qoni77Avatar border
TS
qoni77
Saudara Kampret
Saudara Kampret Banget



Oke, kali ini aku mau langsung ngegas ajah. Emosi kayaknya dah berada di ubun-ubun yang bakal bikin otak ini mencolot. Hiaaaa.... ceritanya aku tuh punya saudara, kampret banget dia tuh. Yah, kami memiliki darah yang sama, intinya itu.

Sore beberapa hari yang lalu, dia berkelakar tentang kehidupan akhirat lho.
"Aku mau masuk neraka! Ape lo?" cecarnya pada aku.

"Aish, kamu itu lho, Dik. Mbok ya mikir kalau mau ngomong!" bentakku yang tak kalah emosi.

Dia adikku, saudara kampret yang bikin linglung semua penghuni rumah. Bapak dan ibu sudah menjelang sepuh, selalu dirisaukan dengan segala tingkah saudara kampretku ini.

"Iya, aku akan masuk neraka. Jangan ada yang peduli ma aku lagi! Aku mau melakukan apa yang aku suka. Pokok yang penting aku gak akan mengajak kalian semua kok ke neraka. Jadi, yah tenang saja!"

"Tenang saja gundulmu!"

"Masio aku mati gak usah peduli denganku!"

"Apa kamu mau, kalau kamu mati, aku, ibu, bapak, kakak, dan adikmu meludahi kuburanmu. Hah?"

"Silakan, aku gak akan pedululi!"

Susah memang mengajari adikku yang kampretnya keterlaluan ini. Terakhir motor yang biasa digunakan ibu dan bapak untuk 'golek pangan' ia jual. Kampret banget kan?

Waktu kutanya, "Uang dari hasil jual motor untuk apa?"

Dia jawab tanpa rasa berdosa, "Beli rokok, mendem (minum arak dst.), makan ..."

Ada kalimat yang dia gantung. Akhirnya aku tahu dia kayaknya make obat.

Besoknya aku yang iba melihat ibu kayak orang linglung. Beliau ndak mau makan. Ah, namanya anak yah, mau sampai kapanpun juga anak kan? Well, gak ada mantan anak bukan?

"Ayo, Bu. Kuantar cari motor itu. Yah, buat mengobati rasa penasaran ajah. Pokok, Ibu jangan sampai sakit. Aku gak mau Ibu sakit!"

Aku berdialog penuh retorika loh. Ah, apaan hidupku emang kayak gini kok. Terkadang aku nganggap hidup itu terlalu ngajak main-main, suerrrr!

"Dulu itu, adik bilang ke aku kalau sebenarnya motor itu dijual ke loakan sih, Bu. Bagiku sendiri, kalau masih rezeki toh gak akan kemana sih. Kalau udah hilang yah, kita belajar ikhlas." Kalimatku kayak ustadzah yang bikin hati adem kan?

Singkat cerita aku ngantar ibu ke teman adikku yang kampret itu. Alamat tak ditemukan. Sampai akhirnya kami pindah sasaran ke tempat bos loak di dekat terminal. So,akhirnya motor itu ketemu dengan roda belakang yang sudah tidak ada.

Sayang sekali sebenarnya, si bos loak dah masuk LP. Ibu pikir dia nipu orang dan dimasukkan bui. Kemarin ada teman bilang dia pasti kasus narkoba. Ah, entahlah.

Adikku tak kunjung kembali. Dia pergi entah sampai kapan. Kasihan lihat ibu ....

"Semoga adikmu ketemu ma orang baik." Ibu selalu berucap begitu.

Sedari kecil saudara kamptetku itu jual apa ajah untuk mengikuti nafsunya. Semoga ada cahaya menerangi gelap. Aamiin.


Apa cerita ini bikin greget?
Aku masih belajar terbiasa dengan kata.



Ngawi, 14 Januari 2019
lurika
NadarNadz
nona212
nona212 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.6KThread27KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.