Dear Abi ...

Bi ... lewat goresan pena ini, ingin kuungkapkan segala rasa yang selalu ada dalam jiwa, rasa dari seorang wanita yang telah 18 tahun lamanya engkau halalkan, lewat sebuah akad di mana hari itu akulah wanita yang tercantik dihatimu, dan selamanya tetap berharap menjadi wanita yang tercantik sampai maut menjemput.

Bi ... engkau yang telah datang dengan Basmallah, tak pernah sekalipun engkau berjanji padaku untuk setia, untuk menyayangiku, mencintaiku selamanya, tak pernah Bi ...,
Namun aku tahu cintamu dan sayangmu begitu besar untukku, rasanya sulit untuk kulukiskan dengan kata-kata, karena aku tahu walaupun bibir tebalmu tidak mengucap kata-kata itu ...
Namun aku bisa meraba hatimu, kalau sejujurnya jiwa dan ragamu tercipta untuk mendampingiku.

Bi ... lihatlah buah dari cinta kasih kita, telah tumbuh menjadi Arjuna-Arjuna yang tampan sepertimu, Saifullah Alghifari, Hilmi Tsabitul Azmi dan Muhammad Zulfikar adalah harta yang paling berharga buat kita, mari kita didik bersama, karena mereka adalah harapan surga kita.



Bi ... hari ini aku buatkan menu favoritmu, juga menu favorit anak-anak kita. Nasi goreng, sebuah menu sederhana yang akan sering terhidang di meja makan, dan kau selalu menghabiskan satu piring berisi nasi goreng, entah karena lapar, enak atau karena kau ingin menyenangkan hatiku, tapi yang aku tahu karena rasa nasi goreng buatan istrimu ini, bermerk ikan teri, "Terima kasih Ummi, sudah masak buat, Abi." Itu yang kau ucapkan.
Apalagi kalau aku bilang karena nasi goreng ini gratis, tentu saja kau akan protes "Mana mungkin nasi goreng ini gratis, bukankah aku bayar di muka?"
Kita tertawa, tawa dalam bahagia.



Bi ... segala rasa telah kau berikan, ada rasa manis saat kau memelukku, ada rasa asam saat kita berbeda pendapat, ada rasa pahit saat kita bertengkar, ada rasa asin saat kau mengacuhkan aku, tapi sesungguhnya rasa-rasa itu adalah bagian dari perjalanan kita, yang akan menambah rasa yang istimewa yaitu cinta. Seperti ketika aku menghidangkan menu nasi goreng yang berbeda-beda, semua itu atas dasar cintaku padamu.

Bi ... aku ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih padamu, karena kau telah ikhlas mendampingiku, menuntunku ke jalan yang diridhoi_Nya, betapa beruntungnya aku, karena Allah telah menghadirkan pemimpin sepertimu Bi. Rasa terima kasih ini seakan tak ingin berhenti, walaupun kau telah lelah mencari nafkah, tapi tak segan-segan tetap membantu pekerjaanku. Melipat baju dan menyetrika pakaian. Karena, jujur saja pekerjaan ini yang paling tidak aku sukai, dan kau telah mengerjakannya bertahun-tahun lamanya. Malaikat mencatat keikhlasanmu.



Bi ... aku mencintaimu, hari ini, besok dan yang akan datang, aku tetap mencintaimu, seperti aku mencintai ke tiga Arjuna kita.

Dari orang yang selalu mencintaimu kapan saja, Ummi


foto dok.pri