TetyshebaAvatar border
TS
Tetysheba
KISAH KASIH NENEK
KISAH KASIH NENEK





"Nek, besok aku ada ujian sekolah harus bayar uang ujian!" ucapku kepada Nenek yang sedang nonton TV.

"Berapa bayarnya?" tanya Nenek sambil membelai rambutku.

Namaku Rani, apapun yang kuminta selalu di beri oleh Nenek. Karena aku cucu kesayangannya. Kasih sayang Nenek melebihi kasih sayang orang tuaku, mungkin bagi orang lain tidak percaya karena orang tua pasti lebih sayang anaknya. Tapi tidak untukku, kebalikan dari mereka bahwa Nenek yang lebih sayang.

Dari umur dua tahun aku tinggal sama Nenek karena mereka gak punya anak perempuan sehingga Nenek mengambilku. Rumah Nenek dan orang tuaku berdekatan, sehingga aku bisa kerumah Mama kapan aja semaunya dan Mama pun tetap bisa ketemu aku tiap hari.

"Ran, makan dulu kamu dari tadi siang gak makan, Nak, Cepat keluar! Nenek masak kesukaanmu," ucap Nenek ketuk pintu kamarku.

"Iya, Nek, bentar." jawabku dengan semangat turun dari ranjang, mendengar Nenek memasak ke sukaanku langsung membulat mataku, membuat mendadak lapar dan tidak ngantuk lagi. Karena pulang sekolah aku tidak nafsu makan, inginnya tidur. Di sekolahpun banyak tugas karena sebentar lagi mau ke lulusan.

"Wah, enak nih! Tau aja kalau cucumu lagi gak nafsu makan." Kukecup dan kupeluk Nenek sebagai ucapan terima kasih, yang sudah memasak sambel goreng kentang kesukaanku.

"Makan yang banyak ya!" ujarnya

"Iya, Nek, pastinya. Kan Nenek yang memasak," jawabku sambil memasukkan nasi ke mulut.

Pada malam hari lagi asyik nonton TV iseng aku bertanya Nenek. "Nek, selama ini apa keinginan Nenek yang belum tercapai?" Kutanya Nenek

"Apa ya! Nenek ingin kamu sukses dan Nenek ingin pergi ke tanah suci. Itu doa Nenek," ucapnya.

Aku terharu ucapan Nenek dan semoga aku bisa memberangkatkan Nenek ke tanah suci ya Allah, dalam hatiku berdoa. Tiga bulan kemudian aku lulus sekolah dan kuliah di Universitas yang tidak jauh dari rumahku.

Aku di kuliahkan oleh Nenek, dan aku juga kuliah sambil kerja supaya bisa meringankan beban Nenek, karena aku tahu kuliah itu banyak biaya. Pagi hari aku berangkat kerja di sebuah Mall sebagai Sales promosi gilrs( SPG) dan sore sampai malam kuliah. Di waktu senggang kadang aku jadi jastip( jasa titip) atau jualan online. Uangnya sebagian aku tabung di bank dan sebagian untuk makan atau pun jajan. Pada siang hari, aku mendapat telepon dari sebuah bank "Hallo, selamat siang, ini dengan Mbak Rani?"

"Iya, saya sendiri." jawabku

"Kami dari bank B** yang dua bulan lalu Mbak Rani mendapatkan kupon undian umroh dan saya memberi tahukan, bahwa Mbak dapat undian umroh dan berangkat nanti dua bulan lagi, Silakan Mbak nanti besok datang ke kantor supaya lebih jelas!" ucap pihak bank dan aku langsung terkejut.

Alhamdulillah ya Allah, pasti Nenek seneng dengar kabar ini. Aku jadi ingin cepat-cepat pulang kasih kabar sama Nenek, pasti dia senang, karena aku akan daftarin atas nama Nenek. Satu bulan kemudian ketika aku sedang istirahat di tempat kerja gawaiku berbunyi, ternyata dari Mama

"Hallo Mam, lho ... kenapa Mama nangis?" Pertama dengar suara nangis Mama dan sehingga membuat aku bertanya-tanya pasti ada apa-apa nih!

"Ran, bisa pulang dulu sekarang? Nenek masuk rumah sakit dan dia nanyain kamu terus. Tadi Nenek--."
Ucap Mamaku yang belum selesai berbicara dan telepon terputus karena habis baterai teleponku.

Duh ... bikin aku penasaran deh, cepat-cepat aku pulang setelah minta izin ke pimpinan tempat kerjaku. Di dalam perjalanan aku tidak tenang dan sebentar lagi sampai rumah dari kejauhan aku melihat di depan rumah banyak orang.
"Ada apa ini?" Kutanya sama orang-orang di sanah dan kulihat wajah mereka sedih.

"Tadi Nenekmu ketabrak di bawa kerumah sakit dan sekarang meninggal. Sabar ya Rin, kamu harus ikhlas." Kata salah satu orang yang ada di situ, karena mereka tau aku dekat sama Nenek. Seketika tubuhku lemas langsung terjatuh dan tidak tau lagi apa yang terjadi, ketika aku bangun udah ada di kamar. Lalu aku keluar kamar di pegangin sama tante menuju ruang depan untuk melihat jasad Nenek.

"Nek ... Nenek ... bangun ayo Nek ... sebentar lagi kan Nenek mau pergi ke tanah suci, impian Nenek akan terwujud." Kupeluk jasad Nenek sambil menangis tergugu

"Sudah Rin, ikhlasin Nenekmu!" ucap Mama sambil memelukku.

Dua bulan setelah kepergian Nenek, akhirnya apa yang di tunggu-tunggu Nenekku pergi ke tanah suci waktunya tiba dan di gantikan sama Mamaku karena keduluan Nenek meninggal. Walaupun Mama yang pergi tapi niat umrohnya atas nama Nenek.

Aceh, 2019
Sumber gambar: Google




























lina.wh
NadarNadz
nona212
nona212 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
2.9K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.