan Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, mengatakan pegawai yang berhubungan badan sesama jenis dapat diberikan sanksi. Plt. Kabiro Humas BKN Paryono mengatakan, bahwa kasus ini memang bisa jadi pelanggaran disiplin PNS. Perkaranya, menurunkan harkat martabat diri sebagai PNS.

Sesuai diatur dalam PP 53 tahun 2010 adalah menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai itu sendiri. (Detik.com, 6/3/202)

Permasalahannya adalah bagaimana mengetahui kalau PNS tersebut LGBT? Perlukah para PNS yang ada diperiksa psikologinya, dan kecenderungan seksualitasnya? Sementara peraturan yang terkait dengan hal itu belum ada.

Bagaimana pun, secara moral dan aturan agama tak ada yang menenarkan kecenderungan seksual menyimpang ini. Walau bagi sebagian ahli psokologi mereka dianggap normal. Perdebatan tentang hal ini selalu menjadi wacana bagi yang pro dan kontra LGT adalah perilaku normal.

Demi menjaga harkat dan martabat bangsa, sesuai PP 53 tahun 2010 adalah menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai itu sendiri, maka sudah selayaknya warning yang disampaikan oleh Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo ditindaklanjuti.

Siapa yang akan memberikan sanksi pada oknum PNS yang LGBT? Yang jelas, ketika akan mendapatkan sanksi para oknum PNS LGBT tak akan mengakui kalau mereka LGBT. Praktik sembunyi-sembunyi pasti akan mereka lakukan.

Tak akan ada seprang pun yang tau, bahkan pengelola hotel atau penginapan saja tak akan mampi menyangka mereka akan melakukan hubungan badan di kamar hotel mereka. Dan tak mungkin juga setiap yang datang ditanya, LGBT atau normal.

Memang sebuah dilema baru. Solusi terbaik untuk PNS LGBT perlu dipikirkan secara matang dan berhasil guna demi mengangkat harkat martabat bangsa, terutama mengangkat harkat dan martabar kesatuan PNS itu sendiri.***