InaSendryAvatar border
TS
InaSendry
Prestasi Akademik Bukan Satu-satunya Ukuran Kecerdasan Anakku


Quote:
sumber gambar

Setiap acara pengumuman juara kelas, kulirik raut wajah si kakak ini tampak cuek. Memang namanya tak pernah dipanggil untuk maju ke panggung aula rapat wali murid, untuk menerima piagam dan hadiah.

Meski kami tak pernah menuntutnya agar mendapat rangking, terkadang terselip rasa kepojuga. Apa iya si kakak tidak ingin seperti sepupunya yang tiap tahun dengan wajah semringah memamerkan piagam dan hadiah di hadapan wali murid? Lalu, mendapat jabat tangan dari kepala sekolah dan wali kelas, diiringi tepukan wali murid.

Iseng-iseng kutanyakan padanya, "Gak kepingin seperti itu, Kak?" Ia hanya mengedikkan bahu dan berlalu ke kantin.

Sebenarnya nilai rapor kakak tak terpaut jauh dengan anak-anak yang meraih predikat rangking kelas. Hanya saja penghargaan di sini masih sebatas untuk prestasi akademik saja. Padahal mungkin masih banyak potensi anak-anak lainnya yang perlu digali, difasilitasi. Namun, mungkin saja terbentur dana dan SDM pembimbing yang kurang memadai. Tak apalah. Toh, sebagai orangtua adalah kewajiban kami untuk menggali potensinya juga.

Awalnya kami belikan ia buku-buku bacaan anak-anak, tapi sepertinya kurang tertarik. Ini terlihat dari sikapnya yang kurang antusias. Tak apa. Lain waktu kami membelikannya buku lain, cerita-cerita princess sebagaimana kesukaan anak-anak perempuan pada umumnya. Dari sini mulai terlihat ketertarikannya.

Quote:
sumber gambar

Pada waktu yang lain, aku tunjukkan hasil tulisanku yang berhasil memenangi suatu event. Ia membacanya dengan semangat. Apalagi saat melihat reward yang diberikan. Dari sana ia mulai mencoba menulis cerita juga. Mulai bertanya-tanya bagaimana cara menceritakan ini dan itu.

Hingga suatu hari ada kelas menulis khusus anak di sebuah grup kepenulisan online. Mungkin inilah kesempatannya untuk mengenali bakatnya sendiri. Karena di akhir kelas, para peserta diajak menulis dan membukukan karyanya menjadi sebuah antologi. Benar saja, ia begitu bersemangat saat menerima buku pertamanya--hasil karyanya sendiri--yang diantar oleh pak kurir.

Kelas-kelas berikutnya pun, ia masih terus ingin mengikuti. Hingga ia memiliki buku antologi cerpen anak ketiga, di mana yang ketiga ini sebenarnya adalah event berhadiah. Dan tulisan si kakak berhasil meraih terbaik pertama. Alhamdulillah.



Bersyukur bukan sekadar "karena mendapat juara". Namun, menemukan bakatnya sejak dini agar dapat kami arahkan dan kembangkan telah menjadi kebahagiaan tersendiri. Apalagi melihat senyumnya terkembang, adalah harapan tersendiri bagi kami, orangtuanya. Berharap kelak ia bisa menjadi salah satu penulis yang turut mewarnai khazanah sastra di negeri ini. Aamiin.

Jangan berhenti bermimpi, Nak!

Malang, 20220




Sumber: opini pribadi
Foto: koleksi pribadi
Diubah oleh InaSendry 20-02-2020 05:57
ceuhetty
makola
tien212700
tien212700 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
7.9K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.