qoni77
TS
qoni77
Ayah-Ibu Aku Bukan Kuasmu!

Setiap anak itu istimewa.


Ilmu pengetahuan hanya bakal mendeskripsikan sesuatu untuk dimengerti, namun jauh dari semua itu, keahlian harus diperoleh dari beragam proses yang harusnya tidak boleh dibatasai.


Hola, Parents! Mari kita bicara tentang imajinasi pada anak. Anak lahir dengan semangat juang yang tinggi, patutnya sebagai orang tua kita sadar betul akan hal ini. Pesan Ane, Jangan pernah mem-pola anak. Tak jarang anak harus hidup berkat ambisi orang tua mereka loh.


Thread ini Ane tulis karena, Ane pernah jadi anak, dan sekarang jadi ibu dari dua orang malaikat kecil titipan Tuhan. Inilah alasan kenapa Gansist tidak perlu memilikirkan anak nanti bakal jadi apa. Cekidot!

1. Biarkan anak berimajinasi semau mereka, sesuka mereka. Anak yang tumbuh dengan daya imajinasi yang luas bakal punya konsep bagus dan standart yang bakal membentuk karakter kuat si anak lho, Parents.

2. Membersamai anak bukan mendikte anak. Jangan pernah lakukan mem-pola atau dikte anak untuk melakukan keinginan kita. Tentu dalam hal ini masih dalam rambu-rambu peraturan kok.

Anak terkurung oleh keinginan orang tua

3. Jangan pernah berharap anak selalu menang di bidang yang Parents inginkan atau bidang apapun. Anak tidak baik jika dirinya selalu menjadi pemenang. Kondisi psikologis ini akan berpengaruh besar ketika dia dewasa kelak.


4. Buat anak mau berkreasi. Sebagai orang tua kita baiknya menfasilitasi kebutuhan anak. Misal dia suka gambar ya, kita berikan dia kertas dan peralatan gambar.


5. Ajari anak melukis, bercerita, menggambar, membuat sebuah karya. Hal-hal kecil seperti ini bakal melatih motorik halus anak lho, Parents! Rangsangan otak kanan bila terus digunakan bakal optimal sesuai kemampuan dan usia manusia.


Bersikap untuk selalu yakin dengan kemampuan anak itu sangat dianjurkan. Tak ada salahnya anak tidak pernah sesuai dengan ekspektasi dari Parents kok. Bagi Ane sendiri merupakan keterkejutan ketika melihat anak mau berkreativitas sesuai imajinasi adalah hal luar biasa sekali.


Rangsangan memang banyak datang dari mana saja. Ada dari luar atau dalam. Dari luar ini yang kadang bakal ngrusak bakat anak sebenarnya apa. Kadang kan anak suka niru teman-temannya, niru kebiasaan orang tua, niru sesuatu yang sangat dia kagumi saat itu.

Rangsangan dari dalam ini yang harus kita kembangkan. Biarkan anak jadi pengamat lalu melukisnya di atas kanvasnya sendiri. Ingat parents bukan kanvas kita yah!

Biarkan anak mewarnai dirinya sendiri. Ane jadi ingat, waktu itu anak sulung lagi sekolah Paud/Kelompok Bermain. Saat itu ada guru, namanya bu Sumiati. Anak-anak memanggil beliau Bunda Sum.

"Loh, Nak. Kenapa daunnya warnanya ungu?"

"Saya lihat daun di taman sekolah ada yang ungu, Bunda." Jawaban polos, tulus, dan jujur dari anak tanpa dosa.

Jika semua daun hijau apa indahnya coba?

Kala itu Ane memang masih nungguin anak yang berusia empat tahun. Seringkali mencuri dengar percakapan para guru dengan anak. Hal kecil seperti ini yang kadang, kita orang tua lupa. Imajinasi itu tiada batas.

Bagaimana menurut, Gansist?





Penulis : @qoni77
Sumber : Opini pribadi dan tulisan-tulisan pak Guruh Ramdani




gambar1, gambar2, gambar3, dan gambar4
Ngawi, 27 Februari 2020
With Love



Warna_Senja

makolatien212700suciasdhan
suciasdhan dan 17 lainnya memberi reputasi
18
3.5K
68
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.