adelavidaAvatar border
TS
adelavida
Perspektif #1: Sehabis SMA, Mau Kemana?
Sehabis SMA, Mau Kemana?

Bagi kamu yang sekarang sedang menginjak usia diatas angka 20, jika ditanyai soal masa-masa terbaik selama hidupmu, apakah masa SMA termasuk dalam daftar tersebut?
Tentu saja, jawabanmu bisa iya, bisa juga tidak. Tergantung dari pengalaman yang dirasakan olehmu saat menjalani masa itu. Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa momen krusial dan berpengaruh terhadap perjalanan karirmu saat ini ditentukan ketika SMA. Lebih tepatnya, menjelang akhir masa tersebut alias kelulusan. Habis lulus, mau kemana?

Dari sekian banyak pilihan, ada dua yang paling populer: kerja atau kuliah.
Masing-masing pilihan memiliki faktor yang jadi pertimbangan bagimu untuk menentukannya, kan?
Mari simak wawancara singkat dengan dua narasumber yang berbeda pilihan berikut ini. Cerita mereka yang menarik layak kita sedikit telisik. Jika sekarang kamu adalah siswa SMA kelas akhir, sudut pandangnya bisa dijadikan salahsatu referensi untuk mendampingimu menuju babak baru kehidupan.



Asep, tahun 2020 ini adalah hitungan ke 21 untuk usianya. Selepas SMA memilih untuk melanjutkan perjalanannya dengan meniti karir di dunia pekerjaan.

Tepatnya, kapan memutuskan untuk memilih bekerja jika sudah menyelesaikan SMA?
Niatannya sudah ada dari awal-awal masuk ke SMA. Tapi, ada sedikit cerita yang berkenaan dengan hal itu. Saya sejak SD sudah terbiasa mengisi waktu luang dengan membantu orang tua bekerja. Bahkan kegiatan tersebut terbawa sampai lulus SMP. Dan, itu dilakukan hampir setiap hari. Baru setelah masuk ke SMA, intensitasnya mulai berkurang. Tapi, sesekali ikut kakak juga berjualan kain di toko miliknya. Jadi, karena sudah terlatih mencari uang dari kecil, makanya tidak ada keraguan untuk masuk ke dunia pekerjaan jika sudah lulus SMA.

Sejak bocah SD sudah mengenal “cari uang”, memangnya pekerjaan seperti apa yang didapat saat itu?
Ibu saya bekerja di sebuah pabrik kerupuk. Saya ikut bantu untuk membungkus, memasang cap dan membuat tali pada setiap bungkusan kerupuk tersebut. Pekerjaannya bisa dilakukan di rumah atau di pabrik itu sendiri.

Berapa bayarannya?
Sepuluh ribu rupiah untuk setiap seribu keping kerupuk yang dibungkus. Perhari bisa membungkus sampai empat ribu keping kerupuk. Setiap bungkusannya ada yang isi lima, sepuluh atau dua belas keping kerupuk.

Apakah sekarang ada penyesalan karena dulu mengambil keputusan untuk langsung bekerja, tidak melanjutkan sekolah ke level perguruan tinggi?
Sama sekali tidak. Justru saya merasa cukup beruntung. Semua saudara kandung yang ada di keluarga, hanya saya yang mencicipi level pendidikan paling atas. Saya anak bungsu, tiga kakak saya lulusan SMP dan bahkan ada yang sampai SD saja. Melanjutkan ke kuliah hanya akan jadi beban ekonomi bagi orang tua, pikir saya pada waktu itu. Penyesalan saya hanya satu, yaitu menghabiskan waktu untuk membantu orang tua, tapi masa bermain saya sebagai anak-anak dipertaruhkan. Paling menyesakkan adalah setiap menjelang Maghrib. Teman-teman pergi mengaji, saya malah sibuk membungkus kerupuk. Sejujurnya, sedih batin ini kalau mengenang masa-masa itu.

Berarti, faktor ekonomi yang menjadi halangan utama untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah?
Tidak sepenuhnya soal ekonomi atau biaya. Waktu SMA, saya punya Kartu Indonesia Pintar dan itu berhak mendapatkan bantuan biaya sekolah dari pemerintah setiap tahunnya. Besarannya lima ratus ribu sampai satu juta rupiah. Sampai kuliah pun sebenarnya saya masih berhak mendapatkan sokongan dana tersebut. Tapi, semangat saya yang menggebu untuk segera bisa hidup mandiri dengan memiliki penghasilan sendiri sangat mempengaruhi keputusan saya untuk memilih langsung bekerja saja.

Kesenangan atau hal apa yang didapatkan saat ini di dunia kerja?
Tentu, paling utama adalah apapun yang saya inginkan berupa barang atau lainnya bisa saya beli dengan uang sendiri. Rasanya begitu puas, beda rasanya jika hasil pemberian orang lain, sekalipun dari orang tua sendiri. Selain itu, bertemu dengan orang-orang baru dan bisa menambah jaringan atau koneksi. Kadang, risih juga kalau sudah ada di sebuah lingkungan kerja yang berisi orang-orang julid satu sama lain alias saling menjelekkan antar rekan kerja. Tapi, tetap disyukuri, banyak pengalaman bekerja di perusahaan yang berbeda bidang usaha semakin menambah wawasan dan pembelajaran.

Menurutmu, mendapatkan penghasilan adalah hal yang paling utama dari bekerja, selama ini seperti apa membagi uang hasil bekerja tersebut?
Selain untuk keperluan diri sendiri seperti biaya merawat kendaraan pribadi, menabung dan arisan, membantu ekonomi keluarga jadi prioritas. Apalagi untuk orang tua, tidak ada pengecualian. Sempat Ibu saya masuk rumah sakit, beruntung sekali saat itu saya ada sedikit tabungan dari hasil bekerja. Jadi, bisa membantu biaya pengobatan.

Apakah ada target atau keinginan lain saat ini?
Pasti. Ternyata mulai terasa capek mengikuti telunjuk orang terus. Memiliki usaha sendiri adalah target selanjutnya. Mau apapun itu, toko atau semacamnya. Jika peluangnya sudah ada, saya akan ambil kesempatan itu secepat mungkin. Tapi, jangan terlalu gegabah juga, persiapan seperti modal berupa uang dan pengetahuan atau hal lainnya tetap diperhatikan. Modal berani saja belum cukup.



Sekarang, Asep bekerja sebagai pramusaji di sebuah restoran yang ada di Bandung. Menurutnya, mensyukuri apa yang sedang dijalani adalah salahsatu cara untuk menikmati hidup.
Kalau dulu kamu juga memilih untuk bekerja sehabis SMA, pertimbangan apa yang menguatkan pilihan tersebut?
Silahkan bagi cerita kamu disini, ya.
Wawancara narasumber kedua yang memilih untuk tidak bekerja dan mengambil keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi akan disajikan di tulisan berikutnya.
Sampai jumpa!






eriksa
aa383
anasabila
anasabila dan 10 lainnya memberi reputasi
11
5.9K
142
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.