jonfaisal
TS
jonfaisal
Badai PHK Menerjang, Tanda Ekonomi RI Tertekan?
Selasa, 18 Feb 2020 05:38 WIB
Vadhia Lidyana - detikFinance


Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy

Jakarta - 
Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melanda Indonesia dalam satu tahun terakhir ini. Mulai dari perusahaan baja, manufaktur, telekomunikasi hingga startup yang sudah menjadi unicorn.
Sebut saja PT Indosat Tbk yang baru saja melakukan PHK terhadap 677 karyawan. Lalu, Bukalapak perusahaan yang sudah menjadi unicorn juga melakukan PHK. Begitu juga dengan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang melakukan PHK dalam rangka restrukturisasi.
Hingga saat ini, sebanyak 2.683 karyawan kontrak dari 9 vendor di lingkungan Krakatau Steel setuju untuk diberhentikan.
Menanggapi fenomena itu, Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan menuturkan, dalam satu tahun terakhir ini memang perekonomian Indonesia turut tertekan dengan adanya faktor global. Begitu juga dengan indikator pertumbuhan ekonomi seperti investasi, daya beli, ekspor-impor yang memang tertekan.
"Setahun terakhir ini perekonomian menghadapi tantangan besar, berat. Kita lihat berbagai indikator pertumbuhan ekonomi kita juga tidak menggembirakan. Salah satunya itu terkait dengan daya beli masyarakat, kemudian dari sisi permintaan juga melemah, ekspor dan seterusnya. Sehingga banyak perusahaan yang mengalami kesulitan," kata Fadhil kepada detikcom, Senin (17/2/2020).
Selain itu, perubahan model bisnis di pesatnya perkembangan digital juga menjadi faktor banyaknya perusahaan yang melakukan PHK demi menjaga keseimbangan perusahaan.
"Perusahaan di berbagai bidang saya kira mengalami persoalan yang sama. Permintaan melambat, persaingan ketat, pergeseran bisnis seperti online transaction," papar Fadhil.
Namun, menurutnya ada faktor internal yakni melihat persoalan yang terjadi di setiap perusahaan, tak semuanya sama.
"Ada sifatnya kasus per kasus misalnya KS itu kan memang melakukan restrukturisasi besar-besaran sehingga harus melakukan rasionalisasi karyawannya. Kedua kalau misalnya Indosat sudah lama mengalami persoalan karena persaingan ketat, fundamental perusahaan tidak terlalu bagus sehingga me-lay off," terang dia.


Sependapat dengan Fadhil, Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam mengatakan, beberapa perusahaan yang melakukan PHK memang punya persoalan internal.
"PHK itu terjadinya di perusahaan yang memang kinerjanya tidak cukup baik bahkan untuk KS bisa dikatakan sedang bermasalah. Jadi kejadian PHK itu bukan gambaran kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Tapi lebih bersifat individual," ujar Piter ketika dihubungi detikcom secara terpisah.

Namun, ia berpendapat, pemerintah harus tetap menciptakan dan menjaga iklim usaha yang kondusif. Sehingga, baik persoalan internal maupun tekanan global tak semakin membuka kesempatan PHK ini.

Kembali ke Fadhil, ia berpesan agar pemerintah tak menambah beban yang ditanggung dunia usaha dengan mempermudah masuknya investasi, terutama ke industri manufaktur.

Lalu, apa kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) soal PHK besar-besaran ini?


Indosat PHK 677 Karyawan, Menaker Minta Dipertimbangkan

Menaker Ida Fauziyah menanggapi keputusan Indosat yang melakukan PHK terhadap 677 karyawan.

Ia berharap agar keputusan PHK yang diambil perusahaan bisa dipertimbangkan kembali. Pihaknya akan melakukan dialog dengan perusahaan dan buruh.

"Ya kita berharap proses PHK kan ada tahapan. Kami harap teman-teman masih pertimbangkan agar mereka tidak ter-PHK. Ya itu, dialog itu," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Meski begitu, Ida menegaskan bahwa dalam melakukan PHK Indosat harus mengikuti ketentuan dalam Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

"Tentu bagaimana PHK itu diberikan masih mengikuti UU Ketenegakerjaan. Karena UU Cipta Lapangan Kerja kan baru dalam proses pembahasan. Tentu mengikuti aturan dan ketentuan UU 13 2003," tuturnya.

Kalau sudah terlanjur kena PHK, harus melakukan apa?


Badai PHK Tiba, Kalau Kena Harus Ngapain?
PHK umumnya datang tiba-tiba. Apa yang harus dilakukan seorang pekerja bila mendadak kena PHK? Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho memaparkan hal yang pertama kali harus dilakukan setelah kena PHK adalah melakukan daftar jumlah aset dan uang yang dimiliki.

"Kalau kena PHK, yang jelas pertama kali mesti menghitung ulang posisi keuangan ada di mana, maksudnya kita kan udah tahu kita akan dapat pesangon berapa. Kemudian digabungkan dengan kondisi saat ini kita punya cash dan aset berapa aja kita rinci. Mulai rumah, deposit, logam mulia, semuanya," kata Andy kepada detikcom, Minggu (16/2/2020) kemarin.

Setelah menghitung total aset, Andy mengatakan semua cicilan dan tanggungan per bulan pun harus dihitung. Jumlah tersebut pun harus ditambah lagi dengan pengeluaran sehari-hari selama sebulan.

Dengan pendataan tersebut maka keuangan bisa direncanakan, mulai dari berapa besarannya maupun berapa lama estimasi waktu keuangan bisa bertahan.

"Kemudian hitung juga posisi utang kalau ada, berapa banyak, dari cicilan yang kecil kayak kartu kredit sampai ke cicilan kayak KPR atau kendaraan. Nah semua ditambah juga kebutuhan sehari-hari, misal Rp 5 juta plus kebutuhan sehari-hari," jelas Andy.

"Misalnya pesangon sama semua aset totalnya Rp 30 juta, dengan pengeluaran Rp 5 juta tadi dengan kondisi sekarang bisa 6 bulan kan," lanjutnya.

Setelah tahu berapa lama keuangan bisa bertahan, keputusan untuk mencari penghasilan lagi harus segera dilakukan. Apakah ingin mencari kerja baru, ataupun membuka usaha sendiri. Hal tersebut pun harus dilakukan dengan cepat.

"Nah kalau sudah begitu kita harus bisa cepat memutuskan bagaimana caranya kita mesti memutuskan nyari kerja lagi atau mau buka bisnis sendiri. Kalau tadi hartanya cuma bisa tahan 6 bulan, maka kalau bisa sebelum 2-3 bulan sudah bisa mencari uang lagi," kata Andy.

Andy mengatakan dalam kondisi darurat seperti ini kalau memang belum bisa menghasilkan uang lagi lewat bisnis ataupun bekerja kembali, jangan ragu untuk menggadaikan aset.

PHK massal juga melanda beberapa daerah, di mana saja?



PHK Massal di Daerah PHK Massal di Batam
2.500 orang di Batam, Kepulauan Riau, kehilangan pekerjaan atau mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dua pabrik di sana tutup. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan dua pabrik itu ialah PT Foster Electronic Indonesia dan PT Unisem Batam.

Untuk PT Unisem jumlah karyawannya sebanyak 1.505 dengan rincian 1.127 merupakan karyawan permanen dan 358 karyawan kontrak. Rudi bilang, perusahaan, sudah merencanakan untuk menutup usahanya pada akhir September 2019.

Menurutnya, pengerjaan pesanan akan diselesaikan selama 6 bulan. Setelah itu, PT Unisem akan menutup total perusahaannya. PHK Massal di Surabaya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur telah menerima laporan adanya lebih dari 2.000 pekerja di perusahaan rokok yang akan mendapatkan PHK) pada tahun depan.

Kepala Disnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo mengatakan ada pabrik yang akan mem-PHK karyawannya yakni dari pabrik rokok Sigaret Kretek Tangan yang berlokasi di Kletek, Sidoarjo. PHK Massal Industri Tekstil Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dikabarkan melakukan PHK besar-besar. Penyebabnya lantaran maraknya impor produk kain.

Wakil Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat Rizal Tanzil mengatakan, berdasarkan penelusuran timnya di dua pabrik tekstil yang memproduksi kain di Cisirung dan Majalaya Kabupaten Bandung pekan lalu, hasilnya memang cukup miris. Dua pabrik tersebut kini hanya memproduksi dengan kapasitas yang sangat minim.

"Ada yang produksi dengan utilisasi hanya 40% dan 25%, padahal bila normal utilisasi sampai 80% dari kapasitas terpasang," kata Rizal dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (27/9/2019).

Namun pemilik kedua pabrik tersebut tak mau disebutkan identitasnya, mereka hanya mau buka-bukaan soal kondisi bisnisnya yang sedang sakit. Dia mengatakan produksi kain dari dua pabrik tersebut menumpuk di gudang-gudang lantaran tak ada pesanan.

Kata dia, tekanan terhadap dua pabrik tersebut sudah terjadi sejak dua tahun terakhir dan puncaknya adalah jelang tutup tahun 2019.

Awalnya ada pabrik yang punya pekerja mencapai 1.200 orang lalu menyusut tinggal 500 orang saja. Lalu ada pabrik yang awalnya punya pekerja 600 orang kini hanya menyisakan 100 pekerja.



Di sebelah udah ada yg post ya? ini versi lengkap nya

Sumur
Diubah oleh jonfaisal 18-02-2020 08:14
putra1808sebelahblog4iinch
4iinch dan 5 lainnya memberi reputasi
6
4.5K
90
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
668.8KThread39.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.