• Beranda
  • ...
  • Lampung
  • [COC Regional: Kebudayaan] Adat Lampung Sebambangan Tradisi Larian, Bukan kimpoi Lari!

masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
[COC Regional: Kebudayaan] Adat Lampung Sebambangan Tradisi Larian, Bukan kimpoi Lari!


Assallamuallaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Tabik pun, selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Buat yang belum kenal perkenalkan nama saya Nurkholis Putera Seno, sang MekhanaiLampung.
Asal Tulang Bawang Barat, Lampung.

Sebelum saya menceritakan sebuah adat kebudayaan Lampung yang menjadi kontroversi dan perbincangan di kalangan Nasional, saya mau izin terlebih dahulu kepada Empu Kaskus Regional Lampung.
Izin untuk sedikit mengulas adat kebudayaan kita warga Lampung yang sering dipandang dan dianggap negative. Adat dan kebudayaan apa?
Oke langsung saja kita ulas bersama!




Lampung, adalah Provinsi yang terletak paling selatan di dataran Pulau Sumatera, Indonesia. Beribukotakan Bandar Lampung dengan mempunyai wilayah 15 kabupaten, 2 kota, 234 kecamatan dan 2086 desa.

Mungkin banyak Agan dan Sista di sini yang sudah mengenal daerah Lampung, karena saat berkunjung ke seluruh daerah di Sumatera melalui jalur darat dan laut, maka pasti akan melewati provinsi kami.

Menjadi orang yang lahir dan besar di Lampung. Meski pun bukan bersuku asli Lampung, saya cukup bangga dan merasa istimewa.
Sebab kami menjunjung tinggi Piil Pesengiri(pandangan hidup) yang berlaku di daerah Lampung.
Bagi kami harga diri dan peraturan hidup adalah hal yang harus dipegang teguh, demi sebuah gelar kehormatan.

Adat dan Budaya bagi kami adalah ruh yang harus selalu dijaga serta dilestarikan, dan kali ini saya akan membahas sebuah tradisi dari adat dan kebudayaan Lampung yang sering disalah artikan.


SEBAMBANGAN

Sumber gambar: di sini


Tradisi Sebambangan adalah tradisi yang berhubungan dengan pernikahan. Atau sering disebut sebagai "kimpoi lari".Karena itu lah adat kebudayaan ini sering dinilai negative oleh mereka yang belum tahu akan kebenaran dari tradisi dari adat kebudayaan Lampung ini.

Untuk merubah persepsi mereka yang berpandangan negative akan tradisi sebambangan, maka langsung saja kita ulas lebih lengkap tentang sebambangan itu sendiri.

Sebambangan bukan kimpoi lari, itu yang perlu digaris bawahi.
Karena memang sebambangan adalah sebuah prosesi dari sebuah tradisi sebelum diadakan pernikahan resmi.

Ada pun alasan dari seseorang melakukan Sebambangan adalah:
1. Gadis tidak diizinkan menikah oleh kedua orang tua
2. Orang tua tidak menerima lamaran dari pihak laki-laki
3. Perekonomian si bujang yang kurang seimbang dengan keluarga gadis
4. Gadis ingin menikah namun masi mempunyai kakak yang belum menikah
5. Gadis telah bertunangan dengan lelaki yang tidak disukai.


Quote:


Arti Sebambangan yang sebenarnya yaitu larian bujang gadis Lampung. Di mana seorang bujang atau Mekhanai melarikan gadis atau Muli Lampung, untuk dibawa ke keluarga laki-laki. Saat melakukan larian ini, gadis meninggalkan surat, berisi nama laki-laki yang membawa lari, alamat, keluarga, akan dijadikan istri keberapa serta meninggalkan uang jujur atau bandi lunik yang tidak ditentukan besarannya (tengepik).

Setelah sang gadis dibawa ke rumah sang laki-laki,maka keluarga laki-laki harus melapor kepada kepala adat, memberitahukan bahwa anak laki-lakinya telah membawa kabur anak gadis orang.

Selanjutnya kepala adat mendatangi keluarga perempuan dan kepala adat dari keluarga perempuan, untuk meminta maaf dan mencari mufakat atas masalah tersebut dengan menyerahkan sebilah keris atau badik yang berarti ungkapan rasa bersalah (Ngattak Pengunduran Senjato). Kemudian kepala adat laki-laki akan meminta izin untuk menikahkan muli meghanai yang telah melakukan sebambangan.

Biasanya keluarga perempuan akan menyetujui dengan beberapa persyaratan yang harus ditepati.
Mulai dari hantaran dan "tebusan" (uang panai).
Proses sebambangan hingga Ngattak Pengunduran Senjato biasanya berkisar waktu 1×24 jam - 3×24jam.
Jika pihak perempuan setuju dan sepakat untuk menikahkan anak mereka, maka mereka akan mengembalikan senjata keris tersebut ke kepala adat laki-laki.

Setelah prosesi Sebambangan dan Ngattak pengunduran senjato, kemudian bertahap lagi ke Bepadu atau Bebalah.

Bepadu atau Bebalah adalah proses atau tahapan pihak bujang datang ke pihak gadis dengan menyerahkan bahan makanan, minuman, dan hewan sembelihan.
Setelah itu pihak perempuan menerima semua apa yang telah diberikan dan meminta agar pihak bujang mengajak sang bujang untuk berkenalan dan sungkeman kepada pihak keluarga perempuan.
Prosesi bujang berkenalan dengan pihak gadis dan sungkeman ini bernama Manjau Mengiyan dan Sujut.



Sumber gambar: di sini


Setelah proses sebambangan di atas terpenuhi hingga Manjau Mengiyan dan Sujut.
Maka proses terakhir yang paling membahagiakan bagi bujang gadis, yaitu Peggadew Rasan dan Cuak Mengan.
Peggadew rasan adalah mengakhiri pekerjaan dan melakukan akad nikah. Sedangkan Cuak mengan adalah makan bersama, baik keluarga laki-laki atau perempuan yaitu kedua mempelai.

Tradisi sebambangan ini dilakukan sejak zaman nenek moyang terdahulu, baik oleh masyarakat Saibatin atau Pepadun (dua suku besar Lampung).
Namun saat ini mulai jarang yang menggunakan tradisi sebambangan ini, dan kami lebih memilih menggunakan cara Nyakakatau Matudau yang lebih mudah prosesnya.
Nyakak ini adalah menikah dengan proses pada umumnya menikah, ada tahap dan proses lamaran.
Saat ini yang masih sering menggunakan adat ini adalah suku Lampung Pepadun.

Bagaimana sikap keluarga perempuan dan laki-laki menanggapi kedua mempelai setelah menikah resmi dan tuntas dari sebambangan?
Tentu mereka akan melupakan segala masalah yang sebelumnya ada, mereka akan menganggap bujang dan gadis tersebut menjadi anak menantu, dan rasa sayang mereka sama dengan menyanyangi anak kandung mereka sendiri.

Wah, lumayan rumit ya GanSis tradisi adat kebudayaan menikah sebambangan ini.
Meski pun rumit kami sangat memegang teguh adat dan kebudayaan ini. Jika tidak ada cara ini, mungkin banyak muli meghanai yang harus patah hati karena cintanya tidak disetujui atau terhalang restu orang tua.
Dengan adanya tradisi ini, cinta mereka akan menemukan keindahan dengan cara yang benar dan tidak melanggar aturan.

Menurut saya pribadi sebagai Mekhanai Lampung, cara ini sangat baik. Di tengah masa modern yang banyak remaja menikah muda karena terhalang restu dan hamil duluan, tentu lebih baik menggunakan tradisi sebambangan, pernikahan tetap terjaga kesucian dan kesakralannya.

Oke, sudah pahamkan tentang adat kebudayaan Sebambangan yang penuh kontroversi dan sering dianggap sebagai kimpoi lari?
Ini lah fakta yang harus diketahui.
Semoga dengan paham tentang sebambangan yang sebenarnya, tidak ada lagi persepsi dan pandangan negative akan kata Sebambangan.

Terima kasih sudah mampir di thread Agan TS, jangan lupa komen dan sharenya ya GanSis!


Quote:




Penulis: @masnukho
Referensi
di sini dan di sini
Diubah oleh masnukho 18-02-2020 02:52
hery45darirjm
annlaska
Alya917
Alya917 dan 90 lainnya memberi reputasi
89
6.8K
162
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lampung
Lampung
icon
1.2KThread627Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.