husnamutiaAvatar border
TS
husnamutia
Berpikirlah Cerdas Sebelum Menyebarkannya


Selamat pagi, semuanya ....
emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai
Awali hari dengan bahagia, nikmati dengan ceria dan tutup hari dengan luar biasa. šŸ’ŖšŸ’ŖšŸ’Ŗ

Yuu kita langsung pada bahasan kali ini.
šŸŒ¹šŸŒ¹šŸŒ¹
Di era digital seperti sekarang ini hampir setiap orang menggunakan aplikasi WA dalam handphonenya. Hampir semua orang juga mempunyai grup, entah grup keluarga, sekolah, gang dan lain sebagainya.

Kemudahan berkomunikasi ini memberi dampak positif juga negatif. Keduanya, hanya pribadi masing-masing yang dapat mengontrol. Termasuk beredarnya berita hoaks atau bohong.

Bentuk berita hoaks ini beragam, ada yang benar-benar bersifat propaganda, yang memang sengaja dibuat untuk menipu. Bersifat provokatif misalnya dengan mengunggah berita berupa gambar, video dari berita lama agar tetlihat seperti baru saja terjadi.

Hampir setiap hari kita mendapat kiriman berupa pesan atau video tersebut. Sekilas berita itu bermanfaat dan kita diijinkan oleh penulis yang entah siapa untuk menyebarkannya.

Dorongan saling berbagi kebaikan membuat kita mudah untuk ikut share, tanpa pikir panjang. Namun sadarkah jika hal itu bukan sesuatu yang terlalu baik. Sering kali berita yang kita kirimkan justru menebarkan rasa kekhawatiran berlebihan, juga sebuah kesalahpahaman berjamaah.

Mari kita tengok lagi kebelakang. Sempat beredar pesan watsap tentang penggunaan singkatan OTW dan BMW.
enulisan Insyaallah dan Inshaallah.
Pernah menerimanya? Atau mungkin menyebarkannya? Apa hasilnya? Sebuah pencerahan atau perdebatan?

Padahal keduanya beda konteks, penulisan Bahasa Arab dan Bahasa Indobesia, jelas berbeda. Belum lagi jika dikaitkan dengan KBBI. Penggunaan bahasa baku dan non baku pun berpengaruh.

Apa lagi jika berita itu berhubungan dengan keyakinan dan tata cara ibadah. Seharusnya kita bisa bersikap lebih bijaksana. Dengan menanyakan pada guru, ustadz atau ustadzah yang sudah jelas kridibilitasnya. Bukan langsung percaya dan meyakini begitu saja pada sebuah artikel dan tulisan yang kita sendiri tidak tahu siapa penulisnya, dari mana sumber tulisannya.

Seperti tulisan yang baru-baru ini viral juga, kalimat dalam buku Iqro seiring merebaknya virus Corona. Hampir sebagian besar dari kita langsung mengiyakan tanpa berpikir, kemudian membenarkan klarifikasi kesalahan tersebut tanpa beban.

Dari hal-hal yang telah dijelaskan di atas. Maka untuk menghindarkan diri dari korban dan pelaku persebaran berita hoaks, lakukan hal-hal berikut sebelum menyebarkannya.

1. Menyaring berita



Dari hal yang terkesan kecil dan remeh, marilah kita belajar untuk lebih waspada dan menyaring berita yang masuk. Jika sekiranya kita juga terganggu dengan pesan tersebut, mungkin juga hal itu terjadi pada orang lain. Cukup diamkan tak perlu disebarkan.

2. Kembangkan rasa keingintahuan untuk mencari kebeneran pesan yang diterima



Berita apa pun itu, coba kembangkan rasa penasaran kita dengan mencari kebenarannya. Bisa melalui mesin penulusuran google atau media lainnya.

3. Chek sumber berita



Jika berita itu tak jelas sumbernya, itu artinya penanggung jawabnya pun tidak jelas. Bisa dilakukan dengan chek URL atau chek situs sumber berita. Jika situs itu tidak resmi, kebenarannya bisa diragukan. Berpikirlah lagi jika hendak meneruskan.

4. Menempatkan diri jika kita berada pada posisi yang diberitakan.



Tentu kita pernah menerima berita kecelakaan dilengkapi foto korban dengan kondisi mengenaskan. Coba jika hal itu terjadi pada diri kita, relakah gambar kita tersebar ke mana-mana. Jika sekiranya berita itu sekedar untuk menginformasikan suatu kejadian, tanpa ada tujuan jelas kemanfaatnya, sebaiknya tak perlu diteruskan lagi.

Kelalaian lebih sering terjadi pada saat kita menerima berita dengan kapasitas kesalaha kecil. Dalam artian efek dari berita tersebut tidak terlihat secara langsung. Misalnya saja tentang ciri-ciri suatu penyakit, atau penyebab kematian yang menimpa seseorang.

Respon setiap orang pasti berbeda, bagi orang yang cenderung cuek hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh. Namun bagi orang yang mudah terbawa perasaannya akan menimbulkan rasa kekhawatiran, ketakutan dan lain sebagainya. Maka dari itulah kita dituntut kehati-hatian dalam hal ini.

Okey. Terimakasih sudah mampir, dan sampai jumpa di therad-therad yang lain.

Salam santy dan salam bahagia.

emoticon-Shakehand2


Sumber gambar koleksi pribadi yang dibuat melalui media Canva
Sumber tulisan opini pribadi.

Diubah oleh husnamutia 08-07-2020 02:43
mbakendut
nana81280
bintangtsurayya
bintangtsurayya dan 35 lainnya memberi reputasi
34
5.2K
137
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
Education
icon
22.4KThreadā€¢13.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.