c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Indonesia Kaya Tapi Rakyatnya Kok Banyak Yang Miskin, Kenapa?





Kalau di buku pelajaran kita sering dicekoki kekayaan alam Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, dari bahan tambang gas alam, batu bara, bijih besi hingga emas pun Indonesia miliki. Bahkan keindahan serta panorama alamnya pun bagaikan surga yang jatuh ke bumi, bila di kelola dengan benar maka bukan hal yang mustahil negara ini menjadi makmur dan sejahtera.

Oke kita tinggalkan buku pelajaran sekolah yuk kita lihat fakta di lapangan, kenapa masyarakat yang tinggal di negara surga ini banyak yang miskin? Salah satunya adalah tingkat kriminal yang tinggi baik itu yang korupsi dari pejabat berdasi hingga maling ayam yang buat makan saja susah. "Punk ga salah tuh korupsi lo kata miskin?" Faktanya orang korupsi itu merasa kurang hartanya, sudah pasti yang merasa kurang dalam hidupnya adalah orang miskin.



Disini menandakan kemakmuran tidak merata, bayangkan negara yang katanya sudah merdeka dan ingin mengelola kekayaan alam dengan SDM mandiri hanya mimpi, seperti mengharapkan hujan uang dari langit. Terlihat dari MOU Freeport, berapa ton emas kita di tarik ke Amerika? Menurut sumber terpercaya, setiap hari tambang itu menghasilkan 240kg emas. Lalu kemana hasilnya emas tersebut untuk masyarakat terutama Papua? Jelas larinya ke Amerika sisanya ke kantong pejabat di Indonesia, masyarakat hanya gigit jari makan sagu. Sedangkan bule-bule yang mengeruk kekayaan alam Indonesia asik makan roti.



Gas alam di Indonesia melimpah namun untuk menjadi LPG Indonesia saat ini hanya bisa memproduksi sekitar 1,4 juta metrik ton per tahun, sedangkan kebutuhan LPG nasional sekitar 5 juta metrik ton per tahun. Loh kenapa dipaksakan ke LPG kalau ternyata produksi nya tak mencapai kuota ini sing gemblung sopo? Masa sisanya harus import!

Memberdayakan gas untuk rumah tangga dari kotoran hewan ternak sebenarnya juga bisa! Tapi hasilnya pejabat korup tak akan dapat cuan, ini semua permainan para pemimpin yang juga pengusaha rakyatlah yang di korbankan.



Tak salah bila pemimpin di Indonesia mengalami intervensi kuat dari luar, kalau tak mau tunduk nasibnya akan seperti Bapak Sukarno. Bukan omong kosong hal itu terjadi, karena Jepang dan Belanda menjajah Indonesia tahu potensi alam yang bisa membuat mereka kaya.

Maka saat ini pun Indonesia juga menjadi magnet banyak negara, baik itu China, Rusia, Australia dan juga Amerika. Mereka tidak menjajah secara frontal tapi dengan MOU dan juga ekonomi melalui pinjaman dan investasi. Ketika lengah sedikit maka lihatlah muka asli mereka ketika Timor Leste merdeka, itulah sifat asli para penjajah.



Perjanjian mereka, hanya kertas tak dianggap sama dengan halnya perundingan di masa kemerdekaan mereka hanya mengulur waktu menyiapkan agresi militer ketika waktunya tiba. Saat ini dunia Arab yang sedang mereka acak, negara-negara boneka yang pemimpinnya tunduk pada kebijakan Amerika pun tercipta, lalu bila minyak bumi sudah tak berharga berganti dengan listrik maka negara yang akan di lirik selanjutnya lagi bisa saja Indonesia.

Saat ini China juga sudah meraih simpati pemimpin Indonesia dengan banyaknya kesepakatan kerjasama yang sedang berjalan. Tapi tetap saja masyarakatnya banyak yang miskin, bahkan badai PHK pun berlanjut.



Tak salah bila banyak pulau meminta merdeka karena alasan keadilan, perut mereka lapar tak ada pekerjaan yang membuat Indonesia menjadi pemasok atau produsen aktif yang bisa menyenangkan warganya. Sarjana pertanian hanya bisa banyak teori, tidak pernah terjun ke sawah dan menciptakan teknologi pertanian yang mumpuni hingga dapat memberikan pasokan yang cukup untuk negeri sendiri dengan kualitas pertanian yang baik. Maka tak heran banyak lulusan sarjana pertanian berkutat pada administrasi.

Dimana para ahli? Semua kebutuhan rakyat lebih senang import karena ada keuntungan buat kantong pejabat sedangkan tanah-tanah telah banyak berganti perumahan. Sawah pun sudah banyak menghilang, sepertinya rakyat di jajah oleh bangsa sendiri bukanlah sebuah opini yang salah.





Maka tak heran dari zaman pasca merdeka banyak pemberontakan, semuanya menuntut ketidak adilan bahkan tak segan mereka yang bertingkah pun dibungkam hingga tinggal nama. Jangan heran aktivis saat itu lebih banyak dikenang namanya karena sudah pasti akan lebih cepat kehilangan nyawa.

Almarhum Habibie pun pernah mengungkapkan hal ini ketika ia masih sehat,

Quote:


Semoga saja stigma negatif Indonesia kaya tapi rakyatnya miskin bisa segera diberantas oleh pemimpin saat ini, karena yang bisa menentukan kebijakan adalah para pemimpin. Yang bisa menentukan arah langkah Indonesia adalah pemimpinnya. Doa'kan mereka agar menjadi adil, bayangkan bila mereka itu adil maka tak lama lagi rakyatpun akan merasakan keadilan yang berujung pada kemakmuran. Sudah berulang kali pemimpin Indonesia susah berbuat untuk adil, maka janganlah kita seperti keledai jatuh pada lubang yang sama berulang kali. Kalau Indonesia kaya sudah seharusnya hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum menjadi "gratis" seperti kesehatan, pendidikan, dan lainnya.



"Merdeka"

Salam lur, saya c4punk see u next thread.




emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF




Diubah oleh c4punk1950... 20-02-2020 05:38
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 32 lainnya memberi reputasi
31
11.2K
149
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.