Setiap negara pasti memiliki kebiasaan, budaya dan tradisi masing-masing. Namun, bukan berarti nggak ada yang sama antara negara yang satu dengan negara yang lain. Meski tidak sama persis, tapi perbedaan itu yang kudu kita ketahui, bahkan wajib saat kita ingin berkunjung ke negara tersebut.

Sudah menjadi kebiasaan, saat ada sesuatu hal yang viral, naluri kekepoan kita akan tersetel dengan otomatis untuk mencari tahu hal yang membuat kita penasaran tadi. Beberapa waktu lalu (bahkan sampai detik ini), Negara Korea Selatan adalah salah satu hal yang sempat ramai dibicarakan oleh warga +62, khususnya kawula muda. Mulai dari artisnya, filmnya, musiknya, dan tempat pariwisatanya. Bahkan saking penasarannya, sampai ada yang ingin mengunjungi negaranya.

Nah, untuk menghindari hal-hal yang nggak diinginkan, ada baiknya bagi yang ingin berkunjung ke suatu tempat, kita pahami dulu kebiasaan dan budaya tempat tersebut.

Berikut adalah beberapa kebiasaan, budaya dan tradisi warga Negara Korea Selatan yang minimal kita harus tahu sebelum bertamu ke sana.

Nggak jauh berbeda ya dengan kebiasaan di negara kita sendiri. hanya saja terkadang kalau di Indonesia, kita masih bisa santuy kalau masuk ke dalam rumah dengan masih menggunakan alas kaki, apalagi kalau sepatu atau sandal yang kita gunakan, kotor. Paling kita cuma nyengir dan pasang wajah polos tanpa dosa kalau dilihatin ama tuan rumah atau seseorang yang membersihkan lantai, walaupun kaki tetap aja melangkah. Lain hal kalau di negeri ginseng, meski lupa, tapi rasa sensitif mereka lebih peka ketimbang kita. Secara otomatis mereka akan balik badan ke pintu luar dan langsung melepas alas kaki. Dan biasanya, ada beberapa rumah yang menyediakan alas kaki khusus di dalam rumah mereka.

Biasanya, hanya bermodalkan dengan bahasa inggris, kita bisa pede saat berkunjung ke negara lain. Namun, nyatanya ada beberapa negara yang kurang familiar dengan bahasa inggris, khususnya warga lokal negara tersebut. Salah satunya negara yang ber-Ibu Kota Seoul ini. Namun, nggak perlu khawatir, di sana nggak terlalu sulit untuk menemukan penerjemah yang bisa membantu menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa korea. Atau, kita bisa juga menggunakan aplikasi terjemahan di ponsel pintar milik kita.

Kalau di negara Indonesia, kita terbiasa saling berjabat tangan atau berpelukan (bagi yang wanita) saat bertemu. Namun di negara Korea Selatan, membungkuk adalah cara mereka saat menyapa dan bertemu. Membungkuk di sini, nggak harus membungkuk 90derajat ya, tapi cukup dengan menundukkan kepala. Sekilas seperti saat kita mengheningkan cipta waktu upacara zaman masih sekolah.

Sudah menjadi hal biasa, tawar menawar jika dalam jual beli. Itu berlaku jika di pasar negara kita. Di Korea, jika kita sudah melihat ada papan harga dari suatu barang tersebut, biasanya barang tersebut sudah nggak bisa kita tawar lagi untuk mendapatkan harga yang lebih murah, tapi jika belum terpasang papan harganya, sepertinya masih bisa kita tawar. Namun, kalau banyak penjual barang yang sama di sekitar tersebut, tak ada salahnya jika kita sedikit nekad melakukan tawar menawar meski terlihat jelas harga dari barang tersebut.

Soju adalah nama minuman beralkohol yang cukup dikenal di Korea Selatan. Biasanya menjadi salah satu hidangan atau jamuan saat mereka menyambut atau sedang kedatangan tamu. Bagi mereka menyajikan alkohol adalah salah satu cara terbaik saat bertemu dengan orang lain. Berbanding terbalik dengan negara kita yang hanya di area tertentu untuk minuman beralkohol. Meski begitu, mereka bisa memahami jika tamu yang berkunjung ke rumah mereka adalah seorang muslim atau seseorang yang tidak suka dengan alkohol.

Itu tadi adalah beberapa hal-hal yang mesti kita pahami saat ingin terbang ke negara ginseng. Tak ada salahnya memahami agar menghindari hal-hal yang bisa membuat kita nggak nyaman sendiri. kalau teman-teman mengetahui hal yang perlu diketahui juga tentang Negara Korea Selatan, yuk kita sharing dengan bijak di kolom komentar.

Maaf untuk kata yang tidak berkenan, jangan lupa bahagia dan semangat terus berkarya!


Minangkabau, 13022020
sumber : klik dan klik